webnovel

~ 1 ~

Kring kring kring

Suara jam Weker berbentuk Hello Kitty itu berdering bersamaan dengan jarum jam di dalamnya yang menunjuk kan pukul 06.00 pagi. Deringan kerasnya berhasil mengusik tidur seorang wanita yang masih bergelung dalam selimut tebalnya. Wanita itu terlihat mengerang kemudian bergerak bermaksud untuk merengangkan otot di tubuhnya.

Wanita itu terlihat mengerjapkan mata guna memfokuskan pandangan matanya. Setelah mendapatkan nya kemudian ia menoleh bermaksud untuk mematikan sumber suara yang berhasil mengusik tidur nyenyaknya. Tangan wanita itu terulur menekan tombol Turn Off pada jam Weker tersebut hingga tak menimbulkan suara bising lagi. Matanya tak sengaja melihat jarum jam yang pada weker nya tersebut.

"Shit aku telat!" Terdengar umpatan yang berasal mulut wanita itu. 45 menit, ya ia terlambat dan hanya memiliki waktu 45 menit untuk bersiap dan sampai ke sekolah. Ia menghelas nafas kasar merasa tidak mungkin menggunakan kesempatan waktu 45 menit itu untuk sampai ke sekolah tepat waktu.

Dengan segera perempuan itu bergegas menuju kamar mandi untuk memulai ritual mandi paginya. Mengingat waktunya yang tidak banyak, hanya membutuhkan waktu 15 menit saja wanita itu sudah siap dengan seragam sekolah putih abu-abu melekat di tubuh mungilnya. Sekali lagi ia mematut dirinya di depan cermin meja rias untuk melihat penampilan nya pagi ini. Rambut yang dikuncir kuda dengan warna Lip Balm Pink natural melekat dibibirnya membuat wanita itu sedikit percaya diri.

40 Menit, Ia harus memanfaat kan waktu 45 menit itu dengan baik. Dengan gerakan seribu kali lebih cepat wanita berkuncir satu itu berhasil meraih tas sekolahnya kemudian memakai tas tersebut dipunggungnya. Tak lupa, ponsel miliknya yang berada di atas nakas di masukkan ke dalam tas tersebut.

Dengan setengah berlari wanita itu keluar dari kamar nya dan tergesa menuruni beberapa anak tangga yang menghubungkan setiap lantai di rumahnya. Setelah sampai di lantai dasar rumahnya wanita itu kemudian berjalan menuju ruang makan berniat untuk pamit pada Bundanya yang biasanya jam segini tengah berkutat di dapur.

"Pagi semua!" Sapanya. Ternyata bukan hanya ada Bundanya yang tengah sibuk mengurus urusan dapur. Abangnya juga berada disana tengah menikmati nasi goreng sebagai sarapan paginya dan terlihat acuh dengan kehadiran wanita itu.

"Pagi juga sayang" Berbeda dengan Bunda nya yang menyapa balik seruanya. Pria itu berbanding terbalik, ia hanya menatap jengah ke arah adiknya bahkan terang-terangan menunjukkan ketidaksukaan nya kepada wanita itu. Sebagai adik, ada rasa menyakitkan tersendiri melihat dari respon abangnya tersebut. Dalam hati ia selalu berdoa untuk perubahan sikap dingin bahkan rasa benci abangnya itu terhadap dirinya. Tapi, wanita itu sama sekali tidak pernah ambil hati terhadap sikap Pria yang berstatus abangnya itu, ia hanya bisa memaklumi keadaan walau hati kecilnya selalu bertanya kapan semuanya akan usai?

"Bunda, Papa mana?" Tanya wanita itu. Tangan wanita itu terulur mengambil segelas susu stroberi, yang sudah di siapkan bundanya.

"Papa udah berangkat" Jawabnya. Wanita berhijab itu menggelengkan kepalanya melihat cara putri bungsunya itu menghabiskan susu buatan nya dengan tergesa.

"Yah, Bun. Berarti gak ada supir ya? Aku telat lagi" Seru wanita itu. Ia melirik cemas ke arah jam berwarna Pink yang melekat di tangan kanan nya. Selanjutnya wanita itu terlihat mengembuskan nafasnya kasar. Tersisa 25 menit, mustahil baginya untuk sampai disekolah dalam kurun waktu 25 menit meningat jarak rumah ke sekolahnya yang biasa memakan waktu 35 menit lamanya.

"Lho biasanya kamu bareng Fabian?" Fabian, nama kekasih wanita itu. Bagaimana mau berangkat bersama pagi ini? Bahkan Chat wanita itu yang semalam saja belum dibaca, pikirnya.

