Adaline menutup wajah cantiknya yang sedang sendu dengan kedua tangannya itu. Abraham nampak iba dan ada rasa sesal dalam dirinya. Kenapa ia terlalu cepat mengungkapkan isi hatinya saat moment yang mungkin kurang tepat, harusnya Abraham lebih jauh dalam mendekati Adaline terlebih dahulu, setelah benar-benar dekat, barulah pantas melamar Adaline. Bukannya tiba-tiba mengajak seorang gadis untuk menikah dengannya? Tentu saja, siapa pun wanita akan kaget dan tidak mampu memberi jawaban. Apalagi siapa Abraham ini?
Support your favorite authors and translators in webnovel.com