1 Prolog

Menjadi seorang istri dari pengusaha sukses adalah kebanggaan tersendiri. Akan tetapi lika liku kehidupan rumah tangga tentunya tidak semulus acara sinetron di telefisi.

Namaku adalah Bella Kamaratih. Aku seorang istri dan ibu dari dua orang putri cantik. Umurku 30 tahun. Aku bekerja sebagai ASN guru di salah satu SD Negeri di Surabaya.

Suamiku bernama Ridho Pradana. Umurnya 35 tahun. Suamiku bekerja sebagai wirausaha fast

food. Usaha suamiku semakin maju pesat setelah lahirnya putri kami yang kedua. Kami membuka tujuh restoran cepat saji di daerah Sidoharjo dan Surabaya.

Kami hidup penuh dengan kebahagiaan dan kecukupan materi. Putriku yang pertama bernama Maira Pradana usianya 9 tahun. Putri keduaku bernama Zaharina Pradana usianya menginjak 4 tahun. Mereka anak anak yang cerdas, ceria dan baik hati.

Meskipun kami sama sama sibuk, kami selalu meluangkan waktu untuk keluarga kecil kami. Setiap hari adek pergi ke sekolah taman kanak kanak diantar ayah, sedangkan kakak sekolah bareng denganku karena memang kakaa sekolah di SD Negeri tempatku bekerja.

Suamiku adalah tipikal suami yang romantis dan juga humoris. Dia sering memberiku hadiah hadiah seperti bunga ataupun coklat persis seperti kita masih pacaran dulu. Dia juga rajin untuk mengirim pesan kepadaku bahkan menelfon saat jeda istirahat kerjanya.

Kami hidup bahagia, semoga tidak hanya sekarang tapi juga seterusnya.

*******---‐-*******

Hari ini minggu pagi, sudah jadwalnya kami sekeluarga akan berjalan jalan ke mall 'Tunjungan Plaza'.

Semangat Pagi hari tersungging di ujung bibir manis adek dan kakak, masih pagi buta ketika Adzan subuh berkumandang mereka menggedor gedor pintu kamar kami.

"Mass...udah yah ayo bersih bersih dulu sebentar lagi Adzan loh!" kataku kepada suamiku tercinta yang masih saja menciumiku dwngan mata terpejamnya.

"Sebentar sayang.... emmmuach...emmmuch" tak hentinya mas Ridho menghujaniku dengan ciumannya.

Suamiku terus seperti itu manja, dia tidak pernah melepaskan aku dengan mudah selesai olahraga malam kami. Tiba tiba suara pintu digedor dengan keras.

Brook

Brook

Brook

"Mama buka!!" teriak dek Zaha dari luar kamar.

Terdengar dari luar kak Maira yang terus memprovokasi adek untuk menggedor pintu kamar kami.

"Iya sayang..Sebentar mama buka mata dulu!" jawabku asal mencari alasan untuk mengulur waktu.

Aku langsung menyambar dasterku dan melempar kaos suamiku yang masih teronggok di lantai. Aku bahkan melupakan pakaian dalamku. Yang penting sekarang tubuhku yang polos segera ditutupi.

"Cepetan pakai pah!"

Aku pelan pelan membuka pintu kamarku. Aku melirik ke arah mas Rido yang sedang memakai kaosnya terburu buru. Aku janya membuka sedikit lalu bertanya.

"Ada apa adek kakak, ini kan masih terlalu pagi!" pura puraku sambil menguap dan mengedipkan mata.

"Mama, ini udah Adzan subuh. Ayo cepetan sholat lalu kita berangkat ke mall biar gak kena macet!" sahut kakak dengan semangat.

Kedua putriku memang sangat kompak apalagi urusan piknik. Mereka akan terus mengejar kami sampai keinginan mereka terpenuhi.

Aku hanya bisa tersenyum tertawa melihat tingkah lucu kedua putriku. Tiba tiba si adek nylonong masuk ke dalan kamar mencari papanya.

"Papa ayo bangun pah, ayo piknik!" teriak adek di samping telinga mas Ridho.

