9 |9|. Menggendong Pengantin Wanita

"Kenapa ia berteriak, panik seperti itu. Apakah sesuatu terjadi pada si pengantin baru?" Orang-orang di luar tandu pun saling bertanya dalam kebingungan.

Qi Changyi dengan tenang menghampiri si pengasuh pengantin untuk bertanya apa yang terjadi. Tapi ia tidak pernah menduga jawabannya akan menjadi--

"Tuan muda bagaimana ini?" Tanya si pengasuh pengantin wanita, yang berdiri linglung di tempat.

"Apa yang terjadi?"

"Pengantin wanita pingsan!"

Dan keributan pun terjadi.

"Apa? Pengantin wanita pingsan?"

"Bagaimana mungkin? Apa pengantin wanita dalam keadaan sakit?"

"Aiya, ini tidak baik!"

Qi Changyi tercengang di tempat. Sekarang apa yang harus ia lakukan? Pangeran Sun sama sekali tidak berada di kediamannya. Bahkan ia sama sekali tidak tau dimana keberadaan tuannya itu. Jika pengantin wanita pingsan, apakah itu berarti ia harus turun tangan untuk menggendong nya?

"Tuan muda apa yang harus kita lakukan? Wanita tua ini tidak cukup kuat untuk menggendongnya"

Qi Changyi semakin gelisah. Bagaimanapun juga gadis di dalam sana sudah menjadi istri dari tuannya dan terlebih lagi itu adalah istri resminya. Sangat tidak sopan baginya untuk menyentuh wanita itu.

Dalam keributan itu, sepasang mata yang gelap seperti malam, terus menonton di balik topeng yang menutupi wajahnya. Ia duduk sangat santai di atas atap, seperti penonton yang tengah menikmati pertunjukan yang sangat menarik. Ia sudah melihat semua pertunjukan itu dari awal hingga ke puncak keributan yang terjadi.

'Pengantin wanita pingsan!'

Dibalik topeng, bibir merah keunguan itu melengkung menjadi senyuman jahat.

'Sangat menarik!'

"Tuan muda cepat pikirkan, apa yang harus kita lakukan pada si pengantin wanita?" Si pengasuh pengantin mulai kehilangan kesabaran. Sebenarnya ia sangat mengkhawatirkan keadaan seseorang di dalam sana.

"Biarkan tuan muda ini yang menggendong nya" Qi Changyi tidak tau harus berbuat apa, keadaan sudah sangat mendesak. Dan wanita tua di depannya ini pun tak hentinya bertanya.

"Tapi--"

"Tuan muda ini juga tidak mau, tapi apa kita punya pilihan?"

"Ya, ini mendesak semoga di maafkan"

Qi Changyi pun terus membuka tirai dan mengambil seseorang di dalamnya. Berat tubuhnya sangat ringan, seakan ia mengutip kerikil dari tanah. 'Wanita ini kurus sekali!' Batinnya, ia merasa seperti memegang seonggok tulang tanpa daging.

Qi Changyi pun bergegas masuk kedalam manor dengan di ikuti oleh si pengasuh pengantin yang masih diliputi rasa khawatir.

"Segera panggil tabib!" Teriak Qi Changyi pada salah seorang penjaga.

Penjaga itu pun dengan cepat berlari untuk mendatangkan tabib.

Qi Changyi baru saja sampai di kediaman 'malam hitam' tempat tinggal pangeran Sun. Setelah masuk di muka, ia langsung membaringkan pengantin wanita di atas dipan yang terletak di dalam ruangan.

"Bagaimana dengan mahkota Phoenixnya?" Ia sudah menggendong pengantin wanita tuannya hari ini, apakah ia harus bergerak lebih jauh hingga menyibak kerudung pengantin?

Sebenarnya siapa yang menjadi pengantin pria hari ini?

"Ini sudah sangat mendesak, singkirkan saja mereka" kata si pengasuh pengantin yang belum juga berhenti gelisah.

Qi Changyi pun dengan terpaksa menyibak kerudung pengantin dan memindahkan mahkota Phoenixnya.

