10 8

Manusia dapat di golongkan kedalam beragam jenis, baik itu menurut fisik maupun karakter. Ada juga beberapa jenis manusia lainnya yaitu manusia normal dan manusia yang pura-pura normal.

Manusia normal adalah manusia yang memiliki empati, sikap kepedulian dan juga beberapa hal yang berada di rata-rata. Berbeda dengan orang yang pura-pura normal, mereka memiliki beberapa hal terutama cara berpikir mereka yang berbeda dan nyeleneh.

Seperti yang sedang terjadi di sekolah ku yang di hebohkan dengan penemuan mayat Cecil yang bunuh diri di kelas ku. Para siswi dan beberapa guru guru wanita menangis di buat nya bahkan hampir semua siswa berduka atas kematian Cecil.

Cecil adalah seorang siswi yang cukup berbakat di sekolah terutama dalam bidang tari, dia biasanya mewakili sekolah dalam beberapa lomba tari dan hasilnya cukup memuaskan. Mungkin hanya itu yang membuat orang-orang mengenalnya. Tapi menurut ku pribadi, Cecil tidak lebih dari seorang pengganggu yang harus di basmi.

"Kasihan sekali ya Cecil dia meninggal karena bunuh diri, sangat di sayangkan jika dia mati karena kalah bersaing dengan Kesha" sebuah suara menarik perhatian ku.

"Apa maksud mu?" Tanya ku pada seorang siswi yang baru saja membicarakan ku.

Aku tidak mengenal nya tapi dia berbicara seolah-olah mengenal ku.

"Ah sudahlah Kesha, bukan aku bermaksud menuduh mu tapi karena Al pacaran dengan mu jadi Cecil depresi dan akhirnya bunuh diri" jelasnya dan meninggalkan ku.

Masuk akal juga tapi itu dugaan yang salah, seharunya mereka berpikir kalau aku yang membunuh Cecil karena dia membuat ku malu di kantin. Tapi tidak masalah, bukankah ini akan seru, semua orang membicarakan tentang ku dan aku mungkin akan lebih di kenal.

Hehehehe.

"Dasar sinting" gumam seseorang di samping ku.

Oh rupanya itu Al, dia sekarang sedang menatap ku dengan tatapan kesal.

"Kenapa?"

"Huh enak sekali ya. Aku baru saja di interogasi oleh polisi mengenai kasus bunuh diri Cecil"

"Bwhahahaha, lalu bagaimana apa kau lolos "

"Tentu saja, aku hanya di tanya oleh polisi" Al tampak memikirkan sesuatu.

"Tapi seru kan rasanya  karena kita menjadi penyebab Cecil bunuh diri" kata ku.

"Hah, sudah ku duga kau berpikir seperti itu. Dasar sinting"

Ya Al, jika aku tidak sinting tidak mungkin aku membunuh orang.

Aku mengakuinya, kalau aku sinting, aku  tidak waras, aku kejam aku ini tidak normal. Aku adalah iblis aku bermuka dua, aku munafik.

Karena aku ini pembunuh.

                        🔪🔪🔪

Seperti biasa kalau ada kasus bunuh diri di sekolah pasti akan di pulang kan sebelum waktunya.

Jika aku boleh memberi saran, kalau kau ingin sekolahmu juga pulang cepat maka bunuhlah seorang temanmu atau gurumu. Aku serius.

Dan sinilah aku bersama Al di taman kota, duduk dan membuang-buang waktu dengan berbagi cerita. Tidak banyak yang dapat kami bagi, hanya seputar sekolah dan juga keluarga. Al pastilah selalu menceritakan tentang keseharian nya di rumah jika tanpa ku, seperti hubungan nya dan ayah nya yang berjalan kurang baik dan juga beberapa hal tentang game online yang aku tidak mengerti. Aku kadang mendengarkan curhatan nya mengenai beberapa siswa yang membencinya karena kepopuleran dan ketampanannya.

Ah kisah hidup nya benar banar sangat panjang jika di bukukan.

"Jadi kalian di sini, orang-orang gila " suara Rendra mengagetkan ku dan Al.

"Oh Rendra, pergilah kau mengganggu" kata Al.

"Aku tidak peduli" kata Rendra menahan marah "kenapa semalam kalian tidak datang ke taman dan menepati janji kalian?"

