webnovel

Jalan

"iya kau benar kak mereka sama-sama mempunyai masa lalu yang cukup menyedihkan, namun mereka masih bisa bangkit," Sahut Bilqis

"Aku sangat setuju jika mereka benar-benar berkencan," Lanjutnya dengan senyum khasnya.

~New Chaps~

Tepatnya diakhir pekan Gibran dan Anna sedang menonton TV diruang keluarga, kenapa hanya berdua? Karena Tn. dan Ny. Pradipta sedang pergi keluar kota untuk urusan business, sedangkan pria berlesung pipit itu sudah keluar sejak pagi karena sekarang sudah menunjukkan pukul 09:00 PM WIB.

Karena sudah merasa jenuh akhirnya pria berkulit putih pucat itu mengajak Anna pergi ke mall dengan beralasan jenuh padahal itu hanya alibinya saja agar bisa berduaan lebih leluasa, jika tidak pergi bisa saja John pulang dan ikut bergabung dengan mereka, oh ayolah itu sangat mengganggu.

"Na, " Panggil Gibran pelan.

"iya, ada apa bang? " Sahut Anna.

"apa kau tidak bosan menghabiskan waktu libur hanya dirumah saja? " Tanya Gibran.

"hmm.. Bosan juga sih bang, tapi jika ingin pergi memangnya sudah ada tujuan? " Ujar Anna.

"bagaimana jika kita pergi ke mall, sekalian makan diluar? " Usul Gibran.

"boleh juga tuh bang, " Jawab gadis mungil itu sambil manggut-manggut.

"oke, sekarang kita siap-siap, " Ucap Gibran.

"oke, " Sahut Anna singkat.

Kemudian mereka pun siap-siap hanya dengan berganti pakaian, selang berapa menit mereka sudah siap dengan pakaian casual namun terlihat elegant.

Mereka membulatkan matanya lalu tertawa sendiri karena tidak menyangka gaya mereka hampir sama, tak berpikir panjang mereka segera bergegas keluar lalu naik mobil sport milik pria berkulit putih pucat tersebut.

Dalam hatinya gadis mungil itu merasa senang karena bisa pergi berduaan dengan Gibran tanpa adanya pengganggu begitu juga dirasakan oleh pria itu sendiri, sesekali dia mencuri pandang kearah Anna yang duduk disampingnya, senyum tipisnya selalu merekah dibibirnya.

"๐˜›๐˜ถ๐˜ฉ๐˜ข๐˜ฏ ๐˜ฌ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜ข๐˜ฑ๐˜ข ๐˜ข๐˜ฌ๐˜ถ ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ณ๐˜ถ ๐˜ฎ๐˜ฆ๐˜ฏ๐˜บ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข๐˜ณ๐˜ช ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ฉ๐˜ธ๐˜ข ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ข ๐˜จ๐˜ข๐˜ฅ๐˜ช๐˜ด ๐˜บ๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ ๐˜ด๐˜ข๐˜ฏ๐˜จ๐˜ข๐˜ต ๐˜ฃ๐˜ข๐˜ช๐˜ฌ ๐˜ด๐˜ฆ๐˜ฑ๐˜ฆ๐˜ณ๐˜ต๐˜ช ๐˜ฅ๐˜ช๐˜ข. " Ucap Gibran dalam hati.

๐ŸŒป

Sesampainya di Mall mereka segera masuk kedalam dengan menautkan jemarinya satu sama lain, sejenak mereka berfikir barang apa yang akan dibelinya.

Tak mau ambil pusing mereka masuk kedalam salah satu toko fashion dengan branded terkenal lalu melihat-lihat barangnya, tanpa sengaja pria berkulit putih pucat itu melihat hoodie yang terbuat dari kain rajutan dia pun menghampiri barang tersebut.

"Na, sini! " Panggil Gibran cukup lantang karena suasana toko tersebut cukup ramai.

"ada apa bang? " Sahut Anna sambil menghampiri pria tersebut.

"kita beli hoodie ini yuk, ya hitung-hitung kita couple an hanya berbeda warna saja, " Ajak Gibran.

"hmm boleh juga tuh bang. " Jawab Anna sambil tersenyum.

"Aku yang warna putih, karena kamu wanita jadi kamu harus warna peach. " Jelas Gibran.

"tentu saja bang, mana mungkin abang mau memakai warna itu. " Ucap gadis mungil itu sambil terkekeh.

Tanpa berpikir panjang mereka segera meminta sang pelayanan untuk membungkusnya dan tak lupa membayarnya kepada kasir, mereka keluar dengan menenteng paper bagnya masing-masing.

Namun mereka masih belum puas, kemudian mereka lebih memilih untuk memasuki area sport. Sekitar 30 menit mereka mencari nya namun tak kunjung menemukan nya, hingga akhirnya mereka memutuskan sneakers Fila yang dijajalnya, itu pun termasuk barang couple juga.

Setelah itu mereka memutuskan untuk pergi ke restoran di area mall untuk mengisi perutnya yang sudah demo agar segera diisi. Mereka memilih restoran siap saji, sesampainya disana mereka segera duduk di meja yang masih kosong tak lama seorang barista menghampiri mereka dengan senyuman ramahnya.

"ada yang bisa saya bantu? " Tanya barista tersebut.

" Na, kamu mau pesan apa? " Tanya pria berkulit putih pucat itu lembut.

"terserah bang Gibran saja, " Jawab Anna sambil tersenyum tipis.

"kalau gitu Cheesecake dua dan Frappuccino dua, " Ujar Gibran.

"baik, silahkan tunggu sebentar," Sahut barista tersebut.

Setelah itu barista itu menghilang dibalik dapur, tak lama kemudian barista tersebut kembali dengan membawa makanan yang mereka pesan.

"selamat menikmati, " Ucapnya ramah.

"terimakasih, " Jawab Anna sambil tersenyum.

Lalu mereka pun menyantap makanan tersebut hingga habis tak tersisa, laper apa doyan tuh:v. Setelah itu mereka membayarnya dikasir, tak lupa sang barista mengucapkan terimakasih dengan ramah.

"terimakasih," Ucap barista tersebut dengan ramah.

Bukannya segera pulang gadis mungil itu merengek kepada Gibran ingin menonton bioskop sedangkan pria berkulit putih pucat itu merasa gemas melihat Anna yang mengeluarkan gaya imutnya, sehingga dia segera menganggukkan kepalanya tidak tega jika melihat sang pujaan hatinya sedih. Ceritanya lagi bucin lagi nih guys :v.

Tanpa berfikir panjang mereka segera pergi ke bioskop, ketika sedang memesan tiket mereka dikejutkan dengan keberadaan dua sejoli yang mereka kenal bahkan sahabat mereka sendiri ya mereka adalah Adnan dan Bilqis. Pria berbahu lebar itu terlihat menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali sedangkan Bilqis sudah menundukkan kepalanya karena tersipu.

"Kalian sedang apa disini? " Tanya Gibran heran.

" Kau sendiri sedang apa disini? " Bukannya menjawab Adnan justru balik tanya.

"mau nonton film," Jawab Gibran singkat.

"Kau berhutang cerita denganku Bilqis," Ujar Anna dengan tersenyum smirk.

" Yakk Anna tatapanmu mengerikan. " Teriak Bilqis sambil bergidik ngeri.

-://:-

Setelah selesai menonton film kemudian mereka memutuskan untuk segera pulang, seperti yang mereka duga hubungan Adnan dan Bilqis mulai menjalani fase pendekatan itu sebabnya mereka pergi ke tempat tersebut untuk menghabiskan waktunya hanya berdua saja, sama halnya dengan Anna dan Gibran yang menginginkan hal itu namun mereka sendiri masih malu-malu mengakuinya.

Sesampainya di rumah mereka segera masuk kedalam, ternyata John sudah pulang dia sedikit terkejut dengan kedatangan mereka namun segera digantikan dengan senyuman.

"Kalian kemana saja? " Tegur John penasaran.

"habis jalan-jalan bang," Sahut gadis mungil itu sambil tersenyum tipis.

"Kalian jalan-jalan tanpa aku huh? " Tanya John pura-pura merajuk.

"hei jangan salahkan kita, kau sendiri tak biasanya masih pagi sudah keluar," Ujar Gibran malas.

"hehe maaf, aku ada perlu dengan teman lamaku. " Sahut John cengengesan. " Kalian beli apa? " Lanjutnya.

"beli hoodie dan sepatu. " Jawab Anna semangat.

"sudahlah hari sudah malam, sebaiknya kita segera tidur, nanti besok harus sekolah dan aku tidak ingin terlambat," Ujar Gibran sambil berlalu menuju kamarnya wajar saja dia begitu karena hari ini dia merasa cukup lelah.

"yaudah bang aku kekamar dulu ya," Pamit Anna sambil tersenyum tipis dan berlalu dengan membawa paper bag yang berisi barang belanjaannya.

Pria berlesung pipit itu hanya memandang kepergian Anna dengan tatapan mendalam, dia melihat sepupunya itu keliatan sangat bahagia ketika baru sampai dirumah dengan kakaknya tersebut.

Dia menjadi berfikir apakah Anna mencintai Gibran bukan dirinya? Apakah dia masih ada kesempatan untuk menaklukkan hati sepupunya tersebut? Ya seperti yang kalian duga John mencintai dalam diam.

Kemudian maniknya beralih melirik ke sebuah paper bag yang berisi sebuah hoodie polos yang berwarna kuning yang ternyata barang couple juga, dia sengaja menyembunyikan dibalik sofa lalu ia mengambil nya sambil tersenyum kecut.

"apakah Anna mau menerima dan memakainya jika aku memberikan ini kepadanya? " Tanya John kepada diri sendiri.

" Hmmm yasudahlah dicoba saja dulu. " Lanjutnya sambil tersenyum tipis.

Singkat saja sebenarnya waktu pagi pria berlesung pipit itu pergi ke Mall seorang diri, hanya untuk membeli barang couple yang cukup lama menjadi incarannya.

Kemudian dia pun memutuskan masuk kekamarnya dan segera tidur.

Next chapter