27 Dulu Adalah Sahabat, Tapi Sekarang Hanya Orang Asing

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Saat Yan Susu tersadar, hari sudah sore. Cahaya matahari yang berwarna merah keemasan memenuhi kamarnya dan terlihat sangat cantik.

Dia turun dari ranjang kemudian setelah mandi dia langsung turun ke lantai 1.

"Nyonya, anda sudah bangun."

"Hm."

"Apa nyonya merasa tidak nyaman? Apa saya perlu memanggil dokter?"

Pertanyaan itu membuat Yan Susu teringat ketika dia pingsan hanya karena dicium hingga seketika wajahnya langsung menjadi merah.

"Nyonya, kenapa wajah nyonya menjadi sangat merah?

"Tidak, bukan, aku hanya… hanya merasa sedikit kepanasan." Yan Susu menggoyangkan tangannya untuk mengipasi wajahnya. Dia berharap suhu wajahnya bisa segera turun agar tidak merah lag. Setelah itu dia berkata, "Aku mau menjemput Lu Xingguang pulang dari sekolah."

"Biak nyonya, saya akan meminta supir untuk mengantar nyonya." bibi Tang tersenyum dan dia merasa dengan keberadaan Yan Susu sekarang Lu Xingguang bisa menjadi lebih bahagia.

Dia berdiri di depan gerbang sekolah menunggu Lu Xingguang pulang sambil melamun.

Dia merasa seperti semua penindasan dan penghinaan yang dilakukan oleh Ling Xiusi kepada dirinya baru saja terjadi kemarin, tapi sekarang hidupnya tiba-tiba berubah dalam 1 malam.

Semua kebahagiaan itu datang terlalu cepat bagi Zhu Haimei dan membuatnya masih belum bisa terbiasa.

Dia menjadi takut dan bertanya kepada dirinya sendiri, 'Apa semua ini akan terjadi seperti 6 tahun yang lalu lagi? Tiba-tiba dia terbangun dan terjatuh dari surga ke neraka?'

"Susu!"

Suara itu membangunkan Yan Susu dari lamunannya. Dia mendongak dan melihat sahabatnya yang sudah tidak pernah dia temui selama 6 tahun. Melihatnya membuat Yan Susu tersenyum dan berkata, "Xiao Wan, sudah lama kita tidak bertemu."

Lu Liwan melihat wajah Yan Susu yang terlihat pucat dan lemas membuatnya merasa khawatir lalu bertanya, "Iya, sudah lama kita tidak bertemu. Kamu… baik-baik saja?"

Setelah menanyakan itu Lu Liwan merasa dirinya sangat munafik dan berpikir, 'Bagaimana mungkin dia baik-baik saja, aku yang menghancurkan kebahagiaan sahabatku dengan kedua tanganku sendiri!'

"Keadaanku sangat baik, bagaimana denganmu? Apa kamu baik-baik saja… di keluarga Yan?" setelah mendengar itu sorot mata Yan Susu terlihat sedih dan sakit hati.

Enam tahun yang lalu Yan Susu tersadar di rumah sakit dan dia menjadi sasaran kemarahan semua orang, tapi sahabatnya, Lu Liwan justru menghilang.

Setelah itu dia mendengar kabar bahwa Lu Liwan menikah dan masuk ke dalam keluarga Yan, dia menjadi nyonya muda di keluarga Yan… semenjak itu mereka berdua tidak pernah bertemu lagi.

"Aku juga baik-baik saja." Lu Liwan tersenyum tapi senyumnya terlihat sedih, semua hal yang dia alami hingga saat ini adalah karma yang layak dia terima karena dosanya yang telah mengkhianati sahabatnya sendiri!

Mereka berdua kemudian tidak memiliki topik pembicaraan dan hanya terdiam.

Tapi akhirnya Yan Susu tidak bisa menahan keingintahuannya tentang kejadian 6 tahun yang lalu sehingga dia bertanya kepada Lu Liwan, "Xiao Wan, apa kamu bisa memberitahuku apa yang sebenarnya terjadi 6 tahun yang lalu? Jelas-jelas saat itu aku berada di pesta pernikahanku tapi kenapa saat bangun kenapa aku bisa ada di rumah sakit? Kenapa semua orang mengatakan aku menghilang selama beberapa bulan? Kenapa dokter mengatakan aku melahirkan anak orang lain? Kenapa kamu bisa menikah dan masuk ke keluarga Yan?..."

Yan Susu ingat dengan jelas saat itu di ruang tunggu pengantin perempuan hanya ada dirinya dan Lu Liwan.

"Aku…" Lu Liwan membuka mulutnya dan ingin mengatakan yang sebenarnya tapi saat dia mengingat ancaman suaminya, dia kembali menutup mulutnya dan mengurungkan niatnya.

Lu Liwan tidak bisa mengatakan apapun karena suaminya mengancamnya akan mengambil putrinya dan membawanya pergi serta menghentikan pengobatan ibunya dan mengusirnya dari keluarga Yan.

"Xiao Wan, aku mohon kepadamu. Aku hanya ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi 6 tahun yang lalu."

"Susu, maafkan aku…" Lu Liwan memalingkan wajahnya karena dia tidak berani melihat ekspresi wajah Yan Susu.

"Mami!" kemudian tiba-tiba terdengar suara anak perempuan yang sedang berlari ke arah mereka. Dia membuka tangannya lalu melindungi Lu Liwan di belakang tubuhnya sambil melihat ke arah Yan Susu dan berkata, "Jangan menindas mamiku!"

Yan Susu menundukkan kepalanya dan melihat wajah anak perempuan itu terlihat sama seperti Lu Liwan. Dia kemudian melihat ke arah Lu Liwan dengan terkejut dan bertanya, "Ini putrimu?"

"Hm." Lu Liwan yang sebelumnya terlihat sedih menatap putrinya dengan lembut lalu berkata, "Yanyan, panggil dia bibi."

"Tidak mau, bibi orang jahat yang selalu menindas mami. Aku paling benci kepada bibi!"

Yan Susu tersenyum kecil lalu mengusap kepalanya dan berkata, "Aku juga tidak suka menjadi bibi, panggil tante saja ya?"

Tapi Yan Yan sama sekali tidak menghargai sikap ramah Yan Susu. Dia menepis tangan Yan Susu dan berkata, "Jangan pegang aku, aku tidak mau dipegang oleh orang jahat yang menindas mamiku!"

"Kamu berani memukul sayangku?" dari kejauhan Lu Xingguang melihat Yan Yan menepis tangan Yan Susu sehingga membuatnya marah, Lu Xingguang langsung berlari menghampiri mereka lalu melindungi Yan Susu di belakang tubuhnya. Dia dengan marah melihat ke arah Yan Yan dan berkata, "Aku bisa menghancurkanmu!"

avataravatar
Next chapter