1 1.| Who am I

/Fanny pov on/

Aku terduduk diam, memperhatikan sekeliling dengan pandangan asing. Didepanku ada sebuah meja bundar berwarna putih dengan taplak berwarna cream senada dengan kursi yang aku duduki. Para wanita didekatku tak kunjung pergi setelah meletakkan beberapa piring dessert manis dan memanjakan mata diatas meja, mereka memilih menatapku dengan sedikit khawatir tersirat diwajah mereka. Kenapa?

Seingatku beberapa jam yang lalu aku adalah seorang siswi sekolah menengah atas, yang akan melaksanakan ujian kelulusan, seperti biasa aku menaiki bus sekolah namun sialnya bus itu harus kecelakaan dan terbakar. Seharusnya jika aku tidak selamat artinya ini akhirat? Tapi kenapa aneh, aku merasa seperti akan mengalami banyak kesulitan setelah ini.

"Tuan putri, kenapa anda tidak memakan makanan anda? Apakah anda masih sakit?" Tanya seorang wanita dengan gaun panjang berwarna putih polos ditambah sebuah rompi panjang berwarna merah, sedangkan lainnya berompi hitam, dan dilengkapi ikat pinggang berhias liontin, serta kepala yang terikat bandana senada dengan rompi mereka.

"Siapa aku?" Tanyaku pada mereka.

"Kau adalah Putri tunggal Kerajaan Dardenella, penguasa sah kerajaan dan gadis tercantik serta terpintar di Antero." Ujar wanita tadi yang berompi merah, sedangkan yang lain dengan rompi hitam mengangguk-angguk.

Mereka berlebihan, aku hanya anak golongan rendah yang bersekolah dengan bantuan dana pemerintah, bagaimana bisa tiba-tiba menjadi putri kerajaan, dibilang paling cantik dan pintar pula, padahal nilaiku selalu dibawah rata-rata, wajahku juga biasa saja. Haha, bagus sekali mimpi ini, terlalu berkhayal dan berlebihan.

Aku merubah ekspresi mengernyitku kembali pada ekspresi normal, menarik nafas dan membuangnya perlahan supaya aku bisa rileks dan memikirkan ini dengan baik. Sekilas aku melirik orang-orang itu, seperti ingin memastikan lagi bahwa mereka sedang menantiku memakan makanan didepanku. Alhasil karena perutku juga lapar, aku mulai mengambil sepotong kue dengan garpu yang disediakan. Hap! Satu potongan masuk kemulutku.

Yummy!

Ini makanan terlezat yang pernah aku cicipi, rasanya seperti aku akan terbang mencapai langit. Haha, berlebihan ya, tapi aku tidak bohong, selama ini dapat roti kiriman tetangga saja aku sudah bersyukur, karena jarang sekali aku dapat makan makanan mahal, balik lagi karena kondisi keluargaku yang kurang.

Tak butuh waktu lama, suapan terakhir siap masuk kemulut, dessert diatas meja ludes kuhabiskan. Tunggu, bukankah aku terlihat rakus?

Dengan takut-takut kutatap wajah para wanita disampingku dan nampaknya mereka senang, wajah mereka berseri seperti ibu yang bangga karena anaknya baru saja dapat peringkat satu.

"Tuan Putri nampaknya baik-baik saja, semenjak kemarin anda sakit kami sangat khawatir." Ucap wanita berompi merah itu.

Aku hanya mengangguk, tertawa garing sambil menggaruk tengkukku yang tak gatal.

"Kalian segera bereskan piringnya!" Perintah wanita itu lagi.

Aku diam memperhatikan piring, dan gelas kosong itu dibawa pergi keluar ruangan. Kini hanya bersisa aku dan dua orang lainnya.

"Maaf, bisakah aku bertanya?" Tanyaku menatap dua wanita itu.

"Silahkan putri, kami siap menjawab."

"Namaku siapa?" Mereka bingung sejenak namun segera menjawabnya.

