1 1

Aksel Angkasa siapa yang tidak mengenal Playboy sejuta umat ini. Yang hanya menjalin kasih dalam hitungan jam. Iya kalian tidak salah memang setiap jam orang yang menyandang status sebagai kekasih Aksel Angkasa akan berganti

Walau begitu mantan - mantan Aksel terima - terima saja dijadikan untuk yang kesekian oleh Aksel. Yang penting pernah nyicip jadi pacar nya Aksel pikir mereka,dasar ciwi :v

Eh gacuma cewek looh,Aksel Angkasa juga sering pacaran sama uke.

Tapi sejauh ini belum ada uke/cewek yang benar - benar menetap di hati Aksel. Kenapa? Itu karena....

"Gue gabakalan berhenti jadi playboy sebelum dapet orang yang bener - bener tulus sama gue" -Aksel

Achendra Maharya  Anak jurusan seni yang bisa apa aja. Dia mahasiswa askselerasi dan juga ngandelin beasiswa. Enggak Achen bukannya tidak mampu atau kurang mampu. Ayah nya yang seorang pilot sangat mampu untuk membiayai pendidikan Achen malah. Tapi....

"Papa hidupin Achen sampe sekarang aja udah cukup,mending uangnya buat kuliah adek nanti"  Tolak Achen saat ditawarkan untuk mendaftar kuliah jalur biasa. Sedangkan abang dan papanya hanya mampu menggeleng melihat sikap Achen yang kelewat mandiri dan lebih mementingkan adiknya ketimbang diri sendiri.

Tapi mereka tidak bisa melakukan apa apa toh Achen juga pintar jadi mereka bangga bangga saja, mereka hanya takut jika Achen dibully kalau masuk lewat jalur beasiswa.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

At kampus saat jam istirahat...

"Hai kamu nggak ke kantin?" Dia nanya kan karena gaada satu mahasiswa pun yang bisa nolak pesona kantin

"Ck! Dompet gue ketinggalan!"

"O-ooh... Kamu mau pinjem duit aku dulu?" Si penanya ini jadi gugup dong karena yang di tanya ngegas

Aksel yang baru menyadari bahwa suara halus tersebut bukan berasal dari suara cempreng temannya pun mendongakkan kepala.

Mata mereka berdua tatap tatapan kea sinetron India //eheq// dan dari sanalah perjuangan aksel untuk mendapat kan hati Achendra bermula

'My Angel...' Oke katakan selamat tinggal untuk playboy sejuta umat.

- Pinjem Duit Aku Dulu?-

Achen,lelaki mungil itu menjentikkan jarinya didepan wajah Aksel.

"Halo? Jadi Kamu mau pake uangku dulu?"

"Ah? Oh? I-iya"

"Yaudah ini?Aku taruh disini hehe, bye bye Aku kantin duluan ya lapar" Achen pergi berjalan menjauh setelah menepuk perutnya dua kali menandakan bahwa ia lapar.

Aksel memperhatikan tiga lembar uang 10.000 dan dua lembar uang 5.000 yang tergeletak diatas mejanya. Meraih kertas tipis tersebut Lalu langsung berlari keluar kelas. Dia nggak sabar mau cerita sama temennya kalau dia ketemu sama malaikat

*At kantin

Aksel menolehkan kepala nya kekiri dan kekanan kayak kipas angin lagi muter :v pas dia lihat ada segerombol manusia sedang duduk sambil berbincang, dia langsung aja melangkahkan kakinya menuju segerombol manusia manusia tersebut.

"Yo! Bro!!" Mereka semua nampak menoleh serempak,terkejut dengan kehadiran Aksel

"Lho bukannya dompet lo ketinggalan?"

Damar langsung bertanya setelah Aksel mendekat dan menduduki bangku kosong disebelah Oji

"Nah!!! Itu dia tadi gue ketemu malaikat, a en je aye demi apa dia manis banget. Terus mandiri lagi nawarin gue pinjeman" Aksel ngomongnya sambil jejeritan kea anak abege.

