2 Bab 2

Masion Leonard

-

-

Ivana Membawa para sahabatnya untuk menginap di masion."kalian semua tidur di lantai 2, disana kamar kosong banyak tinggal pilih aja". Ucap Ivana.

"Kita mau sekamar sama kamu Van". Ucap Tasya ingin sekamar sama Ivana.

"Bener tuh, kan seru bisa ngobrol, lagian kamar kamu kan di lantai 3 jauh banget kita nyamperin nanti". Ucap Clara.

Ivana mengangguk paham."baiklah, aku akan tidur di lantai 2 ada kamar paling luas, tapi disana sampingan sama kamar Alvian, jadi Berisikin aja". Ucap Ivana sambil tertawa, ingin rasanya ia membalas dendam atas perbuatan Alvian ke dirinya, karena pernah membuat Ivana tidak bisa tidur karena memutar music sangat kencang.

Kamar Alvian sama Kamar yang di tempati Ivana waktu itu tidak kedap akan suara karena kamar khusus tamu, jika kamar pribadi Ivana kedap akan suara apapun itu.

"Tenang Van, kita buat kakak kamu punya mata panda!". Ucap Clara sambil tertawa.

Mereka semua pun menuju kamar, lalu Alvian muncul."ngapain kalian?". Ucap Alvian meliahat teman Ivana.

"Nginap, apa, ga boleh? Aku cincang tu badan kalau protes".ucap Ivana mengancam Alvian, yang di ancam Memandang sinis kepada Clara.

Alvian dan Clara sering bertengkar, mereka selalu saja membuat keributan, jadi tidak heran mereka saling memandang sinis satu sama lain.

"Jangan berisik, awas aja ya". Ucap Alvian lalu pergi.

"Ngapain itu monyet ada". Gumam Alvian sambil meninggalkan mereka berlima.

"Aduh kalian ini ya dari dulu ga pernah akur, pusing deh". Ucap Gibrella melihat tatapan Clara dan Alvian tadi.

"Ga bakal !!". Ucap Clara kesal.

"Hati-hati kalau jatuh cinta". Ucap Tasya menggoda Clara.

"Apaan sih!!".

"Tenang La, aku akan merestui kalian". Giliran Ivana menggodanya.

Clara merasa di targetkan akan hal ini ia pun langsung pergi menuju Kamar, Ivana melihat Clara sambil menghentakan kakinya hanya geleng-geleng kepala melihatnya.

"Dah, nyusul Clara". Ucap Ivana.

-

-

-skip ruang tamu.

Mereka berlima sudah sampai di ruang tamu, Momy dan Dady Ivana sedang pergi ke Korea untuk utusan bisnis, Ivana sudah meminta Izin untuk membawa teman-temannya untuk menginap di masion dan mereka pun menyetujuinya.

"Laper hiks, Parah Kamu Van, Ga ada makanan apa, masion sebesar ini ga ada makanan, bisa mati aku di sini". Ucap Gibrella dari tadi kelaparan, ia pergi kedapur untuk mencari apa ada makanan, tapi tidak ada makanan sama sekali.

"Pesan aja dulu, Nanti aku yang bayar". Ucap Ivana sambil mengotak atik ponselnya.

"Baiklah, aku pesan ya, kalian mau makan apa?". Tanya Gibrella ke Yang lain.

"Hmm, aku mau nasi goren Jumbo, sama ayam goreng di pisah ya". Ucap Clara.

"Mie goreng dengan telor ceplok, sama Seblak deh". Ucap Tasya.

"daging and nasi goreng". Ucap Clarissa.

"Okehh, dan kamu Van mau makan apa?". Tanya Gibrella.

"Sama kan saja dengan punya Clarissa". Ucap Ivana yang masih fokus ke hpnya.

"Baiklah, Dan, Oke sudah di pesan". Ucap Gibrella.

Gibrella yang melihat Ivana masih fokus sama layar ponsel pun mendekati Ivana, karena bisa di lihat Ivana sangat Sibuk memandangi layar ponselnya.

"Kamu ngapain Van, serius banget". Ucap Gibrella

Bertanya ke Ivana.

Ivana menghembuskan nafas kasar."biasa urusan bisnis, pusing banget kerjaan numpuk". Ucap Ivana.

"Kan ada Tony yang menggantikan kamu, sejak dulu kamu kan mempercayai nya untuk mengurus perusahaan". Ucap gibrella.

Tony bisa di bilang menggantikan Ivana untuk sementara, mengurus masalah perusahaan, Ivana menyerahkan tanggung jawab ke Tony untuk mengembangkan perusahaan karena Ivana masih menutupi Identitasnya sebagai pemilik Vancompy.

