webnovel

Oneshoot

Aku baru saja selesai bekerja, dan ini saatnya pulang.

saat aku sedang menunggu angkutan umum untuk membawaku pulang, sebuah mobil sedan berhenti di depanku. kaca mobil bagian depan di turunkan seseorang memanggilku dari dalam, aku menoleh dan itu bosku. pak arsen.

aku mendekati dan sedikit membungkuk untuk bicara pada pak arsen "ada apa pak?" tanyaku

"ayo masuk biar saya antar" tawarnya

"tidak usah pak, saya bisa pulang sendiri, mungkin sebentar lagi angkot datang" tolakku halus. kulihat dia sedikit mendengus "tidak ada penolakan"

"t-tapi pak" dan dia hanya menatapku datar

aku tau tatapan itu adalah jika dirinya tidak ingin di bantah dan dengan hati yang sedikit tak enak aku segera masuk kedalam mobil dan ternyata pak arsen tidak sendirian disana ada abim? dia adalah keponakan bosku dulu ketika aku bekerja di toko online "loh abim disini?" tanyaku padanya

"aku sepupunya bang arsen kak" aku hanya mengangguk mengerti. tidak lama pak arsen menjalankan mobil nya tapi baru setengah jalan abim meminta untuk turun dan menyuruhku untuk memvideokan dia, dia berlari sangat cepat agar berada jauh di depan mobil yang aku tumpangi.

karna mobil ini bisa di buka atapnya aku menyuruh pak arsen untuk membukanya lalu aku duduk di atas senderan jok mobil. "jangan duduk disitu Yina, nanti jatuh duduk di tempat yang harusnya di duduki" pak arsen agak mengomel sedikit "tidak apa-apa pak agar hasil video nya bagus" dan pak arsen tidak lagi membantah.

aku terus memvideokan abim yang layaknya berteleportasi dia sangat cepat agar berada jauh di depan mobil lalu jika mobil yang kami tumpangi sudah sedikit mendekat ia akan berpose layaknya model. begitu terus hingga akhirnya kami sampai di rumah pak arsen. abim sudah di antar kan kerumahnya terlebih dahulu.

"loh pak kok kerumah bapak?" tanyaku

"kita mampir saja dulu, sekalian saya perkenalkan orangtua saya ke kamu" aku makin bingung tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa selain menyanggupinya.

aku ikut turun begitu pak arsen turun dari mobil untuk membuka pagar rumah nya. setelah memarkirkan mobilnya pak arsen menyuruhku untuk mengikutinya, tidak lama orang tua pak arsen keluar dan menyambut anaknya yang baru pulang dari kantor. begitu dia melepaskan pelukannya pada pak arsen kami terkejut melihat satu sama lain "Yina?" "Tante" aku baru mengetahui ternyata pak arsen itu anak dari Tante Mala, dan kami saling berpelukan.

"kamu bareng sama arsen?" tanya nya

"iya Tante kebetulan aku karyawan pak arsen" lalu Tante Mala memanggil seseorang "putraaa" panggilnya.

ada sahutan dari dalam Tante Mala menyuruhnya untuk keluar dan aku kaget lagi begitu melihat siapa yang keluar "putra?" "Yina?" Tante Mala kebingungan "kalian saling kenal?" aku mengangguk "iya Tante kami berteman"

"baguslah, Tante harap kamu bisa pilih dari salah satu anak Tante terus jadi menantu Tante ya.." Tante Mala tertawa, aku hanya tersenyum canggung. Tante Mala pamit untuk masuk kedalam, hanya tinggal aku dan putra

"jadi kamu adik pak arsen?" putra mengangguk

"kok kamu kenal bang arsen?" tanya nya

"pak arsen bosku put, aku karyawan abangmu" dan putra hanya ber oh ria

"kenapa kamu gak bilang kalo kerja di tempat abangku?" tanya nya lagi.

"aku mana tau dia abangmu" dan kami melanjutkan dengan mengobrol ringan.

putra ini salah satu cowok yang menyukaiku, dan salah satu cowok yang pernah ku tolak. alasan nya? karna aku masih betah menjomblo. bukan nya sombong tapi banyak sekali yang menyukai ku.

pernah mendengar primadona yang tidak begitu cantik, tidak kaya, tidak menawan, dan serba tidak lain nya?

jika belum, mari ku tunjukan primadona yang serba tidak itu. itu aku, iya aku.

jika di film film, di dongeng atau di novel yang pernah ku baca rata-rata primadona itu cantik berkelas menawan kaya dan semua serba di atas rata-rata tapi berbanding denganku.

sebenarnya akupun tidak tau apa menariknya diriku hingga di cap primadona oleh sebagian kaum Adam yang mengenalku. melihatku yang biasa saja begini pasti sangat mustahil bukan untuk menjadi primadona? apalagi aku hanya karyawan biasa. tapi entah apa yang mereka lihat padaku hingga mengklaim ku sebagai primadona.

entah di tempat pekerjaan ku sebelum nya, di kantorku sekarang atau bahkan ketika aku menaiki bis untuk pulang kerumah orang orang termasuk laki-laki langsung tertuju padaku dan memanggilku primadona.

aku sudah terbiasa sebenarnya, tapi agak risih juga sih selalu di tatap intens oleh lawan jenis.

belum lagi aku yang selalu bingung untuk menolak pernyataan cinta mereka secara halus agar mereka tidak sakit hati.