"Tabib Cang sudah tiba!" Teriak si penjaga, mengumumkan bahwa tabib sudah datang.

Detik itulah mereka mulai merasa lebih baik. Dan segera menyambut kedatangan tabib Cang, lalu membawa pria tua itu ke hadapan pengantin wanita yang tampak sangat menyedihkan.

Wajahnya coklat gelap, bak tanah liat kering. Untuk seorang penduduk desa yang menderita kerasnya kehidupan itu adalah hal yang wajar membiarkan matahari membakar kulit mereka.

Tabib Cang merupakan tabib andalan kediaman bangsawan Sun. Kemampuan medisnya cukup baik, dilengkapi dengan pengalaman kerjanya yang panjang. Di mana separuh umurnya sudah ia habiskan untuk bergelut dalam dunia medis.

"Cepat periksa pengantin wanita! Wanita tua ini sangat mengkhawatirkan nya"

Tabib Cang dengan tenang mengangguk. Ia pun mulai meraih pergelangan tangan si pengantin wanita untuk memeriksa denyut nadinya. Beberapa saat ia terdiam, pusat perhatiannya ia fokus kan untuk memeriksa denyut nadi pasien dengan seksama.

"Tabib apa yang terjadi pada si pengantin baru?" Wanita tua itu terus bertanya ketika melihat tabib Cang yang sudah selesai memeriksa.

"Berdasarkan denyut nadinya, tabib ini menilai si pengantin mengalami kegelisahan dan kekhawatiran yang berlebih sampai dalam tahap merenggut kesadarannya" Jelas Tabib Cang. "Ia akan sadar setelah beberapa saat. Jadi kalian tidak perlu khawatir!" Katanya, lebih lanjut.

"Apakah ada yang seperti itu?" Qi Changyi tidak pernah melihat seseorang pingsan karena mengalami kegelisahan dan kekhawatiran yang berlebih. Ia pun bertanya dengan penasaran untuk lebih menyakinkan nya.

"Tentu saja ada. Dalam beberapa kondisi, jika seseorang itu mengalami suatu emosi negatif yang berlebih seperti kegelisahan dan ketakutan yang tak wajar. Ini akan memengaruhi sel saraf otaknya yang kemudian akan berdampak pada fungsi organ di tubuhnya. Bagian terburuk nya, seperti wanita tadi yang sampai jatuh pingsan" Jelas Tabib Cang dengan sangat terperinci dan bahasa yang mudah di mengerti.

Sekilas ia melirik pada si pengantin wanita yang jelek. 'Apa wanita ini sebegitu gelisah nya menjadi menjadi istri resmi dari seorang pangeran besar? Batinnya, merasa kasihan.

'Sangat di sayangkan! Pemilik tubuh ini sangat lemah. Jika hari ini saja ia pingsan, bagaimana ia akan menjalani hari esok dengan identitasnya itu?' Pikir pria itu, merasa iba.

"Aiya, pengantin wanita begitu muda dan sudah begitu menderita" Tukas si pengasuh pengantin dengan tampang menyedihkan.

"Tabib ini, mohon undur diri" Karena tugasnya sudah selesai, pria tua itupun memutuskan untuk pergi.

"Silahkan tabib Cang!" Ucap Qi changyi. Lalu ia mengantar pergi pria tua itu hingga keluar dari kediaman 'malam hitam'. Setelahnya ia bergegas kembali ke dalam.

"Tuan muda, wanita ini sudah menyelesaikan tugasnya. Pesan wanita tua ini, tolong perhatikan pengantin baru dengan baik" Setelah mengatakan itu, wanita tua itu pun pergi meninggalkan kediaman bangsawan Sun.

Qi Changyi tercenung di tempat beberapa saat. Ia merenungi perkataan si pengasuh pengantin tadi. 'Perhatikan pengantin baru dengan baik?' Kenapa ia harus melakukannya.

Apakah itu bagian dari tanggungjawab nya?

___

avataravatar
Next chapter