"Nama anda, tuan putri Felicia Calyptus ll of Dardenella." Aku kembali diam, namanya indah.

"Dimana orangtuaku? Siapa nama mereka?"

"Ayah anda adalah Yang Mulia Raja Stev Calyptus l of Dardenella. Sedangkan ibu anda adalah almarhum Ratu Keyshia of Dardenella."

"Ibuku sudah meninggal?" Tanyaku.

"Maafkan hamba, tapi itu benar." Aku kembali diam, nampaknya gadis bernama Felicia ini piatu, kasihan sekali.

"Ibuku meninggal karena apa?" Mereka berdua nampak sedikit membesarkan mata, mungkin kaget, tapi kenapa?

"Apakah anda lupa?" Tanya seorang dengan rompi hitam.

"I-iya" Jawabku.

"Beliau meninggal dieksekusi saat putri berumur 8 tahun, hanya karena fitnah bualan. Ia dituduh meracuni kandungan Ratu Madona, meskipun buktinya kurang tapi ia dipaksa melakukan eksekusi, didepan rakyat yang amat mencintainya. Setelah beberapa kali diselidiki itu bukan tindakan Ratu Keyshia, dan alhasil sempat menimbulkan kemarahan rakyat tapi itu semua tak berjalan lama, karena pada akhirnya Ratu Madona tetap naik tahta menggantikan ibu Tuan Putri."

Aku menyimak penjelasan wanita itu dengan seksama, sedikit heran bercampur kesal, bagaimana bisa seorang ratu dihakimi oleh sesuatu yang tidak ia perbuat. Hati Felicia pasti sangat sakit.

Setelah banyak bercerita dengan wanita yang kuketahui bernama Yerin sebegai kepala pelayanku, dan tangan kanannya yaitu Welley. Aku memutuskan istirahat karena lelah, atau efek sakit Felicia masih dapat aku rasakan.

Setahuku hidup gadis yang tubuhnya kupakai ini cukup miris, meskipun memiliki gelar Putri Pewaris Tahta tak membuatnya bahagia, pasalnya sejak awal ia sudah kehilangan ibunya, ia menjadi kecewa dengan ayahnya meskipun ia tahu Stev Calyptus l itu sangat menyayangi dirinya. Selain itu hidupnya memang didedikasikannya sebagai penjabat tertinggi kerajaan. Pelajaran bahasa, politik, latihan perang dan sejarah adalah makanannya sehari-hari. Felicia tak merasa pernah punya teman sejak kecil, karena saudaranya yang lain seakan memusuhinya, kadang kala mereka berniat membunuh Felicia karena suruhan ibu mereka, supaya tahta tidak harus jatuh pada Felicia. Namun karena mentalnya sejak awal sudah terlatih, ia terbiasa dan mampu melawan mereka.

Aku juga menanyakan seperti apa Felicia, apakah ia gadis yang baik seperti ibunya, atau sebaliknya. Yerin akhirnya menjawab meski harus didesak dan aku perlu berakting seakan lupa ingatan, ia berkata bahwa Putri Felicia sebenarnya baik, namun sulit mengekspresikan perasaannya, setidaknya itu adalah efek dari kurangnya kasih sayang orangtua. Felicia seorang yang menyukai alam, sehabis belajar ia akan pergi ke taman pribadinya, bermain dengan hewan peliharaannya, menyiram bunga, atau sekedar menatap langit. Yerin sebagai mantan pelayan ibu Felicia, sudah menganggap putri cantik ini sebagai anaknya sendiri sehingga paham betul tentang Felicia, semenjak datangnya Welley dengan umur tak terlalu jauh juga membuat Felicia mampu terbuka seperti adik pada kakak. Tapi tetap saja, imagenya diluar sana adalah Putri Pewaris Tahta yang berhati batu, jarang tersenyum, banyak maunya, egois dan menyebalkan, berbeda dengan Keyshia sang ibu yang amat dicintai rakyat.

/Fanny pov off/

.

.

DONT FORGET TO KLIK STAR! :)

avataravatar