webnovel

Princess Of The Time

Julie hidup dari buku-buku yang dibacanya sejak kecil. Keinginanya menjelajahi ruang angkasa terhenti karena dia tidak bisa melanjutkan kuliah. Julie merasakan keterpurukan hidupnya dilandasi karena kecelakaan yang merenguk kekasihnya, Haris. Selain menulis, Julie adalah ilmuan hebat dalam teori fisika dan kimia. Dia membuat cerita romantisme kehidupan dan bertekat menemui Haris kembali melalui teori fisikanya. Namun sialnya, Julie harus berurusan dengan Tuan Smith. Seorang ilmuan pencinta teori konspirasi dan membawah Julie pada misteri dunia lain. Bagaimana kisahnya?

Anana_Chan · Fantasy
Not enough ratings
184 Chs

Kebangkitan Pangeran Hery

Kilat menyambar dan membuat Julie ketakutan. Angin kencang menjatuhkan beberapa pohon di sekitar istana. Pintu-pintu istana terbuka lebar.

"Apa yang terjadi?" teriak Julie. Dia memundurkan tubuhnya dan meringkuk ketakutan di bawah kasur.

"Pangeran akan bangkit!" sahut Gali. Kedua tangannya di angkat ke atas. Seperti menyambut seseorang dari langit.

"Apa yang kau lakukan!" teriak Julie lagi.

"Angin semakin kencang dan aku takut bisa membuat istana ini roboh!" ucapnya. Tubuhnya bergetar hebat dan keringat membasahi seluruh wajahnya.

"Dia tidak bangkit! Dia tidak berdiri!" sahut Julie lagi. Tubuh pangeran yang kaku sama sekali tidak bergerak. Bagaimana orang itu mengatakan bahwa mayat pangeran akan hidup kembali? Dia hanya mayat yang kaku dan sama sekali tidak bergerak. Bagaimana kerajaan Key menyakini bahwa lelaki itu akan bangkit kembali?

"Aura hitam ketakutan menyambut bunyi irama kemenangan dari kerajaan Key!" seru Gali lagi. Julie menggelengkan kepala tidak mengerti. Istana ini sangat aneh, cuaca yang berubah tiba-tiba menjadi gelap tidak membuat penghuni istana ketakutan malah membuat mereka bersorak gembira.

"Pangeran!"

"Pangeran!" teriak Gali.

"Pangeran sudah datang!" ucapnya lagi.

Julie mengamati tubuh mayat itu tetapi lelaki yang disebut pangeran sama sekali tidak bergerak. Bagaimana bisa dia mengatakan bahwa pangeran sudah tiba? Pikiran Julie semakin tidak waras melihat kejadian mistis di depannya. Angin semakin kencang dan pintu-pintu seakan roboh karena getaran hebat. Petir menyambar dengan membabi-buta. Cahaya matahari yang terang benderang berubah menjadi gelap gulita.

Angin semakin kencang dan membuat beberapa dedaunan masuk di sudut-sudut kamar melalui jendela. Beberapa pelayan berdiri di depan pintu dan tersenyum ramah. Mereka mengepakkan sayap dan suasana hening seketika. Tidak ada seorang pun yang berbicara kecuali Gali yang berteriak memuji nama Pangeran Hery.

Kepakan sayap para pelayan semakin kencang dan tiba-tiba tanduk di kepala Gali bermunculan. Dia seperti manusia bertanduk rusa dan bersayap putih.

"Apa yang terjadi Gali, aku takut!" aduh Julie lagi. Dia masih duduk di pinggir kamar dan melihat reaksi mayat itu.

"Diam! Pangeran akan tiba!" bentaknya. Dahi Julie menyergit mendengarkan ucapan Gali. Sekumpulan pelayan yang tadinya diam membisu tiba-tiba beryanyi dengan lirih. Seperti kidung kematian yang mengema di seluruh istana kerajaan Key. Bulu kudu Julie berdiri seketika. Mereka mengepakkan sayap dan berterbangan ke luar jendela. Seperti ada yang memberikan komando.

"Selamat datang, Pangeran Hery!" sapa Gali.

Tubuh kaku yang semulanya adalah mayat tiba-tiba berdiri dan membuka mata. Dia menatap wajah Julie dengan ekspresi menyeramkan dan tersenyum dengan penuh misteri. Julie langsung menutup wajahnya dengan kedua tangan dan tidak menatap lelaki Pangeran Hery.

Lelaki itu kemudian turun dari tempat tidur dan berdiri di depan Gali. Mahkotanya tiba-tiba bermunculan di kepala dan memakai jubah berwarna merah tua. Gali membungkukan tubuhnya dan menyapa Pangeran Hery.

"Selamat datang kembali, Pangeran Hery!" ucap Gali.

"Apakah aku sudah sangat lama tertidur?" tanya lelaki itu. Gali menggelengkan kepala.

"Tidak Pangeran," jawabnya singkat.

Julie yang meringkuk ketakutan di sudut kamar berusaha menenangkan jantungnya yang berdebar kencang. Bagaimana bisa dia melihat mayat bisa hidup kembali? Apalagi mayat itu hidup karena ciuman bekas makan mie instan? Benar-benar di luar logika Julie.

