3 Bab 3

Ivana Di ikuti yang lainnya sedang menuju ke kelas, banyak bisikan-bisikan yang tertuju untuk Ivana, mereka semua Iri bisi melihat Ivana berteman dengan pemilik sekolah ini, padahal dirinya lah yang mempunyai kekuasaan akan sekolah ini.

Ivana dan yang lainnya memasuki kelas, Mereka semua saling berdekatan agar mempermudah untuk berbicara satu sama lain.

"Duh, satu rahasia terbongkar Van". Ucap Tasya Sedikit berbisik.

"Mereka membohongiku, lihat saja nanti aku akan memberi mereka pelajaran di penjara". Gumam Ivana geram.

"Sabar Van, kita akan memberikan directur itu pelajaran, kita harus membuatnya malu atas perbuatannya itu". Ucap Clarissa.

Tidak lama segerombolan murid datang, mereka memakai pakaian seperti jalang mendatangi Ivana.

"Katanya ada Siswa yang masuk pakai beasiswa disini". Sindir Salah satu dari mereka.

"Beneran tuh? Wah siapa ya kira-kira yang berani masuk ke ruangan ini". Ucap salah satu ny lagi.

"Aku". Ucap Ivana. Sungguh ia tidak tahan jika seperti ini terus menerus jika bukan Mengungkap dalang korupsi.

"Lah ngapain Ivana?". Ucap Clara.

"Biarin aja, kita tonton aja, Ivana tau yang harus di lakukan dan tidak". Ucap Tasya menghentikan Clara yang ingin menarik Ivana agar kembali ke tempat duduk.

"Wah berani banget dia, anak miskin!". Ucap Vany.

Vany adalah anak dari directur yang Ivana sedang selidiki sekarang, ia harus mencari info tentangnya.

Di ikuti dengan Lauren dan Vian. Mereka bertiga sama-sama seperti jalang.

Tidak lama segerombolan laki-laki datang dan membuat kaum hawa berteriak memanggil-manggil nama mereka.

"Ada apa ini?". Ucap Mark.

"Vany! Jangan membuat keributan lagi". Ucap Zaen.

"Apaan sih, nih lihat dia, dia itu tidak pantas berada di ruangan ini !! Karena dia mendapatkan beasiswa!! Ruang kelas ini khusus untuk keluarga berpengaruh". Ucap Vany sambil menujuk Ivana.

Ivana hanya diam, ia bahkan menambilkan smrik di hadapan Vany, tidak ada yang melihat selain nya.

"Jika dia mendapatkan beasiswa, maka dia adalah siswa berprestasi, kau sendiri bisa apa? Selalu mendapatkan Peringkat 4 itu pun dari bantuan Ayahmu". Ucap Marvel datar.

"Ko malah belain si cupu ini sih !! Lihat saja nanti aku akan ngeluarin kamu dari kelas ini!". Ucap Vany pergi di susul yang lainnya.

"Aku pecat ayahmu baru tau rasa". Gumam Ivana bisa di dengar Marvel dan dkk.

"Apa?".Ucap Marvel, karena merasa mendengar sesuatu dari Ivana.

"Ah, tidak. Terima kasih sudah membelaku". Ucap Ivana sambil tersenyum manis.

Marvel salah tingkah akan senyuman yang di berikan Ivana untuknya.

Dreattt

Ghani Is calling...

"Permisi, aku keluar sebentar". Ucap Ivana memberi kode ke para sahabatnya untuk mengikutinya.

"Hallo Gan, ada apa?". Tanya Ivana suara sedikit pelan.

"Van, Ada yang mengirim pesan ke kita, aku akan mengirimnya untukmu". Ucap Ghani sedikir Gugup.

"Baiklah, cepat kirim".

Ghani mengirim pesan yang ia dapat dari seseorang, pesan itu tertuju untuk Ivana.

"Agh, sial!!". Ucap Ivana menahan Gejolak Amarahnya karena membaca isi pesan itu.

"Cepat ke markas sekarang!!". Ucap Ivana ke dkk.

Mereka pun langsung menuju ke markas DOM , para anggota killer angel pun takut bertanya melihat Ivana yang sekarang mode marah.

Ivana memasuki Markas DOM dengan memendam amarah yang bergejolak di Dirinya. Auranya tampak beda dari biasanya.

"Kenapa Van?". Tanya sang kakak yang kebetulan sedang berada di markas DOM.

"Sekarang kita siapin strategi!!". Jelas Ivana.

"Jadi...".

