webnovel

Ratu

Esoknya, aku terbangun. Dan mendapati semuanya sibuk. Mereka berlari kesana kemari. Dan hanya ada satu suara disana.

"...ratu...."

Aku hanya asyik diam duduk menonton semuanya. Hingga kak kelinci yang sudah rapi bergegas kearahku.

Ia membawa satu baju, kakak elang juga membawa tas mininya yang sudah gagah.

"Ba--" aku terperangah, kak kelinci membawakan ku baju gaun manis.

"Kak...aku laki laki,..loh!!" Seruku menghindari pemakaian itu. Aneh padahal aku adalah lelaki tulen masa pakai baju cewek.

Namun, tatapan elang serasa menusukku, tanpa disadari aku tidak bisa melawan..

Aku malu sekali, memakai baju gaun. Dan kak elang mengeluarkan serangkaian bunga dari tasnya. Aneh itu bisa keluar darimana coba??

"Cepat cepat, ratu akan datang!!"

Teriak kak elang, tidak pernah kulihat ia panik begitu.

Kak abu abu segera menarikku keatas, karena aku berlari sangat lambat.

Seraya terbang, aku hanya terpaku bingung.

"Kenapa Kalian terburu buru...?" Tanyaku sedikit bingung. Terutama sebal karena dipaksa berias cewek.

Kak serba abu itu hanya tersenyum dan menghirup dalam dalam aroma rambut ku..."Karena Alice..."

"Hah aneh...?", Seruku cemberut. Ini malah bercanda. Pria dingin itu hanya tertawa dengan misterius nya.

Tidak lama kami pun sampai. Segera kak elang dan kak kelinci menghela nafas.

"Syukur ratu belum datang....", Seru kakak kakakku menghela nafas lega.

Aku hanya mengernyit , apa ratu disini adalah mutlak ya....??

Karena masih ada waktu, aku diajak salah satu pelayan istana. Istana itu sangat megah ditambah identik sebuah bunga terpampang jelas diatas.

Pelayan itu bercakap-cakap tentang kemegahan sang ratu. Aku hanya mengangguk, dia semangat sekali saat bercerita.

"Kalau ratu adalah penguasa abadi disini, mutlak dan sangat murah hati.."

Pelayan itu tersenyum lalu menyerahkan sebuah jepit bunga. Bunga itu sangat kecil namun dirangkai rapi dengan tangan.

"Ini hadiah karena telah berbicara padaku.." serunya ia menunduk hormat lalu bertepatan dengan itu.

Bel berbunyi..., Teng..!!

_

_

Semua langsung kosong. Dan aku segera mengikuti pelayan itu tergopoh-gopoh ke aula. Disitu kakakku sudah berlutut dan menyuruhku berlutut.

"Lama sekali dasar bodoh?" Tegas kak elang ia marah sekali padaku.

"Ara, elang jangan gitu, Alice hanya berkeliling..." Bela kak kelinci. Kelihatan nya kak kelinci sangat baik padaku.

Kak tikus hanya mengarahkan tangannya di atas mulut dan membuat kami terdiam. Benar benar kakak tertua paling diandalkan.

Tidak lama ratu pun muncul. Dia berpenampilan sangat cantik. Lengkap warna biru muda indah.

Menurut cerita pelayan tadi, bahwa hanya ratu satu satunya pemilik warna biru muda . Maka dianggap sakral.

Dia berjalan mendekatiku dan menyuruhku berdiri.

"Berdiri , Alice.."pinta lembut kak tikus tanpa mengerakkan seinci pun badannya.

Aku berdiri dengan bingung , dia belum pernah bertemu ratu ini. Dan tidak tau bagaimana menghadapinya.

Namun, ditengah kegelisahan itu. Ratu hanya mengenggam tangan ku. Sangat lembut.

"Alice...semoga kau selamat"

Dia hanya tersenyum ramah. Tidak lama ia pun berbalik. Putrinya yang keturunan sama. Memiliki bunga alami di rambut nya.

Dia mendekatiku, lalu hanya memelukku, seraya berkata..."Hati hati"

Aku hanya kebingungan, ia merasa ada sesuatu yang tidak boleh dilakukan.

Namun apa itu....?

Setelah ratu pergi , semuanya mengambil nafas, lalu melanjutkan aktivitasnya..

Aku dan ketiga kakakku pun pergi. Tidak lupa melambaikan tangan pada pelayan itu. Dia sangat baik.

"Kita akan minum teh.." seru kak tikus ia berseru.

"Teh...?"

"Iya, lihat saja Alice Chan!" Seru kak kelinci bersemangat. Terlihat betul dari telinga kak Kelinci yang menegak.

Kak elang hanya mendengus, kemudian beralih pada tas kecilnya.

"Aku tidak ikut" serunya mengambil suatu buku. Dan pergi tanpa berkata apa-apa.

"Elang...." Ratap sedih kak kelinci. Kenapa ia sesedih itu.....?

Kami menghadiri minum teh pada sebuah akar pohon.. yes kami mengecil.

Aku menatap sejujur tubuhku tidak percaya. Namun benar.

Disana dihadiri oleh 2 kurcaci dan 3 jenis aneh seperti kakakku.

"Selamat pagi semua.." sapa kak tikus. Langsung di Salami oleh beberapa orang lebih muda darinya.

"Selamat pagi semua...!!" Semangat kak kelinci. Tentu saja setelah itu banyak sorakan yang menyambut nya.

"Kami datang atas Alice..dan demi Alice.." seru kak tikus mengangkat minuman di meja.

Ia menatapku dengan senyum misterius nya.

"Wah Alice baru kah...kawaaiii ya?" Seru seorang bertelinga kecil disana.

Wanita berseragam serba zebra juga menanggapi tanggapan mereka padaku..

Aku hanya menajamkan telinga., Dan mendapati sesuatu yang aneh.

"...hah semoga ia tidak mati..."

"Semoga..."

Semua bercerita sepanjang pesta minum teh itu. Mereka menatapku penuh rasa penasaran.

Aku hanya kebingungan, namun. Kedua kakakku sama sekali tidak peduli. Atau memang ..."Tidak peduli....?"

Namun, sepanjang perjalanan minum teh , terus saja percakapan itu semakin membludak.

"Mati...", Aku tertegun. Mengerikan apa kah akan terjadi sesuatu padaku..?

_

_

Perkataan mengerikan apa itu....!

Next chapter