1 Bagian 1

"Sialan! Berani sekali kau singgah didahi mulyaku." Sarkas seorang gadis berambut hitam gelombang. Rambut panjangnya ia cepol guna mempermudah bercermin.

"ada apa sih kak,pagi pagi udah bikin berisik satu komplek." Seru Arsil,,sang bunda.

"mooooommmmm.. liat kening aku deh nih,ada jerawat lagi." Rengek nya manja.

"memang kenapa sama jidat kamu? Dari dulu mommi saranin ke dokter kulit gak mau." Arsil.

"ihh mommy,aleya gak mau kedokter,rumah sakit baunya gak enak banget." Aleya menutup hidungnya berpura pura mencium bau busuk.

Aleya getana, gadis manja berperawakan jelek suka ngehayal dan jarang memiliki teman seusianya karena wajahnya yang jelek. Mommy Arsil memutar bola malas menanggapi keluhan anak sulungnya itu.

"tahu deh kak,udah mommy capek dengerin alasan kamu. Cepet mandi dan turun kebawah." Titah Arsil meninggalkan leya sendiri dikamarnya dengan wajah setengah bantal. Leya memberenggut dan berjalan kearah kamar mandi dengan kesal disebelah nya.

Kini, leya tengah sarapan Bersama keluarganya,ada ayah ibu serta satu adik laki lakinya bernama kevin.

"itu buku perasaan dari tahun lalu udah gue bakar deh, kok bisa ada lagi sih ditangan lo?." Tanya kevin pada sang kakak terheran heran.

"gue beli lagi lah,lu kira gue miskin gak mampu beli buku ginian ha?" jawab leya tak santai menatap adiknya.

"buku gak jelas begitu lu beli, gak ada untungnya juga kalo baca genre begituan." Kevin menusuk.

"Bodo amat." Leya berdiri setelah meminum susu coklat hangat miliknya dan pergi.namun, sebelum itu ayahnya teo memanggilnya. Terpaksa leya menoleh dan menatap wajah ayahnya.

"apa?"

"kamu naik sepedah lagi kesekolah?" tanya sang ayah, leya mengangguk.

"bawa mobil sih kak,biar gue bias nebeng. Masuk angin terus gue naik motor." Sahut tiba tiba kevin.

"yang dikatakan kevin benar kak,kenapa dad gak pernah liat kamu pakai mobil pemberian dad sewaktu ulang tahun kamu tahun lalu?" ucap sang ayah sambal memakan roti ditangannya.

"satu,naik sepedah itu sehat. Dua, naik sepedah itu irit ongkos dan cepet nyampe kesekolah." Jawab leya sekenanya.

"iya, tapi kan tu mobil sayang kalo gak dipake." Sahut kevin.

"kalo gitu lu aja sana yang pake." Setelah itu leya pergi, didepan rumah nya gadis itu menggayuh sepedanya sampai benar benar keluar dari gerbang rumah keluarga getana.

"kak leya kenapa sih mom? Galak banget perasaan." Tanya kevin pada ibu nya.

"kakak kamu kedatangan tamu tak diundang dikeningnya,biasa lah." Jawab Arsil terkikik geli disusul tawa kecil sang ayah.

Levin yang kebingungan hanya menatap kedua orang tuanya lalu menyelesaikan sarapannya lalu pergi berangkat sekolah.

Leya dan kevin hanya barbeda usia satu tahun, leya sudah berada dikelas 12/3 SMA sedangkan kevin baru menempati kelas 11/2 SMA.

Sesampainya disekolah, leya memarkikan sepedanya. Leya menatap langit diatas kepalanya yang masih terlihat jernih dengan diselimuti embun pagi. Ia rapikan seragamnya dan menelusupkan kedua tangannya disaku hoodie hitam miliknya.

'BRUKKH!!'

Tanpa diduga beberapa orang yang memakai seragam sama disekolahnya mengahampiri ia dan menendang kasar sepeda miliknya. Leya ingin marah tapi hanya bias menunduk dan menahan kepalan tangannya.

"kenapa? Gak terima sepeda butut lo gue tending?" tanya seorang gadis cantik bersurai pirang Panjang menatap leya angkuh bernama sherly.

Leya hanya terdiam dan menunduk menunggu apa yang selanjutnya terjadi.

"ditanya tuh jawab,bukan diem aja bodoh. Punya mulutkan? Atau perlu kita paksa buat ngomong?" ucap seorang gadis bernama ravi mendorong leya kasar hingga terjungkal ketanah.

Leya meringis sakit dibagian belakangnya. Ia berdiri dan hendak pergi melewati kawanan perempuan berjumlah lima orang,salah satunya adalah sahabat terbaik leya semasa Sekolah Dasar.