"Enak banget anjai orang ganteng langsung dapet pinjeman" Nathan yang sering dipanggil temannya Athan itu ikut jejeritan

"Siapa namanya?" Tanya Anam selaku manusia yang memiliki IQ 148 di Geng Bangtan. Iya mereka itu geng gais, tapi mereka nggak bully kok, malah mereka sering bantu yang kena bully,baik kan

".... "

"Aduh lupa?!?!Astaga begok gue lupa tanya namanya anj"

'Sudah kuduga' -Anam

Si Putra santuy santuy aja lanjutin makan makanan nya yang belum abis, ngeliat Aksel ketatar kelabakan bawaannya laper

-Pinjem Duit Aku Dulu?-

"Heh! Terus lu balikin Duit nya giamana bodoh!!" Athan nya ngegas udah terlalu capek dia sama kegoblokan temannya ini.

"Iya jugak ya anjink!!" Mereka semua kompak menepuk jidat melihat betapa tolol nya kelakuan Aksel.

"Kok gue dulu bisa temenan sama lu sih anjir?!?!"

"Yamana gue tau Bang" Oji hanya geleng geleng kepala.

"Ya terus gimana ini, gue kan gamau reputasi gue rusak gara gara pinjem duit ga dikembaliin"

"Makan tuh reputasi" Geram Anam

"Ya DL sih buahahah" Damar tertawa nyaring hingga seisi kantin menoleh pada mereka

*pletakk

Hadiah cinta dilemparkan Putra pada Damar "Berisik anjing"

Melihat itu seisi kantin kembalikan memfokuskan diri pada kegiatan semula,mana mau mereka jadi tumbal kayak Damar

"Yeu bawa santuy ngapa" Ucap Damar seraya mengelus belakang kepala nya yang terasa panas

"Santuy santuy hidung lo karakan!"

"Bang!! Ah elah idung gue bersih kali,2 hari sekali perawatan hidung gue, jadi sori aja nih ye"

"Lo kira selepgram pake perawatan segala -_-"

"Yaudin sih"

Udin be like : "ngapa jadi gua anjir"

"Hey! Stob it!" Oji menghentikan perdebatan tidak berguna itu dengan kalimat khasnya  //yang bacanya bernada sini kita sholawatan dulu 😌//

"Lo bedua ngapa jadi bahas karak hidung anjrit" Aksel yang juga sedang kesal ikut menimpali

"Lo tenang aja Sel entar gue cariin dah di data anggota BEM,siapa tau dia salah satu partner gue"

Yang lain hanya mengangguk anggukan kepalanya.

" Iya nanti gue tanyain tim basket siapa tau dia ikutan"

"Yakali keliatan nya gemulai gitu masa masuk basket Tan"

"Ye kan sapa tau BAMBANG ngeselin beut, yauda lo cari sendiri gih" Nh lho Athan ngamuk

"Hehehe ya maap"

Athan hanya memutar bola matanya malas

"Sekarang  coba lo sebutin ciri - ciri nya"

Aksel terlihat mengetuk - ngetuk dagunya kemudian memberikan cengirannya dan berkata

"Gue cuman ingat pantat semoknya hehe"

"AKSEL GOBLOK ANGKASA!!!!"

Setelahnya Aksel berlari ke arah kelas nya untuk menghindari amukan para sahabat

-Pinjem Duit Aku Dulu?-

Malamnya Aksel terus terusan memikirkan seseorang yang meminjamkan uang padanya.

Apakah orang itu benar - benar tulus? Atau akankah dia memanfaatkan Aksel seperti yang lainnya.