"Aku kasih cuti buat dia, dia tidak pernah mendapatkan liburan karena memantau perusahaan, jadi untuk sementara Aku melihat perkembangan saham untuk saat ini, karena masih ada Nicho, jadi aku tidak terlalu kesulitan". Ucap Ivana.

Nicho adalah asisten Tony yang di tugaskan khusus oleh Ivana untuk membantu Tony, Nicho adalah anggota dari diamond.

"Hmm, seperti itu, jadi? Kapan kita akan memulai rencana yang kau katakan itu?". Tanya Gibrella.

"Besok, aku akan menjadi satu-satunya teman kalian yang ber'asal dari kalangan bawah, kalian bisa sesuka hati mau menjadi apa".

"Baik, aku ingin menjadi diriku sendiri yang kaya".

Ucap gibrella dengan bangganya.

-

-

-

Vanscool

Mereka semua sudah memulai rencana, Gibrella,Tasya,Clara, Clarissa dan Ivana sudah turun dari mobil, banyak pasang mata yang memandangi mereka dengan kagum, mereka semua memiliki wajah cantik dan bisa di di lihat mereka menggunakan Mobil mewah sejenis Ferrari Spide yang masuk peringkat mobil termewah di dunia.

"Dimana ruang Kepala sekolah?". Tanya Clara bertanya ke murid lain sambil melepas kacamata Hitamnya, membuat siapa saja terpesona dengan kecantikannya.

Sedangkan Ivana dan yang lainnya melihat pemandangan yang baru saja ia lihat ingin muntah.

"Lihatlah dia So coll". Ucap Gibrella ingin tertawa melihat Clara seperti itu.

"D-disana". Ucap Murid itu gugup."kau lurus dan di sana akan ada tulisan ruang guru nanti". Ucap nya lagi.

"Ow, terima kasih". Ucapnya lalu pergi di susul yang lain.

Disisi lain ada beberapa pria yang melihat Kedatangan murid baru, mereka memandanginya sangat sinis dan ada juga yang kesenangan.

Mereka adalah pria yang di dambakan para kaum hawa di sekolah ini yaitu Mark,Lorenzo,Zaen,Arkan dan Marvel.

"Wah ada cewek cantik nih, akhirnya cuci mata daripada liat Vany sama gang nya itu". Ucap Arkan.

"Diam lah, lebih baik kita ke kantin". Ucap Marvel tidak peduli ada murid baru atau segala macam hal.

Marvel tidak beduli apa siapa yang terjadi ia cuek akan hal itu.

-

-

-ruang Kepala sekolah.

"Hmm, kau dapat beasiswa??". Tanya kepala sekolah itu menunjuk Ivana.

"Hmm, saya mendapat beasiswa pak". Ucap Ivana.

Kepala sekolah itu cuma mengangguk."dan kalian dari sekolah mana?". Ucap nya menanyai Yang lain.

"Kami ber'asal dari sekolah ICAN Education Consultant, dan alasan kami pindah di sini karena pemilik sekolah ini adalah kenalan kami". Ucap Clarissa.

"Apa !! Kalian mengenal pemilik sekolah ini !! Ah maafkan saya, saya terlalu terkejud

Mendengar ini". Ucap nya.

"Tidak apa-apa, jadi di mana kelas kami?". Ucap Clarissa lagi.

"Kelas kalian di lantai 2 bagian A khusus orang-orang berpengaruh, dan untuk Kamu Ivana berada di Bagian C karena di sana untuk siswa yang mendapatkan Beasiswa".

"Tidak bisa, Ivana harus satu kelas dengan kami, karena ia adalah teman kami, apa anda tidak keberatan akan hal itu pak?". Tanya Clara.

"T-tapi ini keputusan di rectur, Saya hanya melaksankan tugas yang di berikan beliau ".

"Iya atau tidak?? Apa bedanya orang berpengaruh dan Yang mendapat beasiswa? Itu sama saja, ku harap kau tidak melakukan seperti ini lagi, atau aku akan memberitahu pemilik sekolah ini karena sudah membeda-bedakan murid". Ancam Clarissa.

"B-baiklah, Ivana kamu bisa masuk dengan Mereka". Ucapnya gugup, karena yang di hadapannya adalah seseorang yang dekat dekat Sosok Pemilik gedung ini.

Ivana hanya smrik karena ia sudah mengetahui sedikit tentang Sekolah miliknya, ia merasa kecewa akan hal itu.

avataravatar
Next chapter