webnovel

Orang asing

"Inilah sebabnya, kenapa Diana jadi seperti ini. Karena mama terlalu membela dan memanjakannya, walaupun dia salah sekalipun. Mama masih saja membelanya, sudahlah kalau begitu mama saja yang jelaskan semuanya kepada para tamu undangan dan keluarga Candra. Papa tidak mau tahu lagi tentang urusan ini." Ujar papa Erik dengan nada yang sangat kasar, kemudian berjalan meninggalkan mama Rika dan Diana.

Sementara itu, di rumah keluarga Candra sedang bersiap-siap untuk berangkat menuju ke rumah mempelai wanita. Tiba-tiba mendapat telepon dan merasa terkejut mendengar kabar tentang penundaan pernikahan Candra dan Diana.

"Apa-apaan ini, seenaknya saja menunda Pernikahan tanpa berdiskusi kepada kami terlebih dahulu." Kata-kata pa Wijaya terdengar penuh dengan kekecewaan.

"Kami benar-benar minta maaf." Terdengar suara dari saluran telepon lainnya, dan kemudian teleponnya ditutup.

"Pa apa yang terjadi?" Tanya mama Dinda yang merasa gelisah.

"Mereka bilang ingin menunda pernikahan ini, karena Diana masih belum siap dan ingin fokus terlebih dahulu dengan karirnya." Jawab pa Wijaya dengan nada emosi..

"Apa? Tapi bagaimana mungkin bisa seperti ini? Bukankah Diana sendiri yang bersedia untuk menikah dengan anak kita pa, lalu kenapa sekarang dia mau menundanya. Dan bagaimana kita harus menceritakan kepada Candra nanti?" Ujar mama Dinda...

Sekarang ini perasaan mereka benar-benar kacau, rasa kecewa yang bercampur emosi dan rasa ketidak percayaan, tidak bisa menerima kenyataan yang baru saja mereka dengar. Benar-benar bagaikan mimpi buruk disiang hari.

Mama Dinda dan papa wijaya masih bingung tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya kepada Candra, bahwa Diana. Wanita yang sangat ia cintai, telah memutuskan untuk menunda Pernikahan mereka.

Tiba-tiba mereka merasa terkejut, melihat Candra yang keluar dari kamarnya dengan pakaian yang sangat rapi dan memegang sebuah koper ditangannya.

"Lho Candra kamu mau kemana?" Tanya mama Dinda sambil berjalan menghampiri Candra yang menghentikan langkahnya saat melihat kedua orang tuanya di ruang tamu...

"Candra harus pergi ke Singapore sekarang ma untuk menyelesaikan kuliah Candra disana."Jawab Candra dengan nada yang tenang tanpa ekspresi emosi diwajahnya...

"Lho, kenapa mendadak begini Candra? Bukankah seharusnya masih satu Minggu lagi?" Mama Dinda menjadi semakin bingung dengan keadaan ini.

"Semalam Candra sudah bicarakan semuanya kepada Diana ma, dan Diana menyetujui hal ini. Penundaan pernikahan ini adalah atas keinginan kami berdua ma, Candra minta maaf. Karena sebelumnya Candra tidak memberitahu mama dan papa." Ujar Candra masih dengan ekspresi wajah yang tenang, sehingga membuat kedua orang tuanya berpikir bahwa apa yang dikatakannya adalah hal yang sebenarnya...

Sebenarnya Candra sendiri tidak pernah menyangka kalau Diana akan menunda Pernikahan mereka, karena sebelumnya mereka sudah membicarakan hal ini. Menikah terlebih dahulu dan kemudian melanjutkan mimpi-mimpi mereka, Candra akan pergi ke Singapore melanjutkan pendidikan kedokterannya. Sementara Diana akan mendalami aktingnya untuk bisa menjadi artis terkenal.

Tapi tiba-tiba Diana mengirim message kepadanya, setengah jam sebelum mereka berangkat menuju ke rumah Diana. Walaupun sebenarnya Candra sangat kecewa, terluka, dan sangat menyesali keputusan Diana, tapi karena Candra sangat mencintai Diana. Akhirnya Candra merencanakan kepergiannya, seolah-olah ini semua adalah rencana mereka berdua.

"Apakah kalian berdua sedang bertengkar?" Tanya mama Dinda lagi.

"Tidak ma, hubungan kami berdua baik-baik saja. Sekali lagi maafkan kami ma, pa. Candra pamit dulu." Jawab Candra dingin.

Seolah-olah seperti tidak terjadi apa-apa, Candra bersikap begitu tenang. Tidak ingin membuang-buang waktu lagi, Candra pun berlalu pergi meninggalkan kedua orang tuanya.