"Siapa perempuan itu?" tanya Pangeran Hery.

Julie mengelengkan kepala dan masih menutup wajahnya dengan kedua tangan. Dia duduk jongkok sambil membelakangi Gali dan Pangeran Hery. Julie paham bahwa dia sedang di tatap oleh lelaki itu dari kejauhan.

"Dia Julie, makhluk bumi," jawab Gali.

"Makhluk bumi? Jadi mereka makhluk apa?" batin Julie seketika.

"Tidur yang panjang? Perasaan dia lagi meninggal?" sambung Julie lagi. Banyak pertanyaan yang terlintas di pikirannya saat ini.

"Kemarilah Nona, aku ingin berterima kasih denganmu," sahut Pangeran Hery. Dia berjalan menuju sudut kamar dan berdiri tepat di depan Julie saat ini.

"Bangunlah, aku ingin melihat wajahmu dengan jelas!" sambungnya lagi. Julie merasakan hal yang aneh, bau amis seketika menyerbak di ruangan itu.

"Apakah Pangeran itu tidak mandi?" batinnya.

"Julie, jangan takut, dia Pangeran Hery," sahut Gali dari belakang.

Dengan sangat pelan, Julie membuka kedua tangannya dan berdiri di depan Pangeran Hery. Matanya terbelalak melihat wajah Pangeran Hery yang memancarkan cahaya.

"A-aku Julie," ucap Julie sedikit ketakutan.

"Bagaimana aku bisa mengucapkan terima kasih kepadamu, Nona?" tanya Pangeran Hery lagi.

"Tidak perlu, aku hanya ingin pulang," ucap Julie seketika.

***

Pesta megah dan mewah segera diselengarakan di istana kerajaan Key untuk menyambut kebangkitan pangeran Hery. Banyak orang yang bersorak gembira dan memuja Pangeran Hery bak seorang dewa. Bahkan beberapa pelayan istana bersujud di depannya.

"Apakah ratu Isabel belum kembali?" bisik Pangeran Hery kepada Gali yang duduk di sampingnya.

"Aku belum menemukan dirinya di mana pun," jawab Gali.

"Sial!" umpat lelaki itu lagi.

Julie yang duduk sambil menikmati tarian kerajaan Key terdiam sejenak memandangi Pangeran Hery yang berwajah tampan dan sedang marah. Saat sedang emosional, wajah Pangeran Hery tiba-tiba berwarna merah. Urat-urat lehernya seketika terlihat. Namun ada yang aneh, hanya dia yang tidak memiliki sayap di ruangan itu.

"Apakah kamu menyukai pesta, Nona Julie?" ucap Gali tiba-tiba.

"Aku tidak begitu menyukainya tapi bisa menikmati pesta ini," jawab Julie seadanya. Dia menikmati pertunjukan para penari kerajaan Key yang memiliki sayap. Mereka cekatan berpindah tempat sambil memainkan sebuah piring. Seperti menari tetapi dia terbang. Bukan seperti atraksi yang dilakukan manusia pada umumnya.

"Apakah kalian sering melakukan ini?" tanya Julie penasaran.

"Ia, untuk menyambut tamu kerajaan, kami harus menunjukan tarian ini," jelas Gali. Tangan Julie memegang sebuah cangkir dan mengamati minuman yang akan dituangkannya ke mulut.

"Ini apa?"

"Itu darah rusa!" jawab Gali.

"Huek! Mengapa kalian suka hal aneh seperti ini?" jerit Julie. Dia memuntahkan sesuatu dari mulutnya dan seketika Pangeran Hery melihat reaksi gadis itu.

"Mengapa? Apa dia protes makanan kita?" tanya Pangeran Hery.

"Tidak, dia menikmatinya," jawab Gali singkat. Julie yang berusaha menahan mualnya terdiam sejenak. Deru nafas berkejaran dan serasa seluruh isi perutnya ingin di keluarkan.

"Sial!" batin Julie.

"Apakah pangeran Hery sangat menakutkan, dia terlihat sangat tidak ramah saat memandangiku pertama kali," bisik Julie. Dia menurunkan intonasi nada suaranya dan mencondongkan tubuhnya ke arah Gali. Julie berharap bahwa makhluk itu tidak bisa membaca pikirannya.

Gali tersenyum sejenak dan melirik pangeran Hery yang duduk di sampingnya, " Dia tidak galak, hanya saja terkadang emosional. Kebangkitan dari dunia sihir membuat dirinya harus berubah dalam beberapa jam lagi." Gali membisikan hal itu kepada Julie.

"Berubah?" tanya Julie kebingungan.

"Kamu bukan manusia, kamu bisa terbang dan saat ini, seluruh energi pangeran Hery terkuras habis sehingga dia tidak memiliki sayap," ucap Gali kemudian.

"Owh, aku paham. Itulah sebabnya dia memakai tangga dan tidak terbang saat menuju ke aula kerajaan?" sahut Julie.

"Benar, kamu cukup cerdas melihat gerak-gerik pangeran. Aku berharap kamu bisa mengantikan ratu Isabel," jelas Gali sambil tersenyum menatap nentra Julie.

"Mengantikan?" gumam Julie.

"Ia, menikahi pangeran!" ucapnya kemudian.

Bersambung….