1 Jangan Ditahan Kalau Sakit

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Rumah Sakit Utama Kota Qingcheng.

Gu Anxi sedang duduk di ruang gawat darurat sambil menatap kosong tangan kanannya, yang telah dibalut kain perban oleh dokter. Dia hanya sedikit mengernyitkan dahinya tanpa menunjukkan ekspresi kesakitan selayaknya gadis yang sedang terluka.

Dokter Wen meletakkan tangan Gu Anxi dan tersenyum tipis. "Gadis muda, jangan ditahan kalau sakit."

"Tidak sakit kok." Gu Anxi mengayunkan tangannya dengan ringan. "Terima kasih."

Kemudian, dia berdiri dan berjalan keluar.

Dokter Wen kembali mengingatkan, "Besok datanglah kemari untuk mengganti perbannya."

Dokter itu hanya bisa menghela napas saat melihat gadis tersebut sudah keluar dari ruang gawat darurat sebelum dirinya selesai bicara. 

Dasar keras kepala!

Di luar pintu, Gu Anxi berjalan menuju lift. Dia mengeluarkan ponselnya dan menggeser-geser layar ponsel sesuka hati sembari mengisi kebosanan saat menunggu lift terbuka.

Jari-jarinya yang ramping dan putih bergerak leluasa. Tetapi, beberapa saat kemudian, dia merasa sedikit nyeri di bagian tulang jarinya.

Dia mengangkat tangannya dan memperhatikan jari-jarinya yang terluka.

Kebetulan, saat itu pintu lift terbuka.

Hanya ada dua pria dan satu wanita di dalam lift. Pria yang berdiri di tengah memiliki tinggi sekitar 185 cm. Pria itu mengenakan celana panjang berwarna hitam yang dipadukan dengan kemeja putih sederhana dan jas putih dokter di bagian luarnya. Dia memiliki penampilan yang lumayan tampan serta temperamen yang hangat, lembut, dan terlihat seperti orang kaya. Dia diapit seorang laki-laki dan seorang perempuan di sebelah kiri dan kanannya. Sepertinya mereka berdua adalah sekretaris dan asisten pribadinya.

Aura mereka bertiga sangat terasa mendominasi.

Gu Anxi berjalan masuk ke dalam lift dan kembali memandang pria yang berdiri di tengah. 

Ketika Gu Anxi melihatnya, mata pria sedingin es itu menyipit. "Tulang jari ketiga di tangan kananmu sedikit retak! Anak muda, kamu harus memeriksakannya lagi."

Suaranya agak rendah dan terdengar seperti suara alat musik cello yang memiliki kualitas senar bagus, dan setiap petikannya menghasilkan suara yang membuat orang mendengarnya merasa berdebar-debar. 

Gu Anxi memicingkan matanya, dan bibirnya tipisnya melontarkan beberapa kata. "Aku bukan anak-anak!"

Dokter bernama Bo Xichen itu tersenyum ringan.

Pada saat yang sama, lift telah sampai di lantai yang mereka bertiga tuju. Suara seindah petikan cello terdengar lagi. "Anak muda, kami pergi dulu." 

Gu Anxi sedikit menyipitkan matanya, seperti kucing yang hendak menyerang mangsanya. Namun, tiga orang itu sudah keluar dari lift tanpa menoleh ke belakang.

Pintu lift kembali tertutup.

Di lorong, Feng Mian, yang mengenakan pakaian hitam, mengungkapkan rasa penasarannya kepada atasannya. "Dokter Bo, bagaimana Anda bisa tahu kalau tulang jarinya retak?"

Mata dingin Bo Xichen tampak sedikit lebih gelap. Dia menyahut dengan suara yang pelan, "Pembalap nomor 85, yang memenangi kejuaraan di Sirkuit Qingcheng pagi ini, mengalami sedikit keretakan di bagian sendi jari ketiganya ketika sedang menyalakan pedal gas."

Dokter Bo menghela napas, lalu dia melanjutkan, "Meski begitu, dia masih bisa mendapatkan juara pertama."

Feng Mian terkejut.

Pertandingan balap itu termasuk dalam ajang balapan tingkat internasional dan nomor satu se-Asia!

Gadis muda barusan sepertinya masih berusia sekitar 20 tahun!

Rambut hitam pendek sebahu, tinggi hampir 170 cm, bertubuh kurus, mengenakan seragam putih Universitas Qing yang mencolok, serta sepasang kaki yang ramping dan jenjang sempurna. Penampilan yang cukup mengagumkan!

Tapi bukan itulah intinya, intinya adalah...

Sial!

Tulang jarinya retak!

Meskipun begitu, dia masih bisa memenangkan kejuaraan?

Yang benar saja! Apa gadis itu adalah manusia yang tidak memiliki rasa sakit!

Setelah rasa heran dan terkejut berkecamuk di pikiran Feng Mian, pria polos itu bertanya lagi, "Bagaimana Anda tahu kalau gadis itu pembalap yang memenangkan juara satu di Sirkuit Qingchen tadi pagi? Selain itu, mengapa Anda memandangi tangannya?"

Bo Xichen tersenyum. "Bukankah menurutmu tangannya adalah karya seni yang langka?"

Feng Mian menatap Bo Xichen dengan tatapan aneh.

Bo Xichen adalah pria berumur 28 tahun penerus pertama Keluarga Bo, yang dikepalai oleh empat keluarga besar di Beijing. Dia adalah ahli bedah pertama di dunia. Dia tidak pernah memiliki ketertarikan pada seorang wanita. Bahkan Bo Xichen tidak pernah menganggap satu pun gadis-gadis di seluruh Beijing sebagai seorang wanita. Sekarang sepertinya… apakah keajaiban telah datang?

Saat Feng Mian tenggelam dalam pikirannya, Bo Xichen mengalihkan topik pembicaraan. "Apakah belum ada kabar tentang 'Infinite'?"

'Infinite' adalah orang yang telah mereka lacak selama hampir setengah tahun ini. Dia adalah pemimpin utama kegiatan penggelapan yang sangat handal. Dia selalu berhasil menghilang setelah beraksi, bahkan tanpa meninggalkan jejak sama sekali.

Berita terbaru dari pasar gelap menyatakan kalau 'Infinite' saat ini berada di Qingcheng.

Pikiran Feng Mian telah terpusat kembali. Dia berujar dengan kepala tertunduk. "Masih belum. Saya akan meningkatkan upaya pencariannya."

Bo Xichen menunjukkan senyuman hangat. "Bukan 'Infinite' namanya kalau mudah ditemukan!"

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan. 

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya. 

Terimakasih atas pengertian Anda.

avataravatar
Next chapter