webnovel

Kita Harus Bagi dua!

Seminggu setelah kejadian itu, aku dengannya menjadi akrab, kami suka ke kantin bersama, mengerjakan tugas bersama dan pulang bersama, ya walau aku merasa satu orang merasa tersingkirkan karena diri ku, tapi aku leo tidak peduli, mau bagaimanapun yuna adalah teman ku juga, dia harus mau berbagai kebersamaan dengan ku.

"yuna ayo kita makan di tempat lain, aku tidak mau makan di dekat mantan ketua gangster kejam ini, cih!"

Kenapa harus "Cih!" memangnya aku sampah? cewek kadang emang bikin pusing, leo juga sebagai orang bodoh dalam percintaan di dalam kisah ini, dia tidak tau apa apa tentang perasaan karena dari kecil yang dia pikirkan hanya , bertarung dan bertarung.

Saat yuna pergi dengan sahabatnya Rosa mereka menabrak anak cowok, sepertinya dia anak basket, terlihat dari seragam yang dia pakai, sepertinya Rosa dan pria itu terlibat pertengkaran, mereka adu argumen satu sama lain, leo datang berusaha menenangkan keadaan.

Tapi kondisi itu makin memburuk pria itu malah menantang duel leo, karena dia mengetahui leo seorang mantan ketua gangster, siswa bernama Teza ini mengajak leo untuk duel shooting basket.

"Memangnya apa hubungannya masalah dia dengan aku? tiba tiba mengajak duel", leo menuruti orang itu dan menuju lapangan, ya peraturannya yang teza pinta leo kalah leo harus mencium kaki teza dan jika leo menang leo meminta agar teza lebih sopan terhadap wanita.

Pertandingan di mulai shooting angka pertama teza mendapat gol sempurna tapi tidak untuk leo, peraturannya adalah delapan kali shooting.

babak pertama 0:1

babak kedua 1:2

babak ketiga 1:3

babak keempat 2:3

babak kelima 2:4

babak keenam 3:4

babak ke tujuh 4:4

babak kedelapan 5:5

Ini mudah, sepertinya aku cukup hebat untuk shooting bola basket, sepertinya basket juga cukup menarik dari bertarung tapi ini kurang ekstrem untuk ku, bertarung bisa menggunakan senjata api dan senjata tajam di situ lah serunya.

"Nah, teza bagaimana kita impas kalau begitu mari kita bentuk tim saja, kita akan bertanding!" mengoper bola ke teza.

Teza setuju mereka bertanding dengan adil, yuna yang melihat sisi hangat leo dan dia sangat senang sampai dia memfoto nya dengan smartphone miliknya dan tidak di lewatkan dia langsung menjadikannya wallpaper smartphone nya, di satu sisi Rosa cemburu karena dirinya tidak bisa membuat yuna tersenyum.

wushh! bola nyasar, saat itu yuna yang asik memperhatikan foto leo, wajahnya terhantam bola basket dengan sangat kencang, "bwah!" dia pingsan dan mengalami syok sedikit, leo langsung mengantarkannya ke UKS.

Apa dia tidak apa apa? sudah pingsan selama tiga jam aku takut dia kenapa napa, semoga dewa memberkati mu, leo duduk di kursi sambil bermain game, Rosa yang masih menyimpan rasa cemburu karena sahabatnya di embat krang lain merasa kesal menekan tombol power smartphone leo.

"hei aku sedang bermain, jangan menggangguku." menyalakan tombol power, tapi Rosa mematikannya lagi, "kau ada masalah hidup apa sih!"

Kau mengambilnya, seharusnya yuna bersama ku, dan seorang gangster tidak layak untuk bersama yuna! orang sampah masyarakat seperti mu harusnya pergi dari sekolah ini, Kau tidak berguna dan hanya akan menjadi penyakit sial untuk yuna!

Yuna yang setengah sadar sedang mendengar kan pembicaraan mereka, dia mengintip dan melihat argumen dari antara dua kubu itu, namun karena merasa tersakiti dengan kalimat dari Rosa, leo meninggalkan ruangan itu dan Rosa baru sadar yuna memperhatikan mereka berdua dari awal, Rosa yang mendatangi yuna merasa senang, mereka berpelukan sebagai sahabat.

Leo yang berada di atap sekolah memikirkan apa kesalahan yang dia lakukan, padahal selama ini semenjak dia bertemu dengan yuna dia sudah mencoba untuk menjadi orang ramah, walau dia masi dalam kondisi krisis di mana sangat di takuti.

Teza muncul dari belakang dan bertanya pada leo spa yang terjadi dengannya? apa ada masalah? rupanya teza bukan seorang yang sombong dan pemarah, dia adalah orang yang baik hati dan bisa di sebut setia kawan dia sangat perhatian dengan orang yang dia kenal.

"Teza, memangnya aku orang yang seperti apa menurutmu?" saat leo bertanya seperti itu teza tertawa terbahak-bahak, sampai leo berfikir dimana sisi lucu pertanyaan dia.

