4 Cerita 4

Malam pengantinpun tiba, nami terlihat gelisah, pikiran ini sudah membebaninya sebelum pesta pernikahan mereka dimulai, sebenarnya dia telah bertekat untuk mengatakan pada dewa, tapi rasa takut dan kwatir akan ditolak membuatnya gelisah, dan dia berjalan bolak- balik didalam kamar pengantin mereka.

"ada apa?" tanya dewa, saat dia masuk kedalam kamar pengantin mereka, dari melihat tingkah nami dia menyadari kegelisahannya. Nami melihat dewa sedikit takut, tapi kemudian menundukkan kepalanya lagi.

"ada apa nami.. ayo katakan.." tanya dewa lagi, dia sedikit penasaran, gugup dan kwatir melihat tingkah nami itu.

"nami katakanlah.. apa yang membuatmu gelisah?" kata dewa lembut tapi tegas dia tak ingin menakuti nami. Nami kembali kembali mengangkat kepalanya tapi takut untuk menatap dewa, dia terlihat berusaha mengumpulkan keberaniannya, dewa hanya diam menunggu, biar nami sendiri yang mengatakan apa penyebab kegelisahannya kata dewa pada dirinya sendiri.

"ini.. aku biasanya memintanya pada papa.. tapi karena papa telah meninggal.." kata nami menggantung, dewa semakin penasaran, tapi dia berusaha terlihat tenang dan tetap diam menunggu nami bercerita, terlihat nami kembali mengumpulkan keberaniannya.

"aku perlu uang.." kata nami sangat pelan dan dia menatap dewa, tapi sebelum dewa berkomentar dia telah berkata lagi.

"itu uang bukan untuk apa-apa.. aku hanya memerlukannya untuk menyelesaikan studiku.." kata nami lagi.

"berapa banyak?" tanya dewa sedikit lega.

"20 juta.. boleh?" jawab nami sekaligus bertanya, dewa tersenyum tipis,

"boleh nami sayang.. besok akan ku berikan.. kupikir kau mau mengatakan apa.." kata dewa

"tapi aku ingin uang cash.." kata nami kembali. dewa memandangi nami sesaat, dia ingin bertanya kenapa? tapi dibatalkannya.

"iya..boleh nami.. akan aku usahakan.." kata dewa dan dia berjalan sambil mulai melepaskan kaos yang dipakainya, dewa selalu tidur hanya dengan celana dalamnya. Awalnya nami terpana melihat apa yang dilakukan dewa itu tapi kemudian nami jadi takut dan gugup.

"terima kasih karena kau mau memberikannya.." kata nami dan bergegas keluar dari kamar itu.

"heii..mau kemana?" tanya dewa lembut ketika dia melihat nami hendak pergi keluar dari kamar, dewa tersenyum karena dia bisa merasakan ketakutan atau kegugupan nami.

"aku mau kekamarku mau tidur.." kata nami pelan, dia tertunduk tak berani lagi melirik ataupun menatap dewa.

"tapi suamimu disini.. bukankah seorang istri itu harus tidur bersama suaminya..dan disinikan kamar pengantin kita.." kata dewa suara dibuat begitu lembut menenangkan, sesaat kemudian dia menyentuh lembut tangan nami dan menuntunnya menuju tempat tidur mereka. Dia melihat nami semakin gugup dan takut. Dan untuk mencairkan rasa takut nami itu dewa berniat membuat nami kesal.

"kamu takut?.. kamu belum pernah disentuh pria ya.." kata dewa menggoda.

"pasti seumur hidupmu kamu belum pernah dekat dengan laki-laki.. belum pernah ngobrol dengan mereka.. bahkan mungkin belum pernah dipeluk..apa lagi dicium... kasian sekali.." kata dewa tersenyum licik, dia masih menggoda nami. Nami mulai kesal dengan ledekan dewa, keterlaluan..dia pikir aku ini kuper apa? Disekolahku aku juga punya teman-teman laki-laki,

"aku punya beberapa teman laki-laki disekolah kok.. dan aku juga pernah dipeluk.." kata nami pelan, dan perkataan nami itu langsung membuat dewa yang awalnya ingin mengganggu nami tapi ternyata dia yang terganggu.