"Aku gak tau bun, kayaknya dia gak masuk"

"Minta anter abang aja gih" Saran Bundanya itu, Alterio yang mendengarnya mendengus tak suka, nafsu makan nya telah hilang melihat drama pagi ini yang memuakan baginya. Pria itu beringsut dari posisinya menyampirkan tas ransel miliknya dan berniat meninggalkan meja makan tanpa menghabiskan sarapanya.

"Bang! Anterin aku ya, aku udah telat nih" Pinta wanita itu setengah memohon dan berhasil menghentikan langkah kaki kakak laki-lakinya itu, mungkin jika berboncengan motor dengan Rio waktu untuk sampai ke sekolah akan lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan mobil.

"Gak bisa! Gua ada mata kuliah pagi, lagipula jarak dari sekolah lo ke kampus gua itu jauh. Terlalu rajin kalo gua harus anterin lo!" Jawab Alterio, kakaknya. Pria itu kembali melanjutkan langkah nya tanpa menghiraukan tatapan dari adik bungsunya itu. Bundanya yang paham akan perasaan putri bungsunya itu kemudian berkata.

"Gapapa sayang, kamu naik ojek online aja ya? Mungkin abangnya lagi buru-buru jadi gak bisa anterin kamu" Wanita bernama Salsa itu berusaha menenangkan hati anak perempuan nya dengan usapan lembut di punggung wanita itu.

***

Wanita tersebut kembali melirik kearah jam tangan yang melingkar indah di tangan kanan nya, ia baru saja sampai setelah menempuh waktu berpuluh-puluh menit menerobo kemacetan kota Jakarta untuk sampai ke sekolahnya ini. Entah dia harus bersyukur atau tidak, karena gerbang besar bertuliskan "SMA Nusa Bangsa" yang ada di hadapan nya itu belum tertutup sama sekali. Padahal jam sudah menunjuk kan pukul 7 pagi. Sepertinya KBM sudah dimulai.

"Ah sepertinya hari ini, hari keberuntungan kamu Div" Ya! Wanita itu bernama Diva siswi kelas 2 SMA Nusa Bangsa. Siswi yang di kenal hampir oleh seluruh guru terutama guru BP yang sering menangani kasus datang terlambat ke sekolah atas namanya itu.

Dengan santai dan senyum sumringah yang terpatri di wajah cantiknya, Diva mulai melangkahkan kakinya memasuki area sekolah tanpa ada rasa cemas karena keterlambatan nya itu. Banyak rasa syukur ia panjatkan karena beruntungnya ia yang hari ini tidak ketauan datang terlambat karena kebetulan Satpam yang biasa menjaga gerbang tidak ada.

Hari ini hari Selasa, menandakan tidak adanya kegiatan upacara di sekolahnya itu, tapi kenapa pintu gerbangnya terbuka bahkan tidak ada yang menjaga. Hari ini benar-benar hari keberuntungan untuknya.

"Shit! Ruang Bp kebuka lagi" Ia mulai mengumpat setelah ia tiba di lorong yang mewajibkan nya melewati ruangan tersebut. Tak ada satu-satu nya jalan lain yang bisa mengantarkan nya untuk sampai ke kelas kecuali melewati Ruang Bp itu, oh ralat kandang singa mungkin. Pintu Ruangan itu terbuka menandakan ada sosok penghuni di dalamnya.

Diva menghentikan langkahnya, menarik nafas dalam-dalam kemudian mengeluarkan nya secara perlahan. Ia harus tenang dan bertindak hati-hati agar tidak terlihat mencurigakan saat melewati kandang singa tersebut. Wajah wanita itu menampilkan senyum percaya dirinya dan mulai melangkah kan kakinya.

"Al-Fatihah Diva!" Ucapnya berusaha menenangkan dirinya sekaligus memberikan semangat. Ia mulai bersikap santai dan menatap lurus kedepan tanpa berani menengok ke Ruang Bp yang pintunya terbuka tersebut.

"Alhamdulillah Ya Allah atas perlindungan mu, aku selamat melewati pintu maut itu" Ya! Diva berhasil melewati Ruangan tersebut, dan sepertinya tidak ada tanda-tanda sosok didalamnya melihat kedatangan-nya itu. Benar-benar hari keberuntungan untuknya. Baru saja ia akan melanjutkan langkah nya untuk sampai kekelas sebuah suara Bak seperti suara auman serigala berhasil menginterupsinya.

"Diva Ishara Arshaki! Kamu telat lagi?!" Siapa lagi kalau bukan suara Guru Bp tercintanya itu. Suara wanita berbadam besar itu benar-benar merdu.