webnovel

》Jejak Kaki Seribu

Sudah dua jam, akhirnya aku dan Mark memutuskan mengakhiri pencarian untuk hari ini.

"Sudah mendapatkan hasil?" Tanya Mark.

"Belum, aku sudah mencari dipusat perbelanjaan tapi tidak mendapatkan  hasil, padahal sebelumnya aku sudah yakin akan menemukannya dengan mudah. Dari mana dia dapat baju bagus kalau bukan dari pusat perbelanjaan?"

"Kau yakin dia membelinya? Hey, dia itu penjahat, dimana-mana mereka itu mencuri bukan membeli."

"Kali ini aku sedikit gegabah."

Akhir-akhir ini aku sering hilang kendali, aku tidak fokus. Yang pasti penyebabnya bukan karena cinta. Aku tidak menjalani hubungan semacam itu karena aku tidak memiliki waktu untuk itu-- alasan yang logis.

Ini karena mainan anak-anak yang tidak di letakkan pada tempatnya!. Puzzle! Mainan itu menggangguku, sangat menganggu!.

"Ayo pergi ke Busan!" Ajakku.

"Mau ngapain ke Busan?" Tanya Mark.

"Berlibur, menenangkan pikiran."

"Tapi kita punya kasus ayang belum selesai."

"Aku tau itu, ayo kita menyelesaikannya di Busan."

"Aku akan memberitahu team lain kalau kita akan ke Busan."

"Tidak, biarkan saja... aku yang akan memberitahu nanti, ayo pergi ke station."

"Tapi ini sudah jam 12, sudah tidak ada jadwal keberangkatan sekarang."

"Aku tau, kita ke station bukan untuk naik kereta."

"Lalu apa yang akan kau lakukan?"

"Ikuti saja aku, jangan banyak tanya"

"Aku pikir kau benar-benar sudah sinting."

Aku tidak menghiraukan perkataan Mark dan tetap berjalan menuju parkiran. Selama perjalanan diselimuti rasa canggung, hening. Mark marah padaku, tapi bukan berarti dia akan terus diam sementara aku membawanya ke tempat yang dia tidak tau untuk tujuan apa.

"Mm, jadi kita ke Busan naik apa?" Tanya Mark, berusaha sabar.

"Kita kan punya mobil."

"Lalu, ngapain kita ke station?"

"Aku bilang liat saja nanti."

Mark makin kesal dengan jawabanku, aku tau kami ini memiliki sifat yang sama, sangat sensitif, tapi menyenangkan bagiku untuk mempermainkannya seperti ini.

Sesampainya di station aku memeriksa setiap cctv yang ada, dan setelah itu baru Mark menyadarinya. Tak lama kami melacak, akhirnya aku menemukan tersangka bersama dengan korban memasuki kereta tujuan Busan.

"Bagaimana bisa kau tau Busan adalah tujuan mereka?"

"Kalau aku adalah pelaku, aku akan melakukan hal yang sama. Yaitu melarikan diri sejauh mungkin."

"Tapi bagaimana bisa?"

"Banyak orang yang menghilang ditemukan dihutan di daerah Busan, aku hanya mengikuti feelingku."

"Ya, feeling kau itu sama dengan penciuman anjing." Ledek Mark.

"Hah! Yang benar saja, aku lebih ahli dari seekor anjing!"

"Dasar sinting!"

"Untuk menghemat waktu, lebih baik kita sekarang ke Busan, sebelumnya hubungi kantor pusat Busan, informasikan ada orang hilang dan minta mereka mencari dihutan terlebih dahulu sebelum kita datang."

"Bagaimana kalau kita juga mencari disekitar sungai?"

"Akan kuputuskan nanti."

Paginya kami sudah sampai di Busan dan sudah terlihat banyak polisi yang mencari disekitar hutan, mereka sudah mencari lebih kurang dua setengah jam tapi tidak menemukan mayat atau bangkai yang terkubur didalam tumpukan daun kering.

Aku mengambil setengah pasukan dan mengarahkan pencarian ke sungai. Ada sungai dikaki gunung. Airnya sudah tercampur limbah pabrik. Sungai itu tercemar dan akan sedikit menyusahkan pencarian. Bau limbah bisa memanipulasi bau busuk dari bangkai, setidaknya ini salah satu pilihan dari tersangka untuk menghilangkan jejak.

"Cari sampai kedasar sungai, pencarian tidak akan dihentikan sampai kita menemukan mayat korban."