Walaupun Candra sudah bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa, tapi sebenarnya dia menangis sejadi-jadinya dalam perjalanannya menuju airport.

Mama Dinda mengabarkan kepergian Candra kepada keluarga Diana..

"Apa? Candra pergi ke Singapore ma?" Tanya Diana saat mendengar mama Rika yang sedang berbicara ditelepon dengan mama Dinda.

Sebelumnya Diana berpikir kalau Candra dan keluarganya tidak akan menerima keputusan Diana ini. Tapi mendengar kenyataan yang sebaliknya daripada apa yang ia pikirkan, Diana menjadi sangat terkejut dan merasa bingung.

"Apa sebenarnya yang kamu pikirkan Candra, kenapa kamu bilang kalau ini semua adalah rencana kita berdua?" Tanya Diana dalam hatinya..

Kemudian Diana langsung mencoba untuk menghubungi Candra, tapi handphonenya sudah tidak aktif.

Akhirnya Diana menuju airport, Karena Diana ingin tau apa alasan Candra yang sebenarnya.

Diana berlari mencari Candra ke setiap sudut yang ada di airport tersebut, tapi dia tidak bisa menemukan Candra.

"Candra kamu dimana sih? Maafin aku karena telah menyakiti hati kamu, kamu pasti kecewa banget dengan keputusanku ini. Tapi aku tidak punya pilihan lain dra, aku tau kalau pernikahan ini adalah impian kita berdua. Tapi aku benar-benar tidak bisa melakukan pernikahan ini sekarang dra, aku masih butuh waktu lagi.." Ujar Diana pada dirinya sendiri, dengan air mata yang mengalir di pipinya..

Sebenarnya Candra mendengar semua kata-kata Diana, karena tanpa Diana sadari. Ia duduk tepat dibelakang kursi yang Candra duduki, karena saat itu Candra mengenakan topi, kacamata, dan switer yang belum pernah Diana lihat sebelumnya...

Candra sengaja tidak ingin menunjukkan keberadaannya kepada Diana, Candra bersikap seperti orang asing yang tidak mengenal Diana...

Sungguh Diana sangat menyesali perbuatannya, dia sama sekali tidak Menyangka. Keputusannya untuk menunda Pernikahan dengan laki-laki yang sangat ia cintai, justru malah membuatnya kehilangan laki-laki tersebut...

Bahkan sekarang laki-laki itu, benar-benar memutuskan komunikasi dengannya...

*Tiga tahun kemudian*

Diana sudah menjadi seorang artis yang terkenal, sudah banyak film-film yang dibintanginya. Namun walaupun begitu, Diana masih belum bisa melupakan cinta pertamanya yaitu Candra..

Malam itu langit terlihat sangat indah, dihiasi cahaya bulan dan bintang yang menambah keindahannya.

Membawa lamunan Diana ke masa lalunya, masa dimana ia memadu kasih bersama Candra.

Berbaring diatas rumput-rumput yang hijau, sambil menatap langit yang dihiasi bulan dan bintang-bintang...

"Sayang, indah banget yah langitnya. Bikin suasana hati aku jadi tenang dan nyaman." Ujar Diana yang menatap langit diatasnya.

"Iya bener indah banget, makanya aku jadi jatuh cinta." Sahut Candra.

Mendengar jawaban Candra yang terdengar sedikit aneh, membuat Diana memalingkan wajahnya ke arah laki-laki yang berada disampingnya itu.

"Sayang kamu kenapa? Aku ngomong apa, kamu kok jawabnya apa, kamu baik-baik saja kan sayang?" Tanya Diana khawatir..

"Iya aku baik-baik saja ko sayang." Jawab Candra tersenyum..

"Kalau kamu baik-baik saja, kenapa tadi kamu ngomongnya ngelantur gitu hayo!!" Ujar Diana bingung...

" Apanya yang ngelantur sayang? bagi aku, kamulah bintangku satu-satunya. Dan akan selalu menjadi bintang di hatiku."Jelas Candra...

Diana tersenyum mendengar kata-kata Candra itu, kemudian mereka pun berciuman dengan sangat mesra...

Diana tersadar dari lamunannya, menyentuh bibirnya yang indah. Lalu tiba-tiba ia menangis...

"Aku kangen kamu Candra, sebenarnya kamu ada dimana sekarang?" Tanya Diana pada dirinya sendiri, air matanya masih mengalir di pipinya...

Selama tiga tahun kepergian Candra, tidak pernah sekalipun dia memberi kabar kepada Diana. Ia benar-benar menghilang dari kehidupan Diana...

Next chapter