Leya menatap wita,sahabat yang dimaksud dan berharap menolongnya.tapi,sudah sejak lama wita tak mau bergaul dengannya. Kini ia hanya menatap leya kosong seakan tidak pernah terlintas kenangan indah bagi mereka berdua.

"wah wah wah wah, boneka kita udah berani yah." Sahut tissa yang merupakan salah satu dari komplotan perundung itu.

"jijik banget sih gue liat muka berjerawatnya, pengen muntah kalo diliat lama lama." Sahut ravi.

"sama si gue juga." Sherly.

"kalo lu wit?" tanya sherly menatap wita dibelakangnya.

"sama." Jawab wita membuang muka.

Leya menunduk menahan sedih akan jawaban sahabat lamanya.selama ini ia rela membantu apapun untuk wita.tapi, pada akhirnya ia yang harus menanggung penderitaan.

"gak usah so' sedih lo jelek, guys laksanakan." Ucap ravi menatap teman temannya.

"kayaknya gue nggak deh, gue dipanggil doi dikantin." Sahut wita lalu pergi.

"gue juga kayaknya nggak sekarang.akhir akhir ini gue gak enak badan. Gue mau ke uks dulu,tatah." Ucap gadis berambut ikal bernama sinta lalu pergi mengikuti wita.

Leya memanfaatkan situasi itu untuk kabur. Tapi, naas kaki nya tersandung mengakibatkan ketiga orang tersisa mengetahui niatnya. Leya segera berdiri dan berlari kedalam sekolah dengan dikejar ketiga perundung itu.

Diperpustakaan, leya bersembunyi dibalik lemari buku.ia sempatkan menoleh kearah dibalik lemari tempat ia bersembunyi. Terdapat tiga orang gadis yang sedang diintrigasi penjaga perpus tak selang lama mereka pergi dengan wajah kesal.

Leya bernapas lega,ia duduk dilantai menyelaraskan napas dan detak jantungnya. Ia tak berpikir akan bertemu mereka dipagi hari. Leya dan ke lima orang tadi berbeda kelas kecuali dengan wita.pertama kali ia dirundung saat sekolah dasar dulu karena menolong sahabatnya.

"kenapa hanya karena wajah jelek ini aku tidak disukai banyak orang?apa karena ada dosa yang kulakukan dulu sebelum tubuh ini bereinkarnasi?" ucap leya prustasi menutup matanya kelelahan berlari.

Perlahan ia membuka mata dan menatap buku novel yang selalu ia genggam kemanapun ia pergi.

"Pangeran Salju?"

Waktu berganti pada tahun 2011.

Suasana kelas yang riuh kedatangan murid baru pindahan dari korea membuat seisi sekolah geger.

Waktu pembelajaran kedua baru saja dimulai, seorang guru memotong pembelajaran dan berbisik pada guru lain didepannya dengan seorang bocah perempuan berusia 9 tahun disisi salah satu guru didepan kelas.

Guru yang tadi mengajar mempersilahkan guru didepannya memmbicarakan sesuatu. Guru itu menatap seisi kelas dengan senyum ramahnya.

"selamat siang anak anak, ibu ada pengunguman baru untuk kelas ini." Ucapnya dengan dijawab sapa oleh semua murid dikelas itu.

"langsung saja ibu beri tahu, kita kedatangan murid perempuan pindahan dari korea." Jeda guru itu menatap bocah perempuan disampingnya.

"silahkan perkenalkan diri mu sayang." Sambung guru tersebut.

Anak itu terlihat acuh dan sombong.tapi, tak berselang lama ia memperkenalkan dirinya.

"hallo, witta cecilla. Pindahan dari korea." Ucap anak itu lalu duduk di kursi belajar yang sudah ditentukan sebelumnya.

Waktu istirahat dimulai,semua murid kelas lima, diperbolehkan memakan bekal nya diluar kelas. Wita begitu kesepian dan selalu menyendiri setelah pekenalannya.

Waktu demi waktu berganti, musim sudah berubah.tapi,sampai saat ini witta masih sndirian dan tidak ada satupun teman sebayanya untuk menemani.sampai saat jam istirahat, seorang anak perempun manis bertubuh gendut menghampiri wita.

Wita terkejut saat anak itu mau menjadi temannya.wita dibuat kaget saat witta tahu selama ini anak perempuan itu membuntutinya terus.

"hallo witta, aku aleya.kamu mau kan jadi temen baruku? Temanku yang lama menjauhiku karena aku gendut." Ucap gadis itu yang tak lain adalah aleya kecil.

avataravatar
Next chapter