"kamu dipeluk sama teman laki-lakimu?" tanya dewa mulai kesal.

"bukan.. kalau dipeluk itu, itu sama papa.. papaku jugakan laki-laki.." jawab nami dan dewa langsung lega mendengar perkataan nami itu, tanpa sengaja dia langsung memeluk nami, pelukannya sedikit lama, kemudian dia mencium dahi nami. Dan ternyata pelukan dan ciuman itu memberikan efek menenangkan bagi mereka berdua.

"aku menginginkanmu nami.." kata dewa lembut dan tulus, nami jadi menatap dewa, dewa juga menatapnya dan dari mata dewa nami seakan bisa melihat semua yang dirasakan dewa, dia tidak menyembunyikan perasaannya.

Dewa menciumnya, tidak mendadak atau buru-buru, sebab sebelum dewa menciumnya nami bisa melihat datangnya ciuman itu, pertama dia melihatnya dari mata dewa, pria itu menatap bibirnya beberapa detik, lalu dia mencondongkan tubuhnya kearah nami dan perlahan tangannya mengangkat dagu nami lalu bibirnya menyentuh bibir nami dengan lembut dan manis, bibir dewa terasa seperti cola, menyengat tapi manis. Ciuman dewa semakin dalam, menarik tubuh nami lebih mendekat kearahnya, dan nami merasa tubuhnya seakan meleleh, jantungnya berdetak sepuluh kali lebih cepat, dan seakan mau lepas. Nami tahu dia telah jatuh cinta pada laki-laki ini, walaupun mereka belum lama bertemu tapi dia seakan ingin menyerahkan semua hidupnya untuk laki-laki ini.

awalnya ciuman dewa begitu lembut dan sempurna, tapi perlahan ciumannya itu mulai bergairah dan mulai membakar api hasrat mereka. Dengan perlahan dewa menarik dan menidurkan tubuh nami keatas kasur mereka, lalu dia mulai memberikan ciuman panjang manis dan nikmat, yang membuat lutut nami lemas karena hasrat yang mengalir didalam tubuhnya, dan tanpa dia sadar dewa telah melucuti semua pakaian mereka, nami baru menyadari ketika dia merasakan gairah dewa yang bangkit, membara dan begitu keras menyentuhnya, dan dia mulai sedikit takut tapi ciuman dan hasrat dewa akhirnya membuat nami kembali bergairah dan siap membuka dirinya untuk dewa. saat mulai menyatukan tubuh mereka Dewa menatap mata indah nami yang membara karena hasratnya, dan saat mereka menyatu itu bagaikan surga buat dewa, tapi dia melihat nami sedikit kesakitan, dewa sedikit terganggu tapi dia tak ingin berhenti, dengan lembut dia membelai dan mencium nami kembali, dan dengan lembut dan perlahan juga dia mulai bergerak, tak lama kemudian dia merasakan kalau nami mulai mengikuti iramanya, dewa begitu bahagia dan sambil menatap mata indah nami, dia menyatukan tubuh mereka lagi, dan lagi, dan lagi.

Kedua mata dewa terpejam, dia tersenyum puas dan bahagia ketika dia telah selesai memuaskan hasrat mereka. Bagi dewa ini adalah saat yang paling indah buatnya, karena semua yang diimpikannya telah diterimanya. Walaupun dia brengsek, tapi dia selalu bermimpi memperistri seorang perawan dan hanya menjadi satu-satunya laki-laki didalam hidup istrinya, dan disinilah dia..saat ini.. dia baru saja merenggut keperawanan istrinya dan juga membayangkan kesuksesan didepan matanya.

avataravatar
Next chapter