13 |13|. Paviliun Bisnis Rahasia Pangeran Sun

Menjelang pagi, seberkas cahaya keemasan menembus celah-celah paviliun. Membuat seseorang yang sedang berbaring di atas dipan, merasa terganggu dengan silaunya sinar itu. Keningnya berkerut dan bulu mata lurusnya bergetar pelan, tampak seperti kepakan sayap kupu-kupu cantik yang hendak terbang.

Perlahan mata itu pun terbuka, memperlihatkan sepasang giok biru tua yang jernih.

Mengangkat tangannya, ia mengusap belahan pipinya, lembab dan lengket. 'Apa aku menangis dalam tidur ku semalam?' Ia tertawa pahit dalam hatinya. Mimpi buruk itu datang lagi dan memengaruhi segala aspek emosionalnya, bermain dari alam bawah sadarnya hingga ia menangis dalam tidur.

Tapi ia merasakan ada yang aneh, kenapa semua pakaiannya agak basah dan lembab? Ia pun bangkit dan duduk. Matanya mulai menatap sekitar, dimana ini?

Chrysant memutar otaknya untuk mengingat apa yang terjadi. 'Perjalanan dalam tandu pernikahan, tiba di gerbang Sun wangfu hingga berakhir tak sadarkan diri'. Mengingat itu semua, ia menghela nafas berat. 'Bagaimana nasib ku nanti di tempat asing ini?' Batinnya, gelisah dan sedih.

Perlahan ia turun dari dipan. Lalu ia berjalan mengitari ruangan yang luas tanpa perabotan apapun. Dipan tempat ia berbaring tadi pun seperti terlihat baru saja dipindahkan kesini. Apa ini akan menjadi kediaman nya di Sun wangfu?

Ia pun melihat beberapa barang miliknya. Tanpa perabotan dan almari apapun di sini, bagaimana cara ia mengatur semua barang-barang nya di tempat ini? Dan pada akhirnya ia sadar, keberadaan nya di sini tidak diinginkan.

'Penolakan!'

Bibir merah ceri itu berkedut pahit. Mata giok biru tuanya bersinar redup dan sedikit basah. Kapan ia pernah di terima oleh orang-orang dengan baik? Dalam dunia ini, yang hanya tulus menerimanya hanya si wanita pengasuh dan si wanita tua. Satu dari abad-21 dan satu dari negri asing ini.

Mendadak perutnya terasa diputar dan melilit sakit. Ia tidak mengkonsumsi apapun selama dua puluh empat jam, bagaimana itu tidak bermasalah?

"Aku sangat lapar dan haus" Lirihnya. Dehidrasi nya jelas membuat bibir ceri nya berkerut dan rasa asam kian bermain di dalam perutnya, membuatnya meringis nyeri.

Bagaimana cara ia makan dan minum di tempat ini? Apa akan ada seseorang yang mengantarnya seperti hari itu dimana ia di bawa ke istana?

Dan pada akhirnya Chrysant dengan pasrah menunggu, sembari tangannya menekan rasa asam yang bergejolak dalam perutnya. Ia menggigit bibirnya, meredam nyeri itu yang rasanya...

'Luar biasa sakit!'

Separuh hari ia menunggu, tak ada seseorang pun datang membawakan makanan atau bahkan segelas air. Rasanya Chrysant ingin menangis karena lapar dan haus. Tapi mengingat janjinya dengan si wanita tua untuk tetap kuat dalam kondisi apapun, Chrysant kembali memantapkan hatinya dan menunggu.

Ia berharap ketika malam tiba, seseorang akan datang menyajikan makan malam. Tapi jika tidak, ia harus menyelinap keluar dari tempat ini dan mencari makan. Apapun akan ia lakukan untuk tetap kuat dan sehat agar dapat memenuhi janjinya dengan wanita tua itu...

'Mengunjungi nya suatu hari nanti.'

___

Sun Ho Chyou baru saja tiba di depan paviliun yang baru saja di bangun di dekat pegunungan, Lu shansan*. Salah satu pegunungan yang paling sering di datangi kalangan bangsawan dari dalam atau bahkan luar kerajaan fanrong.

Mereka sering memanfaatkan tempat ini untuk berburu dan berlibur. Di sana tempat yang sangat strategis untuk di jadikan ajang pemburuan dan menjadi tempat terindah untuk menikmati keindahan bunga plum yang berbunga di akhir musim dingin dan awal musim semi.

Karena itulah ia membangun beberapa paviliun besar di tempat ini untuk menyediakan tempat bagi para bangsawan yang mungkin berkenan untuk beristirahat atau bahkan menginap, untuk lebih menikmati keindahan di pegunungan ini.

Ada dua paviliun besar yang sudah di bangun untuk bisnis ini. Dengan fasilitas di dalamnya beberapa kamar dan dilengkapi pemandian air panas. Desain bangunannya terlihat sangat berkelas, dengan nilai estetika yang memenuhi tingkat kepuasan para bangsawan yang prestisius.

Setelah melihat hasil konstruksinya yang memuaskan, Sun ho chyou merasa sangat senang. Dengan ini, adalah awal dari dunia bisnisnya bermula. Jika bisnis ini berhasil, ia akan memikirkan beberapa bisnis lainnya di masa depan.

Qi changyi yang melihat itu semua merasa sangat takjub pada tuannya. 'Dari mana tuannya memperoleh ide secemerlang ini?'

Tempat ini sangat strategis di kalangan bangsawan yang senang berburu dan menikmati pemandangan alam yang menyenangkan. Dengan adanya paviliun ini, pasti akan lebih mengundang banyak bangsawan untuk hadir dan berlibur di masa depan.

"Masih ada yang kurang!" Sun Ho Chyo akhirnya menemukan titik kekurangan dari bisnis barunya.

"Yang mulia, apa lagi yang kurang dari paviliun yang indah ini, tidakkah ini sudah sangat sempurna memikat pelanggan di masa depan?"

"Bangun satu konstruksi lagi untuk pengadaan konsumsi. Dengan adanya makanan, itu akan lebih sempurna untuk memenuhi kepuasan pengunjung yang menginap"

Akhirnya Qi changyi mengerti maksud dari tuannya. Tempat ini adalah pegunungan dan sangat jauh dari ibukota, mereka yang menginap pasti akan membutuhkan beberapa makanan untuk dikonsumsi. Dan akan sangat sulit jika harus ke ibukota hanya untuk mendapatkan makanan, karena itu akan menghabiskan dua hari dua malam.

Tuannya sungguh berpikir sangat mendetail atau otaknya saja yang tidak pernah berkembang?

"Subjek ini mengerti dan akan segera mengaturnya"

"En" Sun Ho Chyou mengangguk dengan puas. Sekarang ia hanya perlu memikirkan bagaimana cara mengelola bisnis ini di masa depan. Tentu ia tidak akan mengambil alih secara langsung dan harus memperkerjakan seseorang yang ahli dalam mengatur hal-hal di bidang itu. Dan nantinya, ia hanya akan menjadi orang di balik layar...

'Untuk sementara!'

Karena untuk saat ini, ia harus merahasiakan bisnis itu.

___

*Lu shansan: Nama fiksi untuk gunung di cerita fantasi ini.

avataravatar
Next chapter