Suamiku memang pandai berakting. Dia masih berpura pura tidur. Dia bahkan mengerjai adek dan kakak. Bergaya bicara dalam tidurnya.

"Ampun tuan...Ampun!! aku janji tidak akan pergi ke Tunjungan Plaza lagi...Ampun!!" Papa teriak begitu histeris masih memejamkan matanya.

Kedua putriku masih terbengong melihatnya. Aku yang hanya menjadi penonton hanya bisa menahan tawa geli.

"Papah...kok bicara gitu sih...!" bicara kakak dengan nada lemah yang penuh kekecewaan.

" Papah...bangun dulu pah...ayo bangun!" Adek masih mengguncang guncang tubuh suamiku.

Suamiku tidak mampu menahan ketawanya sendiri bingga membuyarkan sandiwaranya sendiri.

"Hahaahaaa...yeye kakak ketipu, yeye adik ketipu!!'

Begitu melihat ekspresi papanya membuat adik dan kakak tersenyum lebar. Lalu terdengar suara Adzan subuh.

"Adek kakak, papah dan mama mandi dulu ya baru nanti kita sholat jamaah bareng!"

"Kalian juga ya mandi sana sama adik sekalian wudhu, nanti kesini lagi buat sholat!" perintahku pada anak-anak

"Ya udah mah pah kakak ke kamar dulu. Ayo dek kita ke kamar!" seru kakak pada adiknya.

Aku segera menuju kamar mandi, disusul suamiku. Kami mandi bareng layaknya sunnah rosul.

Suamiku sudah siap dengan baju koko putih dan sarung hitam lengkap dengan peci hitamnya. Aku pun juga sudah memakai baju lengkap dan memakai mukenaku. Tak lama kemudian putri kecilku menyusul kami ke kamar. Kami berempat menunaikan sholat subuh berjamaah.

Selesai sholat kami sempat waktu sejenak untuk mengajari kedua putriku mengaji. Kakak sudah Alquran juz 15 sedangkan adek masih iqro jilid 2. Aku selalu mensyukuri segala karunia Allah yang telah memberikan keluarga yang begitu harmonis. Mereka adalah harta ku yang paling berharga.

*******-----*******

Mereka bertiga menuruni anak tangga, setelah aku memanggilnya dengan lengkingan suaraku.

"Papah...!!!"

"Kakak....!!!"

"Adek.....!!!"

"Ayo turun sarapan sudah siap!!!" Teriakku sekali lagi sebagai peringatan untuk cepat direspon.

Kami berempat sarapan dengan lahap. Padahal hari ini aku cuma masak sederhana, sayur bayam dengan tempe goreng, dan tentu saja ayam goreng kesukaan kak Maira.

Selesai makan, kakak sama adek membantuku membereskan dapur. Kakak dan Adik membantu mencuci piring dan mengelap meja makan. Aku bersyukur kepada Tuhan karena mereka tumbuh menjadi putri yang baik. Sedangkan mas Ridho sedang memanasi mobil kami Honda Jazz warna merah.

Tak lupa selesai itu aku pun mengajak putri putriku menyirami bunga di taman depan rumah. Kami memliki tanaman bunga beraneka warna. Kak Maira paling suka dengan bunga mawar, sedangkan adek menyukai tanaman sukulen.

Selang beberapa waktu, kami pun bersiap siap berganti baju. Aku memakai atasan lengan panjang warna salem dan celana jins hitam dengan khimar ceruti warna hitam pula. Sedangkan suamiku memakai kaos berkerah lurik dan celana jeans bawah lutut warna hitam pula. Kakak sudah siap dengan kaos lengan bawah siku warna biru muda dengan celana jins hitam. Sedangkan adek selalu mengikuti stile yang sama dengan kakaknya.

Segera mas Ridho mengeluarkan mobil dari garasi. Aku membantu membuka pintu pagar.

Kami berempat menaiki mobil melaju menuju "Tunjungan Plaza". Semoga perjalanan kami lancar dan menyenangkan.

"TBC"

Thank you

😉😉😉😉😉😉😉😉😉

avataravatar