"Itu terlalu berbahaya Van". Ucap Clarissa.

"Jangan khawatir, aku bisa mengurus ini". Kata Ivana sambil menurup matanya.

-

-

- Sekolah Vanscool

"Eh, kemana Murid baru tadi? Ko ngak kelihatan". Ucap Mark.

"Bener tuh, kemana ya?". Ucap Zaen di angguki yang lain.

"Mereka pulang, katanya Murid yang bernama Ivana Sedang sakit jadi pulang duluan, katanya sih gitu yang aku dengar-dengar dari guru BK. Gumam Lorenzo.

Mereka mengangguk paham , tidak dengan Marvel, ia terus memikirkan Gadis tadi, tidak tau mengapa.

-

-

-

Skip

Ivana dan lainnya sedang berbelanja makanan, padahal mereka seharusnya Belajar, tapi karena Ivana adalah pemilik Sekolah itu maka Ia bebas melakukan apapun meski tidak ada yang tau akan kenyataan itu.

"Mau beli apa Van?". Tanya Tasya.

"Makanan". Ucap Singkat Ivana.

"Datar". Ucap Clara.

"Dah, sudah. Ini cepat bayar". Ucap Ivana menyondorkan Black Card miliknya ke Gibrella.

"Kita boleh nambah kan ? Ya ya". Ucap Gibrella ingin membeli sesuatu.

"Baiklah, cepat, setelah makan kalian harus ikut denganku". Kata Ivana.

"Kemana?". Tanya Clarissa Sambil menaikan satu alisnya.

"Nanti ku ceritakan di masion".

"Oke".

-

-

Mereka sudah sampai di masion, mereka kini sedang berada di kamar Ivana, kamar ivana memiiki ruang rahasia. Yang di gunakan untuk membicarakan hal yang ber'kaitan dengan dunia gelap.

Dikamar ini lah Alvian dan Ivana sering berkumpul untuk membicarakan Sesuatu yang rahasia yang tidak di ketahui Dady dan momynya sendiri, yang pastinya berhubungan dengan dunia mereka.

"Jadi? Ngapain kita sekarang?". Tanya Clarissa.

"Kita tunggu ka Alvian". Ucap Ivana sambil memasang mode serius.

"Apa ada hal yang serius Van!". Tanya Clarissa lagi.

Ivana menghembuskan nafas kasar dan menceritakan yang membuatnya marah sekarang.

"Kau tau roseblood?? Mereka macam-macam dengan ku, leader nya mengancamku, Dia mengirimkan pesan ke Ghani dan mengatakan bahwa dia menantangku dan mengajak ku adu kekuatan apa kau tau artinya?? Brengsek itu sama saja menghinaku karena aku tidak pernah muncul dalam misi apapun". Ucap Ivana sambil meremas kuat tangannya.

"It sama saja mengatakan Bahwa leader DOM lemah!!Agh! Lihat saja aku tidak akan membiarkan penghinaan seperti ini lagi, aku akan muncul kapanpun yang aku mau inginkan sekarang". Kata Ivana sambil menaikan sudut bibirnya ke atas.

Auranya sekarang sangat dingin, para anggota killer angel sudah biasa melihat Ivana dengan Mode marah seperti ini, tetap saja mereka ketakutan melihatnya.

Alvian kemudian datang ia melihat adiknya dalam mode singa, tentu saja ia takut melihatnya dan menghilangkan niatnya untuk menggoda adiknya.

"Ada hal serius apa Van sampai-sampai kau menyuruh ku kesini". Tanya Alvian kemudian duduk di kursi.

"Lama sekali !! Dari mana saja kau !! Apa kau bermain dengan jalang lagi!! ". Teriak Ivana karena sudah menunggu Alvian lama.

"Aku sudah khilaf, kau tau itu, aku ada misi jadi agak sedikir terlambat". Ucap Alvian.

Ivana mengotrol emosinya karena kesal karena ulah Ketua Roseblood dan di tambah menunggu sang kakak yang baru saja sampai.

"Jadi sekarang kakak harus menambah mata-mata untuk saingat bisnis dady karena tadi aku mendengar salah satu dari mereka berbicara tentang ingin menghancurkan perusahaan Dady, kau harus menyuruh anak buahmu untuk masuk ke dalam perusahaan nya dan mendapatkan informasi akan itu". Ucap Ivana.

"Baiklah, aku akan mencari informasi akan hal itu, dan apa yang membuatmu kesal Ivana Leonard?". Tanya sang kakak.

avataravatar
Next chapter