6 5

Berisik.

Itulah suasana di dalam kelas ku saat ini, bagaimana tidak suasana kelas ku kini layaknya pasar. Berisik nya luar biasa.

Beberapa siswa tampak sedang bermain bola, sedangkan siswi nya tampak sedang bergosip ria. Bukan hanya itu, beberapa siswi siswa juga tampak sedang menikmati musik dengan volume yang cukup tinggi.

Aku sampai heran, apa mereka berniat untuk belajar atau tidak ya?

Bicara soal belajar, kenapa di jam segini wali kelas belum masuk juga ya? Padahal kan hari ini akan di adakan ulangan matematika.

Bugh '

"Aduh sakit" ringis ku saat sebuah buku tebal mendarat indah di kepala ku.

Sialan mana yang melakukan ini?

Aku menatap dari arah buku itu datang. Seorang siswa menatap ku dengan senyuman mengejek. Rupanya itu Fahmy teman sekelas ku.

"Sorry ya Sha, aku tidak sengaja" kata nya

Aku tidak menanggapi nya, aku hanya menatap Fahmy kesal. Menyebalkan dia itu.

Aku menarik nafas untuk meredahkan kekesalan ku. Aku memilih melanjutkan membaca komik detektif yang baru ku beli beberapa hari lalu. Siapa tahu aku mendapatkan sebuah trik pembunuhan keren yang bisa di terapkan.

"Bu Susan datang" kata seorang teman sekelas ku.

Luar biasa, kegaduhan dan keberisikan yang terjadi tadi seketika berubah hening seperti di kuburan.

Dasar orang orang munafik.

Tidak lama berselang dari luar muncullah seorang guru muda nan cantik jelita. Dia adalah guru wali kelas ku dan juga guru matematika ku. Ibu guru Susan, panggil saja bu Susan.

Tapi Bu Susan tidak sendirian, bu Susan datang bersama seorang siswa. Jika di lihat lihat, rupanya dia cukup tampan.

"Selamat pagi anak-anak" sapa bu Susan.

"Selamat pagi bu"

"Kelas kita kedatangan murid baru" kata bu Susan "Ayo perkenalkan nama mu" lanjut nya pada siswa itu

"Perkenalkan nama ku Rendra Hermansyah dan aku harap kalian jangan mengganggu ku" kata siswa itu memperkenalkan nama nya.

Wah apa itu sebuah cara memperkenalkan diri yang baik?

"Baiklah Rendra kau boleh duduk"

Rendra pun segera menuju ke tempat duduk yang kosong dan sialnya kursi di samping ku lah yang kosong.

"Keluarkan buku latihan kalian, hari ini ulangan di tunda" kata bu Susan

"Hore"

Padahal semalam aku sudah belajar keras untuk ulangan hari ini tapi ternyata sia-sia. Lain kali aku tidak akan mengulangi nya lagi. Sial.

🔪🔪🔪

Suasana kantin di jam istirahat benar-benar sangat ramai dan padat. Gerombolan siswa siswi yang ingin membeli jajan atau memesan makanan memenuhi meja ibu kantin.

Aku sedang membayangkan bagaimana jika seseorang meledakan bom di sini. Pasti sangat seru.

"Ayo cepat habiskan makanan mu" suara Al menganggu khayalan liar ku

"Ish menganggu saja "

Oh ya aku lupa bilang kalau aku ke kantin bersama Al. Jika aku membawa nya ke kantin maka aku akan lebih mudah mendapat tempat duduk. Seperti sekarang ini, tempat yang kami pilih cukup lah strategis karena dapat melihat kelas ku.

Semangkuk bakso, es teh manis dan gorengan menjadi menu makanan ku saat ini. Sedangkan Al memilih memesan mie rebus dan air mineral.

Aku mulai menyantap makanan ku begitu juga dengan Al.

"Kesha suapin aku ya aaa" Al membuka mulut nya.

"Eeeh?"

Dengan setengah hati aku menyuapkan bakso ke mulut Al.

"Hmm enak" kata Al sambil mengunyah.

Reaksi yang berlebihan.

"Makasi sayang, selain cantik kau juga baik ya"

Aduh, kenapa dengan anak ini ?