Tapi Aksel dapat merasakan bahwa malaikatnya bukan orang yang seperti itu....Ya Semoga saja

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

-Pinjem Duit Aku Dulu?-

Seperti biasa kantin akan ramai saat jam istirahat mahasiswa,ditambah kabar seorang playboy sejuta umat sedang  mengalami yang namanya fase tidak mengenakan remaja atau yang sering disebut dengan 'galau'

Ah elah ribet beut bahasa lu thor -Damar

Suka suka gue lah anjai -Author

Kejadian Aksel diawali dengan penampilannya yang urakan walaupun biasanya Aksel memang urakan tetapi ia tidak pernah seurakan ini, meski tetap terlihat tampan di mata para perempuan dan uke dikampus tersebut.

Hingga kejadian dimana Aksel yang sering menggoda kaum hawa dan pihak bawah pun, tidak dapat disaksikan sekarang. Membuat seluruh penghuni kampus bertanya tanya ada apa dengan playboy cap kadal ini?

"Lu kenapa si? Udah kea mayat idup tau nggak"

"Cape bang dari kemaren gue tanya sana sini cari info ga nemu nemu"

"Ya gue mau nyariin lu nya malah cuman ngingat pantat nya -_-" Anam bergumam kesal

"Yakan yang paling menonjol itu pantat nya :("

"Aksel masih goblok ternyata" Sahut Putra

"Gue nggak goblok ya!! Kalau lu liat orang nya pasti lo salfok ke pantatnya juga" Protes Aksel yang dikatai goblok dan sebagainya dari kemarin

"Kayaknya gue tau siapa, soalnya dari kemaren kalian bahas pantat"-Damar

"Iya Mar kayaknya gue tau siapa" -Anam

Terlihat sedikit binar terlihat dimata Aksel

"Permisi..... "

-Pinjem Duit Aku Dulu?-

"Permisi..... "

".... "

Hening itu yang terjadi sekarang

Anam yang merasa orang tersebut tidak nyaman dengan keadaan pun mencoba mencairkan suasana.

"Ekhem... Oh? Achen? Ada apa?"

"Oh iya maaf kak saya cuman mau kasih laporan ini"

"Oh iya Achen jangan formal - formal, mereka juga teman kakak, kamu bisa anggap mereka teman kamu juga"

"Oh iya kak hehe.... " Achen tertawa canggung

"Hai Achen...." Sapa Damar

"Hai kak Damar"

"Kalian kenal?" Tanya Oji

"Iya bang hehe,, saya sama kak Damar sering ikut lomba" Oji hanya ber oh dia

"Nah yang ini namanya Oji....."

"Hai Achen..... Gue satu semester diatas lo, jadi lo boleh panggil gue kak juga sama kayak Damar dan Anam,oh iya gue juga yang paling ganteng disini lo mau nggak sama gue"

"Heh! Itu skripsi kelarin dulu ege main petrus aja anak orang"

"Yeu sirik aja jadi manusia" Achen cuman bisa kasih senyum,melihat betapa absurdnya kelakuan kedua kakak tingkat itu

"Yang ini namanya Putra"

"Lo juga boleh panggil gue kakak,sama kayak Oji"

Sepertinya Achen agak takut terhadap kakak tingkatnya yang berkulit pucat tersebut

"Muka lo nakutin anjai tu liat dia ketakutan, lo jangan takut sama dia.... " Ujar Nathan seraya menunjuk Putra

"Dia emang kayak gitu tapi sebenarnya dia baik kok, oh iya kenalin nama gue Nathan"

"Hehe iya kak Nathan... " Jawab Achen ragu

"Huh?"

"Dia siswa akselerasi" Anam yang mengerti kebingungan Nathan langsung menjawab.

"Whoaa Daebak!!"