Seorang gangster memiliki sifat baik untuk teman temannya bukan? begitupun dangan dirimu, terkadang orang membencimu bukan karena sisi lain dari mu, namun mereka melihat sampul mu yang buruk namun dalamnya adalah emas, dengan begitu mereka mau mengambil kejayaan mu, kau seorang gangster tapi di luar ekspetasi kau ternyata orang yang ramah dan baik hati, dari situ kau bukan hanya dapat merubah pandangan orang lain padamu tapi sifat orang lain padamu paham?

"Sial mengapa kata kata si tua bangka begitu terkenal." menghela nafas.

Kau mengenalnya? ya di adalah tuan Armando sang motivator terkenal di kota ini, bagaimana leo bisa mengenalnya, itu karena leo adalah anaknya, di situ teza mengingat di suatu acara TV, Armando mengatakan dia memiliki anak yang sangat nakal.

"Ha! kau anaknya pak Armando!" terkejut sambil syok.

Ye begitulah dia adalah orang tua yang penuh kesabaran dalam mendidik, dia membebaskan ku dengan memberiku jalan untuk menggapai mimpiku, dia berkata suatu hari aku akan menjadi dewasa dan aku akan berubah, kini aku mengalaminya aku tidak bisa terus bertengkar aku harus memiliki tujuan dan masa depan ku.

"Entah mengapa aku iri dengan mu leo, kau bisa di bebaskan dengan orang tuamu, kalau aku semuanya harus di atur dan di atur entah lah terkadang aku suka melawan karena hal itu."

Mungkin Armando meminta anaknya untuk melakukan sesuka hatinya karena Armando tidak suka di bantah? ya begitulah kata leo aku adalah orang yang menghormati orang tua walaupun aku seorang berandalan di jalanan, karena mau bagaimanapun aku akan menjadi tua, dan orang tua yang suka mengatur bukan lah orang tua yang tidak baik, namun mereka adalah orang tua yang peduli dan perhatian pada anaknya karena setiap manusia punya cara dan prinsipnya sendiri.

Sepertinya pintu atap sekolah ada yang membukanya, teza melihat yuna dari situ yang memperhatikan diri ya dan leo, teza yang mengerti keadaan segera meninggalkan yuna dan mencegah Rosa yang mengejarnya di dekat tangga dengan melakukan Kabe Don, hal itu membuat jantung Rosa berdegup dengan kencang dan tersipu.

"jangan ganggu orang yang mau berduaan bodoh, jika sahabatmu ingin bersamanya kenapa kau melarangnya, bukan kah dia sahabat mu?"

Apa yang kamu lakukan? aku mau mengejar yuna sebaiknya kamu menyingkir! ini tidak ada hubungannya dengan mu teza,dan apa kau bisa menjauh sedikit dari wajah ku, kau semakin mendekat.

sayang sekaki aku tidak bisa, kau belum menjawab kenapa kau menghalangi sahabat mu, dan bagaimana jika suatu yang sama terjadi dengan mu, memangnya kau pikir yuna akan menghalangi mu?

"Apa maksud mu?" tanya Rosa. Memangnya kau tau mengapa aku mencegah mu sejauh ini, itu karena aku menyukai mu Rosa, jawaban dari teza membuat Rosa terkejut, menyerah dan pasrah dengan keadaan.

Yuna yang di atap sedang menuliskan sebuah kata,

*leo jangan menjauhi aku ya, aku yakin Rosa hanya cemburu karena aku bersama mu, karena kamu adalah teman kedua ku selama ini jadi jangan kemana mana ok, aku tau kok leo orang yang baik, karena itu kamu suka ngebantu aku kan, terimakasih atas bantuannya :)*

"Tidak apa apa, tidak perlu berterimakasih, aku tulus membantu mu, kalau ada bantuan beritahu aku saja aku akan membantu mu." kata leo.

Yuna memegang wajah leo dan membuat bibir leo berpola seperti orang tersenyum dengan jarinya, leo spontan memegang tangan yuna dan membuatnya kacau, wajah yuna memerah dan suhu tubuhnya naik, dia terkena demam mendadak dan menjadi lemas, leo memberikan punggungnya dan menggendong yuna untuk turun sampai lantai bawah, tapi di tangga mereka malah melihat seorang pasangan yang sedang ingin melakukan ciuman.

"ehem, maaf di sini masi ada orang mas iklan dulu ya nanti aja kalau udah sepi lanjutin, saya mau kebawah duluan."

Di dalam teza merasa kesal, suasana romantis yang dia alami mendadak kacau karena leo, padahal itu akan menjadi pengalaman pertama teza, tapi Rosa kini sudah memperlihatkan senyumannya kepada Leo dan yuna.

Dia merasa yang dikatakan teza benar, walau yuna sahabatnya, yuna memiliki tujuan hidupnya sendiri, walau selalu bersama pasti mereka memiliki perbedaan, saling mendukung adalah kunci untuk mempererat tali persahabatan.

Bersambung~~~

chapter selanjutnya : Guru edan!

Next chapter