20 Kakak Xiao, Kamu Mengajakku Makan Atau Ingin Menyembuhkan Penyakitmu?

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Pada saat yang bersamaan, pintu terbuka.

Su Mei tanpa sadar mengangkat kepalanya dan melihat ke atas. Akan tetapi hanya dengan satu pandangan, buah yang tersangkut di tenggorokannya hampir mencekiknya sampai mati.

Itu, itu, itu, itu... Ternyata Jiang Ci!

Di mana ada Jiang Ci, pasti ada… Xiao Jinhan!

Tang Yaoyao memegang tangan Su Mei. Air mata mengalir dan suaranya lembut, "Sekarang aku hanya memilikimu, kamu harus lekas sembuh."

"Jangan khawatir, Yao... Yao, aku akan baik-baik saja. Maaf sudah membuatmu khawatir hari ini."

Su Mei terkejut dengan perubahan wajahnya. Dia hampir melewatkan kata-katanya dan hampir memanggil kakak Yao.

Saat ini, dia merasa kalau suhu di Bangsal tampaknya turun. Ada rasa tekanan yang tak terlukiskan.

Su Mei tidak berani berbicara.

Tang Yaoyao menyeka air matanya, lalu berbalik dan menatap Jiang Ci. Suaranya masih lembut, dengan sedikit tangisan, "Kakak Jiang ..."

Jiang Ci, "..."

Xiao Jinhan sedikit menyipitkan matanya.

Jiang Ci buru-buru batuk dua kali. Kemudian dia berbalik dan mengangguk dengan hormat, "Tuan."

Tang Yaoyao berdiri dan menatap Xiao Jinhan. Dia menyeka air matanya, sepertinya dia menyadari kalau harus pergi makan malam dengan Tuan Xiao. Wajahnya tiba-tiba menunjukkan kekesalan dan penyesalan. Kemudian matanya melebar dengan air mata, "Tuan, aku benar-benar minta maaf, apa kita bisa mengobrol sambil makan malam?"

Jiang Ci hanya berpikir wanita ini terlihat sangat menyedihkan.

Su Mei tidak berani mengeluarkan suara. Jadi dia hanya menatapnya. Kemudian, dia melihat Xiao Jinhan mengangguk acuh tak acuh, "Oke."

Su Mei, "..." Oke?

Apa yang sebenarnya terjadi di sini?

Ada apa dengan sifat Peng Xingyun? Ada apa dengan sifat Tuan Xiao Keempat? Kenapa bisa menghilang dalam semalam?

Dalam pikirannya, tiba-tiba dia merasakan tatapan dingin. Sementara, Su Mei pun membeku.

Tanpa sadar Su Mei melihat ke atas dan melihat sosok Xiao Jinhan yang tinggi dan kuat, sesuai dengan bentuk wajah yang bagus serta sifat yang memikat.

Su Mei menutup matanya dan meratapi Tang Yaoyao di dalam hatinya. "Kakak Yao kali ini, mungkin akan benar-benar berakhir!"

Tang Yaoyao khawatir dengan tubuh Su Mei. Jadi, dia meminta agar Jiang Ci untuk tinggal di rumah sakit dan menjaganya.

Pada akhirnya, Su Mei dan Jiang Ci dibiarkan berdua sambil kebingungan.

Jiang Ci bertanya, "Peng bilang kalau kalian berdua tidak bisa dihubungi. Di mana ponselmu?"

Su Mei melihat ke tempat sampah, "Karena berita ini, Yaoyao merasa sangat terintimidasi sehingga kondisi mentalnya sangat buruk. Dia tidak mau berhubungan dengan dunia luar." Yaoyao memintanya untuk memberitahu Jiang Ci dengan cara ini. Ya, meskipun dia tidak tahu, apa gunanya.

Jiang Ci mengikuti pandangannya dan melihat dua ponsel dengan layar pecah tergeletak mati di tempat sampah.

Jiang Ci, "..."

Setelah beberapa saat, dia bertanya lagi, "Apa kamu dan dia yang membuat berita utama tadi pagi?"

"Bukan." Su Mei menahan napas. Bahkan asisten Xiao Jinhan membuatnya merasa tercekik.

Jiang Ci berhenti bicara. Tiba-tiba dia merasa khawatir terhadap wanita kecil yang gelisah ini.

Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi pada Xiao Jinhan dan Tang Yaoyao selanjutnya.

Setelah meninggalkan rumah sakit, Tang Yaoyao masuk ke mobil Xiao Jinhan.

Setelah meninggalkan pusat kota, Tang Yaoyao membuang semua penyamaran gadis polos itu. Dia bersandar di kursi kulit dan terlihat sangat malas.

Ketika dia melihat Xiao Jinhan, dia menunjukkan senyum seperti peri. Selain itu,, suaranya sangat menawan, "Malam ini ... Kakak Xiao, apa kamu mau mentraktirku atau mau aku menyembuhkan penyakitmu?"

Mata Xiao Jinhan sedikit gelap. Dia menghentikan mobil tepat di sisi jalan.

avataravatar
Next chapter