"Bagaimana jika tidak ada?"

"Kesampingkan dulu kemungkinan lain."

"Baik letnan."

"Letnan, ada yang mengapung di tepi sungai, sepertinya tersangkut disitu."

"Periksa dan bawa kesini."

"Ini sedikit sulit, tapi setidaknya aku sudah mengenalinya." Kata Mark yang ikut turun mengangkat korban.

Aku juga turun dan membantu team yang lain untuk mengevakuasi korban. Yang lebih mengejutkannya lagi, dia adalah Jark Parker, buronan asal Australia yang menjadi pelaku pada kasus ini.

"Jark Parker, angkat dia!"

***

Setengah jam kemudian team forensik datang.

"Kami dari team forensik, kami akan memeriksa jasadnya."

"Silahkan." Kataku tanpa menoleh ke arah mereka.

"Sudah berapa lama waktu kematiannya?" Tanyaku.

"Dilihat dari warna kulitnya, sepertinya dia baru meninggal, kira-kira jam 2 dini hari."

Dokter itu berdiri dan menatapku, dia membuka maskerya.

"Sudah lama ya tidak bertemu."

Dia seperti seseorang yang ku kenal, lamunanku buyar ketika dia menepuk pundakku.

"Kau masih sering berkunjung ke kafe itu? " tanyanya sambil tersenyum.

"Jimmy! Ya~ aku minta maaf tidak mengenalimu, kau sudah banyak berubah."

"Aku masih Jimmy yang dulu."

"Jadi ini pekerjaanmu? Kelihatannya kau baik-baik saja, kau sudah bekeluarga? Kau tinggal di Busan?"

"tanyannya satu-satu, kau membuatku bingung."

"Aku bekerja di rumah sakit Sangman di Seoul sebagai team forensik, aku tinggal di Seoul, aku masih setia sama kalian." Desisnya kemudian tertawa.

"Bagaimana dengan mu? Kau terlihat keren dengan setelan mu, apa kau sudah punya kekasih?" Sindirnya.

"Aku tidak punya waktu untuk itu, aku juga tinggal di Seoul."

"Aku tau, Eungi yang memberitahu kalau kau tinggal dengannya."

"Kapan kau bertemu dengannya?"

"Sekitar empat hari yang lalu."

"Kenapa dia tidak memberitahuku?"

"Katanya kau sulit di hubungi, kau juga jarang tidur dirumah."

"Itu bulan lalu."

"Tapi dia berkata begitu."

"Awas kalau aku bertemu dengannya!"

"Hey sudahlah, kau bukan anak kecil lagi." Jimmy tertawa melihat sikapku yang menurutnya masih kekanak-kanakan ini.

"Kau bilang kerja di Seoul, kenapa kau bisa berada di busan?"

"Aku menjadi relawan di rumah sakit disini, hari ini aku yang bertugas. Senang bertemu denganmu meski dalam suasana yang kurang wajar."

"Aku juga, bagaimana dengan korban?"

"Tidak ada tanda-tanda kekerasan, dia juga tidak diracuni, ini jelas-jelas bunuh diri."

"Bunuh diri? Tapi kenapa?" Tanya Mark.

"Dilihat dari pakaiannya, sepertinya dia habis bersenang-senang." Timpal Bok Chul

"Kalau boleh tau, siapa dia? Sampai melibatkan banyak personil polisi?" Tanya Jimmy.

"Dia seorang buronan yang sudah dua tahun ini dicari tapi tidak pernah ditemukan, dia dijuluki buronan yang tidak pernah ada." Jelas Mark.

"Akhirnya kita menemukannya, tapi dalam keadaan tidak bernyawa."

"Malangnya." Timpal Jimmy.

"Setidaknya inilah yang pantas dia dapatkan setelah semua kejahatan yang dia lakukan." Kata Mark.

"Aku akan membawanya untuk di autopsi lebih lanjut, bisakah kita bertemu setelah ini? Ada banyak hal yang ingin aku bicarakan denganmu."

Kata Jimmy.

"Ya tentu, aku akan mengurus sesuatu sebentar." Kataku.

"Hubungi aku jika kau sudah selesai dengan pekerjaanmu."

"Oke, Bok chul, Hyun sik, kalian ikut pergi kerumah sakit. Mintalah data autopsi dan laporkan nanti. Aku dan yang lain akan mencari keberadaan Younjae." Perintahku.