"Oh iya ini satu lagi kenalin namanya Aksel dari kemaren dia nyariin elu"-Anam

"Eh? Kakak ini nyariin aku?" Tanya Achen, tapi yang ditanyai hanya diam

"Sel.....hoi Sel..... AKSEL!!! "

"Ah... Eh? Iya?" Aksel terkejut dari lamunannya

"Itu noh yang lo cariin"

"Eh.. Anu... Oh iya.. Hehe"

"Haha... Kakak lucu ih" Jantung Aksel mau copot aja,, rasanya kayak kena double kill nya em el :v

Sudah dikasih senyum indah dibilang lucu lagi

Tak berlangsung lama Aksel berasa seperti terbang diangkasa,ia sudah dihempaskan ke bumi

"Masih lama Chen?" Ucap seorang pemuda tiba - tiba datang dan merangkul mesra(?) Pundak Achen

"Hehe enggak ini udah selesai kok"  Aksel melayangkan tatapan tidak suka nya pada pria yang sudah berani merangkul malaikatnya

"Kakak - kakak Achen pamit duluan ya...permisi"

Mereka semua hanya menatap kepergian Achen dengan satu temannya yang masih merangkul pundak Achen

"Anjir ngapain tuh orang ngerangkul malaikat gue" Protes Aksel

"Lo gapake sepatu kali"

"Apaan?"

"Gaada hak wkwkwk"

"Si anak fakultas hukum lo"

"Siapa tuh?"

"Si Alan" //oke fiks garing, moga candaan receh author nyampe ke kalian ya :)) //

Tawa Nathan terdengar makin keras

-Pinjem Duit Aku Dulu?-

Brakkk...

Seisi kantin menoleh pada pelaku penggebrakan meja, Nathan yang masih tertawa pun seketika berhenti.....

"Bang gue gamau tau lu harus kasih tau gue semua info tentang malaikat gue yang tadi"

"Okok gue akan kasih tau tapi sekarang lo turun dari atas meja pliss kita malu diliatin"

Iya jadi tadi pas Achen udah ga keliatan lagi dibalik tembok yang memisahkan kantin dan lorong fakultas,Aksel langsung menggebu - gebu ingin meminta penjelasan dari Anam beserta Damar.

Saking  menggebu - gebu nya ia sampai menaikan kakinya keatas meja dan menggebrak meja tersebut....

//bayangin sendiri ya :v//

"APA KALIAN LIAT LIAT?!?!"  Ini si Putra ngegas mana ada yang berani, akhirnya yang tadi masih liatin Aksel beserta geng nya langsung lanjutin kegiatan awal.

"Jadi lo mau gue jelasinnya dari mana?"

"Dari paling awal sampe paling akhir"

"Oke gue akan jelasin setau gue"

Aksel langsung pasang muka gini nih -_-

Si Anam cuek bebek aja terus lanjutin ceritanya.

"Jadi gini namanya itu Achen, Achendra Maharya lengkapnya. Dia anak Fakultas Seni, juga anak akselerasi, orangnya pintar terus aktif makanya dia jadi wakil ketua BEM. Awalnya gue juga agak nggak srek, dipikiran gue si Achen Achen ini orang nya rada petakilan gitu, ternyata enggak. Kalau ada kegiatan atau acara disekolah, banyak banget ide - ide yang ada di kepala nya yang gue aja nggak kepikiran" Anam memperhatikan teman - temannya yang mendengarkan dengan seksama, terutama Aksel.

"Selain pintar Achen juga serba bisa, kita cukup ajar kan dia sekali, dia langsung bisa udah kayak paling professional malah, itulah kenapa gue seneng partneran sama dia, kalau ada kerjaan dia bakal nge - handle kerjaan itu paling banyak, dan yang lebih wow lagi dia ngerjain itu sendirian terus hasilnya juga lebih memuaskan dari pada yang dikerjakan sama orang banyak.oh iya satu lagi yang buat gue suka partneran sama dia,gue bisa tiap hari liat senyum dia yang luar biasa manis,itu kayak penyemangat tersendiri buat gue kalau lagi cape,tanpa gue minta dia bakal datang dan bilang 'fighting pak ketua' dan seketika energy gue bakal terisi penuh" Lanjut Anam dengan panjang lebar, sekaligus mendapat tatapan tajam dari Aksel yang mendengarkan kalimat terakhir Anam

"Anjir enak banget lu tiap hari ketemu ama yang manis,gue juga mau kalau gitu" Celetuk Oji

"Punya gue" Sambar Aksel menatap sengit ke arah Oji

"Whoa whoa,, santuy bro lo belum taken kali"

"Coming soon tunggu aja" Aksel menampakan muka absurd nya

-Pinjem Duit Aku Dulu?-

"Eh BTW yang tadi saha sih? Bang?"