"Najis aku"

"KESHA CEPAT MENJAUH DARI AL" suara cempreng seorang siswi menghebohkan seluruh kantin.

Siswi itu adalah Cecilia Monica, dia adalah seorang penggemar fanatik Al. Saking fanatik nya, Cecil sampai sampai mengkoleksi berbagai macam foto dari Al berbagai pose. Aku tidak tahu dari mana dia mendapatkan foto-foto itu. Bukan hanya itu saja, Cecil pernah menembak Al tapi sayang di tolak mentah mentah.

"Kenapa Cecil apa kau keberatan jika aku bersama pacarku" tanggap Al dan merangkul ku.

Akan ku bunuh kau Al.

Aku tersenyum kecut saat seluruh pengunjung kantin menatap ku heran.

"Pacaran, maksud mu kau dan Kesha?" Tanya Cecil menetap ku jijik.

Apa maksud nya coba?

"Ya memangnya salah, aku mencintai Kesha" kata Al Yakin.

"Jika kau mengatakan kalimat menjijikan itu lagi aku akan mencincang lidah mu" bisik ku

"Ikuti saja permainan ku" balas Al juga dengan berbisik.

Cup'

Brengsek, payah. Yang di lakukan Al benar-benar membuat ku ingin berteriak sekarang juga. Bayangkan Al mencium pipi ku di depan umum di lihat semua orang.

Beberapa siswi menatap histeris dan beberapa lainnya menatap tidak percaya.

"Apa ini masih meragukanmu?" Tanya Al pada Cecil.

"Ini tidak mungkin Al kau tega hiks " dengan menangis Cecil meninggalkan kantin, begitu pula dengan siswa siswi yang menonton kami. Mereka bubar.

"Ayo sayang kita lanjut makan" ajak Al

"Brengsek kau Al, apa maksud mu tadi mencium ku di depan banyak orang" omel ku

Al tersenyum "baiklah nanti aku akan mencium mu di tempat yang sepi, bahkan bukan hanya di pipi mu tapi di tempat lainnya"

"Argh payah" aku mendorong Al dan meninggalkan nya "bayar makanan ku"

Aku segera meninggalkan kantin , dan masih mendapat tatapan sinis dari para siswi.

Menyebalkan sekali, jika kalian ingin mengambil Al ya ambil saja beserta kembalian nya sekalian. Benar benar mereka ini, membuat ku tambah marah.

🔪🔪🔪

"Apa kau masih marah pada ku Kesha?" Tanya Al saat dia menjemput ku di kelas ku.

Aku tidak mempedulikannya nya terus berjalan menuju toilet "Kesha , apa salah ku coba?" Tanya nya lagi

"Kau belum menyadari nya, kau mempermalukan ku Al" jawab ku.

"Tidak Kesha, aku hanya ingin membuat mu sedikit terkenal"

"Cih, aku datang ke sekolah untuk belajar Al bukan mencari kepopuleran"

Aku berjalan dengan langkah besar dan masuk ke toilet dan rupanya Al juga mengikuti ku.

"Al pergilah ini area pribadi"

"Aku tidak mau"

Tanpa mempedulikan nya, aku memilih menata gambut ku di depan washtafel.

"Sudah ku bilang yang tadi itu hanya permainan" Al terdengar mencoba menjelaskan sesuatu.

Aku masih tidak peduli .

"Al sembunyi ada yang masuk" kata ku saat mendengar suara dari luar.

Al dengan cepat pergi bersembunyi di salah satu bilik toilet.

"Wah rupanya ada Kesha atau bisa di bilang pacar Al"

Sial rupanya orang yang masuk ke dalam toilet itu adalah Cecil.

"Kenapa apa ada masalah? "Tanya ku sinis

Plak'

"Itu pantas untuk mu"

Setelah menampar ku, Cecil segera meninggalkan toilet.

"Jika aku jadi kau, aku akan membunuh Cecil "kata Al.

"Itu sebabnya Kesha, kita akan melakukan sebuah permainan yang seru" lanjut Al dengan menyeringai.

"Terserah kau saja tapi aku harus membalas tamparan nya tadi atau mungkin sesuatu yang lebih seru" respon ku.

Awas kau ya, Cecilia Monica.

Bersambung...

avataravatar
Next chapter