Kami mencari disetiap panti asuhan dan tempat gelandangan di Busan berkumpul. Hasilnya nihil. Kami juga mencari di rumah sakit yang menemukan mayat tanpa identitas, tapi hasilnya sama saja. Sudah sehari penuh kami mencari, tapi tidak ditemukan keberadaannya.

Disela-sela waktu aku menyempatkan diri untuk bertemu dengan sahabat yang sudah kama tidak berjumpa.

"Kau dimana? Aku sudah selesai dengan pekerjaanku." Kataku lewat via pesan.

"Oke, kita bertemu 30 menit lagi."

"Hai, aku tidak membuatmu menunggu kan?" Tanya Jimmy.

"Kau terlambat 3 menit, belikan aku minuman!"

"Kau sungguh teliti dan kejam, aku hanya terlambat 3 menit."

"Hahaha, arasso, sudah aku pesankan americano kesukaanmu"

"Kau masih ingat? Yah~ kau benar-benar sesuatu" katanya sambit tertawa.

"Sebentar, aku harus menghubungi seseorang"

"Silahkan"

"Letnan Kim, kami sudah menemukan Jark Parker, mayatnya sedang di otopsi dirumah sakit, tapi kami belum menemukan keberadaan anak itu. Aku akan kembali besok pagi, baritau komisaris tentang ini, aku akan menulis laporannya setelah kembali dari busan,"

"Baiklah, kau sudah bekerja keras"

"Terimakasih"

"Kurasa kau benar-benar sibuk, apa aku mengganggu waktu mu?" Tanya Jimmy.

"Tidak apa-apa, aku senang kau mengajakku bertemu, setidaknya aku bisa beristirahat sebentar"

"Oh, aku menemukan ini si saku baju korban, aku ingin memberikan kepada anggota mu, tapi aku rasa lebih baik langsung kuberikan padamu, aku tidak tau ini penting atau tidak" katanya sambil menyerahkan sesuatu yang sudah rusak karena basah. Aku tidak bisa berkata, ini benda yang selama ini membuatku mati penasaran.

"Terimakasih, benda ini sangat penting"

"Ada apa dengan raut wajahmu?"

"Ada kasus yang selalu mengikutiku, tidak menimbulkan korban jiwa dan kekerasan lainnya, tapi mengakibatkan timbulnya suatu kasus. Aku tidak tau, entah benda ini sengaja atau tidak selalu berada di TKP."

"Maksudmu?"

"Entah lah"

"Jika ada yang bisa aku bantu, katakan saja,"

"Oke, bisa kita periksa sekarang?"

***

"Ini dia, tidak ada bekas luka disekujur tubuh,"

"Dimana pakaian yang ia kenakan?"

"Aku akan mengambilnya,"

"Kau sudah memeriksa pakaiannya?"

"Belum, aku tau kau ingin memeriksanya sendiri,"

"Wah, kau melewatkan yang satu ini Jimmy, struck tagihan dari Paraledies, tagihannya lumayan besar,"

"Dikcotik termahal, dari mana dia mendapatkan uang?"

"Salah satu cara untuk mengetahuinya adalah dengan bertanya, aku akan kesana sekarang, terimakasih sudah mengizinkanku."

***

"Permisi, apa kau pernah melihat orang ini disini?" Tanyaku kepada pelayan. Kini aku sudah berada di Paraledies.

"Jika saya tidak salah lihat, dia pernah kesini beberapa hari yang lalu"

"Apa dia bersama seseorang?"

"Iya, dia membawa saudaranya, masih di bawah umur"

"Bisa saya periksa cctvnya?"

***

"Pada pukul 10.25 pm dia terlihat sedang bersama Younjae di Paraledies, aku rasa mereka hanya pergi bersenang-senang. Tapi pada pukul 11.45, Jark Parker meninggalkan Younjae sendirian dan tidak kembali lagi. Pada pukul 01.36 am Younjae meninggalkan tempat itu sendiri." Jelasku.

"Itu artinya dia masih hidup"

"Bagaimana dengan Jark Parker? Siapa yang membunuhnya?" Tanya Bok Chul.

"Dari cctv, tepat sebelum dia meninggalkan Younjae, ia menerima telfon dari seseorang, setelah itu ia pergi. Bok Chul, Hyun Sik, kalian fokus pada pencarian Younjae, aku dan Mark akan mencari tahu penyebab kematian Jark Parker," Titahku.

Thank you for like and support :)

enzy_descreators' thoughts