"sudah mengobrol nya?" tanya seseorang. itu pak arsen.

aku melihat pak arsen memberi kode pada putra menyuruhnya masuk ke dalam rumah

"sekarang segera temui mereka dan tolak baik-baik"

aku mengernyit, mereka? pak arsen menyuruhku untuk menengok ke arah kebun mangga yang tak jauh dari rumah pak arsen dan kulihat banyak laki-laki yang seperti sedang mengantri dan aku paham itu. lalu tadi apa? tolak baik-baik? yang memilihkan saya kenapa dia yang nyuruh aku tolak? aneh pak arsen.

aku segera mendatangi mereka dan mereka semua adalah seseorang yang pernah kutemui dan ku kenal termasuk agung teman kecil ku. tidak ada putra karna aku yakin pasti di larang oleh pak arsen.

ini seperti acara pencari jodoh yang pernah ku tonton dulu yang di pembawa acarai oleh choky Sitohang dan Yuanita Christiani. bedanya sekarang tidak diatas panggung dengan masing-masing mempunyai tombol untuk mematikan lampu jika kita tidak memilih orang tersebut, melainkan di bawah pohon mangga. tidak elit memang ini mimpinya.

"loh agung? kok disini? bukan nya kamu udah tunangan?"

tanyaku pada Agung ketika aku melewati beberapa cowok.

"jodoh gak ada yang tau yi, kalo kita berjodoh mau bagaimana lagi iyakan?" aku hanya meringis membayangkan bagaimana sakit hatinya tunangan agung. lalu kulihat di bawah pohon mangga sebelah kiri ada... ha? itu.... tidak salah? jungwoo nct? aku mendekat

"jungwoo?" tanya ku meyakinkan "iya ini aku" bahkan bahasa Indonesia nya pun sangat lancar. ia tersenyum sangat manis rasanya seperti meleleh kaki ku melihat senyuman nya. apa aku pilih saja dia ya? kesempatan mempunyai pasangan seorang idol bukan? kkkk. dan aku terus berjalan mengitari mereka sesekali mengajak ngobrol dengan seseorang yang kukenal.

"beri aku kesempatan untuk memilih, nanti jika sudah kalian boleh datang lagi kesini" peringatku pada mereka. dan mereka menurut.

.

.

.

aku tidak tau sejak kapan tiba-tiba aku sudah menjadi istri dari seorang pak arsen bahkan aku sedang mangandung anaknya. rasanya belum lama setelah aku memilih para cowok-cowok ganteng itu di bawah pohon mangga.

tapi kenapa tiba-tiba aku sudah menjadi milik seseorang?

mereka datang untuk menagih janji.

aku mendatangi mereka dan meminta maaf tidak bisa memilih diantara mereka.

"agung maaf ya, kita enggak jodoh ternyata" ucapku.

"enggak apa-apa yi, seperti nya memang aku harus setia sama tunangan ku. semoga kamu bahagia ya" aku membalas "kamu juga" dan aku mendatangi jungwoo yang tersenyum sangat manis padaku "em. jungwoo-ya maaf ya, aku tadinya ingin memilihmu, tapi aku tidak mengerti kenapa tiba-tiba aku sudah menjadi istri orang" sesalku

dia masih dengan senyuman manisnya yang selalu membuatku ingin meleleh "tidak apa-apa, lagipula aku masih ingin menjadi member nct hehe". dan itu adalah terakhir aku melihatnya.

aku cemberut "harusnya kan aku pilih dia, tapi kenapa malah jadi istri pak tua itu"

"siapa yang kamu sebut tua?" aku terlonjak kaget,

mengagetkan saja. kenapa tiba-tiba di belakang ku sih?!

"pak arsen lah siapa lagi" jawabku ketus

"pak pak pak terus, aku belum setua itu tau, dan aku ini suami mu kenapa pak terus sih manggilnya? lagipula kita hanya terpaut 4 tahun ingat!"

"tapi sifat bapak itu seolah olah lebih tua 10 th dariku tau"

"itu namanya dewasa, emang kamu masih kaya anak kecil terus" aku makin cemberut mendengar nya, enak saja di panggil anak kecil.

"sudah cukup kamu menjadi primadona tiap laki-laki, sekarang kamu hanya boleh menjadi primadona milik 1 laki-laki yaitu aku" dan aku tidak bisa untuk tidak memerah.

.

END

.

.

terinspirasi dari mimpiku semalam.

kayanya cocok untuk ku jadikan cerita haha

sedikit ku rombak biar agak panjangan dikit hehe..

ini asli mimpiku bukan karangan semata.

thank you.