58 58. (3) Menerima tanpa maaf (6) Dia selingkuhan kakak?

"Bangun," ucap Iqbal membangunkan Kania yang masing nyaman bersandar pada pundaknya tidak merubah tubuhnya sama sekali. "Bangun, limabelas menit lagi sampai," ucap Iqbal yang untuk kesekian kalinya agar tidak membuat beberapa orang tersadar dengan pembicaraan mereka.

Kania mengulat sebentar sama sekali tidak mempercepat bangunnya, bukan masalah besar kenapa Kania melakukannya. Dia hanya keterlaluan nyaman sampai semuanya yang dia rasakan seperti dia berada di apartemen. Bukan dipenerbangan. "Bangun sialan," umpat Iqbal kesal sekali dengan menjauhkan kepala Kania dsri bahunya yang menjauh.

Kepala Kania hampir jatuh ke sandaran tangan jika dia menggunakan sabuk pengaman sama sekali. Hanya saja hal tersebut terjadi padanya.

"Bangsat, lo kenapa si," kesal Kania tersadar karena Iqbal sangat sensitif padanya, yang mendengar hanya bisa memutar bola matanya malas. "Lo tidur atau babi?" tanya Iqbal membuat Kania mengerucutkan bibirnya tidak serius.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter