webnovel

~ 4 ~

"Hai cantik! Sendirian aja" Goda seorang siswa laki-laki kepada siswi perempuan satu tingkat di bawahnya yang berlalu melewati pria itu. Hilman namanya. Terpampang jelas nama pria itu terbordir di seragam sekolah yang ia kenakan.

"Apa sih kak! Caper banget" Sinis adik kelasnya itu dan berlalu melewati Hilman yang melongo dibuatnya.

Berani juga nih cewek

"Eh mampus di balikin" Seru Arsen teman Hilman dengan tertawa renyah, meledek Hilman.

"Anjir. Berani betul dia ngatain gua caper. Gua apalin tuh muka nya"

Dia dan ketiga teman nya tengah berada di kantin, menikmati waktu istirahat mereka. Sekedar bergurau saling melempar banyolan khas seorang pria yang terkesan frontal. Ditemani beberapa mangkuk kosong bekas bakso berjejer di atas meja mereka.

Hilman, Arsen, Chocky dan Farel asik bergurau tanpa menghiraukan keberadaan sepasang pria dan wanita dengan posisi keduanya berada satu meja yang sama di hadapan mereka.

Keduanya masih tampak asik bercengkrama tak peduli sekitar nya. Terutama teman pria dari pasangan itu yang terang- terangan tidak menyukai keberadaan sosok wanita yang sedang bersama teman nya itu.

"Gila ya! Seorang buaya di rendahin sama mangsanya sendiri. Ckckck" Timpal Arsen dengan sengaja menekan kan kata "buaya" menyindir Fabian yang masih asik dengan dunia nya sendiri bersama wanita di sampingnya itu.

Dasar tuli

Hilman memang dikenal sebagai pria yang suka menggoda siswi perempuan yang satu tingkat di bawah pria itu, alias adik kelasnya. Ia juga pernah dekat bahkan menjalin hubungan dengan beberapa di antaranya.

Berbeda dengan ketiga teman nya. Hilman memiliki kulit yang lebih gelap dari mereka. Tetapi, pria itu memiliki wajah yang manis dan tubuh yang atletis. Maka dari itu, ia sangat mudah menggaet adik kelas nya untuk di jadikan pacar atau teman nge date nya saja.

"Fab! Hotspot dong!" Senggol Farel yang berhasil membuat pria bernama Fabian itu menghentikan aktivitasnya.

"Ck! Gua gak bawa hp. Ketinggalan di kelas" Alibi nya. Pria itu sebenarnya sengaja meninggalkan ponsel nya karena menghindari pesan dari seseorang yang mungkin dari semalam menunggu balasan dari nya itu.

Ke-empat teman nya mendengus. Mereka tau karena itu hanya alasan klasik Fabian. Mereka tau dia tengah menghindari kekasihnya.

"Pake hotspot gua aja nih Rel" Tawar Arsen. "Fakir kuota banget sih lo" Lanjutnya. Wajah Farel seketika berseri di buatnya.

Arsen mengeluarkan ponsel miliknya dari saku. Menyalakan ponsel tersebut dan mengaktifkan fitur hotspot yang ada di dalam ponsel canggih milik nya itu.

"Yang mana namanya nih?" Farel kebingungan, karena ia tidak tau nama hotpost milik Arsen itu apa.

Arsen melirik handphone milik Farel. Mencari nama hotspot milik nya dari sekian banyaknya nama yang terakses disana.

"Itu nomer dua dari atas"

"Ozawa's Husband?" Jawab Farel polos

Pletak

"Farel goblok! Gua udah ngode lu malah sebutin namanya" Tangan Arsen mendarat sempurna mengenai telinga kanan Farel. Ia menyentilnya.

"Ssh! Sakit bego!" Ringis Farel. Tanganya mengusap telinga kanan nya yang berdenyut akibat sentilan sadis dari Arsen barusan.

"Yah terbuka sudah kartu milik saudara Arsen" Ucap Chocky mendramatisir keadaan.

"Misi kak, boleh gabung?" Ucap seorang wanita dengan kedua teman nya yang menghampiri meja tempat Fabian dan kawan-kawan berada.

Sontak, mereka semua menoleh ke sumber suara menatap Diva dan kedua teman nya dengan tatapan terkejut. Terutama Fabian yang terpancar jelas dari wajah tampan pria itu.

Diva masih setia memaksakan senyum nya menampilkan wajah yang seolah baik-baik saja menyaksikan pemandangan yang ada di hadapan wanita itu saat ini. Tatapan Diva masih mengunci mata Fabian yang juga menatap ke arahnya. Tapi tak lama lekaki itu membuang muka memutuskan kontak mata dengan Diva.

Diva meremas kuat rok yang ia kenakan, berharap rasa sesak di dadanya saat ini dapat terminimalisir. Ternyata gosip yang tadi teman sekelas nya tentang kedekatan Fabian dengan adik kelasnya itu memang benar adanya.

Apa ini alasan Fabian mengacuhkan pesan darinya semalam?

"Eh! D-diva. Sini gabung aja" Ucap Hilman memecah keheningan diantara mereka.

"Gak bisa kak. Kayaknya udah gak muat lagi deh. Kakak cari tempat yang lain aja sana, tuh di sana masih kosong" Seru Jenisa, wanita yang saat ini posisinya tengah bersandar di lengan Fabian. Ia menunjuk ke arah meja yang berada di belakang mereka. Meja tersebut cukup kosong, hanya di tempati beberapa siswa laki-laki saja.

"Eh! Badan lo berapa meter gedenya sih?! Sampe kita bertiga gak muat. Itu meja sama bangku yang lo pake masih muat banyak. Buta lo ya?!" Ceplos Zuma. Teman-teman Fabian yang mendengar perkataan Jenisa barusan juga ikut terbawa emosi.

Adik kelas aja belagu

"Udah-udah. Jenisa bener. Disini udah gak muat lagi. Kalian cari meja yang lain aja" Sela Fabian dan berhasil membuat Jenisa menampilkan senyum kemenangan di wajahnya.

Diva menelan salivanya susah payah melihat sikap Fabian yang malah membela wanita itu. Riza yang melihat kekesalan di wajah Zuma menahan wanita itu yang hendak menghampiri Fabian dan wanita yang bernama Jenisa itu. Ini bukan waktu yang tepat untuk bertengkar.

"Fab! Lo apa-apaan sih?!" Seru Arsen yang di angguki ketiga teman nya. Mereka tak habis fikir dengan sikap Fabian. Ia malah mengusir kekasihnya sendiri, dan malah membela wanita itu.

"Fab! Diva itu pa-" Perkataan Chocky terhenti saat mendapat plototan tajam yang di layangkan Fabian kepadanya.

"Udah, gapapa kok kak. Kita di meja itu aja" Setelah mengatakan itu, Diva menggiring kedua teman nya menuju ke arah meja tepat di belakang meja fabian berada. Disana tidak cukup penuh memang hanya ada tiga orang remja laki-laki yang sepertinya baru menempati meja tersebut.

"Hai, boleh gabung?" Seru Riza kepada ketiga laki-laki yang menempati meja tersebut.

"Oh boleh. Sini, gabung aja" Seru salah satu dari ketiga pria itu. Diva dan teman-teman nya kemudian duduk mengambil posisi tepat di hadapan mereka. Diva masih menatap ke arah Fabian, sesak di dadanya sama sekali belum hilang masih terasa di dada nya. Tapi mau bagaimana lagi? Inilah resiko yang harus di jalani Diva jika berhubungan dengan pria itu, Fabian.

***

Hai gais. Maaf banget telat update karna aku bener² sibuk banget minggu ini. So, aku bakalan kasih kalian hadiah aku bakalan update dua capter hari ini. Di tunggu aja yaa.

Dibawah ini visual temen2 Diva sama Fabian ya.

1. Dylan Jordan as Hilman

2. Xavi Rodiquez as Chocky

3. Hunter Rowland as Arsen

4. Alex Lange as Farel

5. Zoe Marais as Riza

6. Lea Elui as Zuma