Sekarang aku ingat, kemarinkan Al berjanji pada Rendra untuk bertemu di taman kota.

"Oh itu " Al memasang wajah datar.

"Jangan tegang seperti itu masih ada kesempatan kedua. Dan kau datang di waktu yang tepat, sekarang kau bisa membuktikan kalau kau layak dengan membuat kehebohan di supermarket di depan sana" Al menunjuk pada sebuah mini market seberang jalan.

"Oke, tapi ingat dengan janji kalian "

"Ya ya ya pergi sana yang cepat" usir Al dan aku hanya bisa tersenyum.

"Bawakan aku coklat ya" kata ku sebelum Rendra pergi.

"Kesha kau tahu siapa Rendra?" Tanya Al.

"Teman sekelas ku" jawab ku apa adanya.

"Bukan hanya itu saja" Al tersenyum " Rendra Hermansyah adalah seorang hacker dari kota besar. Dia kini menjadi buronan polisi karena telah berhasil membobol lebih dari dua ratus kartu kredit, dan berhasil meraup uang hampir tujuh miliar" jelas Al.

"Wow" tanggap ku.

"Aku yakin dia akan membantu ku untuk mengubah dunia" kata Al Yakin.

"Ya, mungkin"

Bagus jika di tambah Rendra maka kami akan di sebut kumpulan remaja remaja abnormal, Psikopat, pembunuh, dan hacker ah maksud ku cracker.

Keheningan menyelimuti aku dan Al, kami hanya menatap ke arah super market di depan menunggu kehebohan apa yang akan di ciptakan Rendra.

"Kesha" panggil Al membuyarkan keheningan

Aku menatap Al seolah sedang menanggapi panggilannya.

"Kau akan terus bersama ku kan?" Tanya Al.

Kenapa bertanya begitu tiba-tiba?

Aku tersenyum "tentu saja" jawab ku.

"Terima kasih"

Eeh, aneh.

"AAAA"

"ADA KEBAKARAN"

"SEMUA CEPAT KELUAR"

Teriakan nyaring itu terdengar dari arah super market. Berbondong bondong orang keluar dari sana.

"Yah aku pikir Rendra akan meledakan tempat itu" kata ku kecewa.

"Kau belum menyaksikan pertunjukan nya hingga selesai" kata Al.

"HANYA ALARM PALSU"

Beberapa terikat terdengar lagi.

Alarm palsu ya, ternyata cukup seru.

"Apa ada yang memesan sebuah kehebohan dan juga coklat" suara Rendra terdengar, dia menyodorkan dua bungkus coklat.

Aku menerima nya dengan senang hati.

"Kau berhasil Rendra, selamat datang di kelompok kami" kata Al.

"Hore" kata Rendra girang "jadi apa nama kelompok kita?" Tanya nya.

"Oh benar juga, nama kelompok kita adalah The Highest" kata Al

Dari mana dia mendapatkan nama itu?

"Itu keren" tanggap Rendra memberikan dua jempol.

Bukankah terlalu berlebihan tanggapan Rendra.

"Ya aku setuju saja" aku memberikan tanggapan.

"Dan Rendra untuk tugas pertama mu, tolong antarkan Kesha pulang " kata Al.

Kok aku?

"Baik bos"

"Al kau mau ke mana ?" Tanya ku

"Aku harus menghadiri pemakaman Cecil" jawab Al dan berlalu .

"Ayo Kesha, jangan terlihat sedih begitu pacar mu itu akan mengantar mu pulang lain waktu" kata Rendra

"Al bukan pacar ku" tegas ku

"Benarkah" kaget Rendra yang sepertinya di buat buat "aku pikir kalian pacaran, karena menurut buku yang aku baca, hubungan seorang laki laki dan perempuan yang seumuran itu hanyalah hubungan percintaan . Dan kalau ada cinta pasti akan ada hubungan pacaran" lanjutnya panjang lebar.

"Kau ini ternyata mengesalkan ya Rendra, di kelas kau itu pendiam dan di luar kau itu sangat cerewet"

"Hei aku ini bukan hanya seorang hacker tapi juga penipu berwajah banyak "

"Aah malas ah, mending aku pulang sendiri" kata ku dan meninggalkan Rendra.

"Baiklah daaa"

Bersambung...

avataravatar