"Dia...gue juga gatau tapi pas gue sering latihan dance sama Achen tu orang sering jemput Achen ke tempat latihan" Jawab Damar

"Kayaknya nggak di tempat latian dance aja deh, setiap selesai rapat juga tu orang yang jemput, Achen juga kemana - mana sama tu orang" Lanjut Anam,, hati Aksel rasanya sudah panas terbakar oleh api cemburu :v mendengarkan malaikatnya selalu bersama orang yang tadi

"Ah iya!!! Kalau ga salah namanya Nino!!" Ucap Damar tiba - tiba

Yang lain menoleh cepat pada Damar

"Iya gue inget kalau namanya Nino, Achen pernah cerita kalau Nino itu sepupu jauh nya"

Aksel yang tadinya merasa dongkol, menjadi sumringah kembali saat tau bahwa orang yang bernama Nino itu hanya sepupu nya Achen, 'jauh' lagi sambung Aksel dalam hati

"Kalian inget nggak sih lagu gue yang 'bayangan'?" //sengaja di buat melokal :v// Tanya Putra tiba tiba yang sedari tadi hanya diam

"Iya, yang dibeli sama perusahaan Bighit kan?"

"Nah!! Iya!!Sebagian liriknya itu kan inspirasinya dari Achen!!!"  //maaf kan bagi yonggi stan ya.. Hehe//

"Yang bener bang!!!" Teriak Aksel dan Nathan.

Putra hanya mengangguk sebagai jawaban

"Astaga gue ganyangka anak 17 taun kayak Achen udah sehebat itu" Kagum Oji

"Tunggu lo tau dari mana dia 17 tahun?" Tanya Aksel penuh selidik

"..."

Keheningan tercipta sebelum Oji melanjutkan

"Hehe sebenernya gue pernah jadi model sama - sama dia, untuk praktek nya anak fotografi, tapi kayak nya dia nggak ingat"

"Oh yang pas gue minta lo jadi model gue tapi lo nolak karena lo udah di booking?"

Oji mengangguk

"Dan lo jadi model sama dia??!?! Sama malaikat gue??!?!"

Oji kembali mengangguk

"Berarti kalian semua udah kenal sama Achen kecuali gue?!?!"

Mereka semua mengangguk, kecuali satu orang

"Tenang sel gue juga nggak kenal dia kok"  -Nathan

"Gue gapeduli" -Aksel

"Anjing  lo,ngajak baku hantam ni orang"

"Siapa takut"

"Gue doa in Achen suka sama gue"

"Anjir doa lu jelek banget anjink"

"SSG"

"Apaan?!?!"

"Suka - suka gue!!!"

Selanjutnya terjadilah perdebatan antar Aksel Dan Nathan, tentang 'Achen akan suka dengan siapa' hingga mereka dipisah kan oleh maut.....

TAMAT

yahh udah END aja nih :(

YA ENGGAK LAH BAMBANG!!! YAKALI!! -Nathan + Aksel

Wkwkwk maksudnya dipisah kan oleh Oji yang menjewer telinga mereka, dan mengingatkan bahwa mereka ada kelas sebentar lagi....

TBC

Kim Taehyung As Aksel Angkasa

Park Jimin As Achendra Maharya

Jung hoseok As Damar

Kim Namjoon As Anam

Kim Seokjin As Oji

Jeon Jungkook As Nathan

Min Yoonggi as Putra

Jongin/Kai As Nino

avataravatar
Next chapter