4 3

Abiyu.

"Ha'ah!" Napas ku panjang.

Sudahlah mungkin seperti nya harus begini, Aku harus mandiri, tapi aku masih memikirkan tentang Ibu Ku "apakah benar ia mengasingkan ku, tapi kenapa?"

Dan disatu sisi aku memikirkan bagaimana kedepan nya, seperti nya akan sulit untuk seorang anak laki-laki yang manja sepertiku hidup mandiri dipengasingan. Hem pasti akan menyebalkan sekali. Mana besok sudah harus pesen tiket nya lagi.

Tapi tetap saja Aku masih mencari alasan kenapa Ibu lebih suka aku lanjut Kuliah di luar kota. Hari ini hari ku habis hanya untuk memikirkan banyak hal, tak begitu sadar kapan tepat nya aku tertidur, tetapi sekarang Aku sudah terbangun. Akhir nya Aku memutuskan untuk mandi dan nongkrong.

"Habis ini seperti nya harus cuci otak dulu dah, puyeng,"

Waktu terus berlalu

Kini cinta mu hadir

Rasa hati ini

Tak tertahan...

Suara merdu yang keluar dari kamar mandi menggemah ke penjuruh rumah.

___

Selesai mandi aku langsung bergegas keluar rumah, belum sempat keluar pagar ada seorang perempuan cantik berjalan di depan rumah ku, wajah nya masih terlihat samar, yang berlahan habis dihalang dinding pagar. Aku penasaran "siapa perempuan itu?" Baru kali ini aku melihat nya dikomplek ini. Tapi tetap saja mata ku mengejar langka nya, terlihat ia memasuki rumah yang tak begitu jauh kelang nya dari rumah ku.

Ini bukan jatuh cinta ya, hanya sekedar penasaran.

"Sssttt, sudah-sudah ini jadwal ku menangkan diri bukan penasaran." Kata ku yang coba menenangkan pikiran ku.

Akhir nya aku keluar rumah, tanpa pikir panjang, perutku memaksa ku terhenti disebuah angkringan, belum juga sempat turun, suara telpon mengganggu ku.

Kring... kring

"Ibu? Kenapa dia nelpon?"

"Hallo bu? Kenape lagi diluar," Aku menjawab telpon Ibu.

"KENAPE-KENAPE, INI KUNCI RUMAH KENAPA MASIH KECANTOL DIPINTU!!" Teriak Ibu dalam telpon.

Hadeh, Aku lupa mencabut kunci pintu.

"Iya maaf bu lupa, tapi gak ada yang hilangkan?"

"Maaf maaf, mata mu! Awas kalau pulang nanti," marah Ibu.

Aku langsung mematikan Handphone. Dan langsung memesan makanan diangkringan tempat Aku terhenti. Aku memilih tempat duduk paling pojok dan menunggu makanan Ku.

___

00

Tanpa sadar pemeran cerita ini dipertemukan diangkringan ini, tak lama dari Abiyu duduk seseorang perempuan menyebrang dari rumah nya mendekati angkringan tersebut, raut wajah nya tak jauh berbedah dengan Biyu sama sama kusam dan kusut. Ia terlihat memesan makanan juga dan duduk berhadapan dengan Biyu meski dikelangkan oleh beberapa meja. Ia lah Olivia. Perempuan yang menginginkan kemandirian.

Akhir nya makanan mereka berdua sudah siap, dan diantarkan ketempat duduk mereka, tatapan dan ucapan mereka kepada yang mengantarkan makanan. Tak sengaja membuat mereka saling melihat satu sama lain. Senyap tiba-tiba datang dipikiran mereka. Tapi itu hanya berlangsung sekilas saja. Ya, mungkin karena belum mengenal dan belum pernah bertemu sebelum nya. Dan malam itu mereka masih terlihat biasa saja.

2 hari berlalu setelah malam itu. Akhir nya mereka berangkat untuk melanjukatkan kuliah mereka, sebenar nya tempat dan kota mereka kuliah sama. Hanya saja mereka belum ditakdirkan mengenal, untuk berangkat bersama-sama.

Abiyu sudah menunggu di Stasiun tempat ia memesan tiket kemarin. Sedangkan Olivia sudah diberangkatkan oleh bandara nya 2 jam yang lalu. Abiyu terlihat santai sambil menunggu keberangkatanya. Meski tak bisa ia tutupi pikiran nya masih di isi oleh perasaan terbuang nya. Tapi ia coba untuk menutupi nya.

Mereka mempunyai latar belakang yang berlawanan, bagaimana selanjut nya mungkin waktu yang akan menjalankan semua nya.

Akhir nya Biyu berangkat ke pengasingan nya tak ada rasa apa-apa ia hanya menunjukan raut wajah yang datar sampai kota tujuan nya.

Mereka berdua sama-sama mengekost dikota tempat mereka kuliah, sambil menunggu waktu mulai kuliah mereka mecoba menyamankan diri ditempat baru mereka.

Biyu terlihat kebingungan sesampai nya Ia dikosan nya. Bagaimana tidak, teman satu komplek nya dulu, mengekost ditempat yang sama dengan Biyu, Ia Kairen anak dari Pak Wijaya, Bos di perusahan Ibu Biyu bekerja. Tanpa mereka sadari orang tua mereka sudah merencanakan kelanjutan sekolah mereka sejak lama.

"Wei Kamu kok disini?," tanya Biyu ke Kairen.

"Iya Aku Kuliah disini. Kamu kok disini juga?" Jawab Key. Sambil bertanya.

"Iya Aku kuliah juga disini di UM," Jawab Biyu.

"La Kok sama juga, hahahah akhir nya ada teman juga, besok lusa waktu masuk barengan aja ya," Key

"Oke, masuk dulu ya mau lihat kosan baru hehehe," Biyu.

Ya begitulah mereka. Lain Biyu lain pula dengan Olivia, kemandirian yang ia harapkan belum berjalan sesuai dengan apa yang ia inginkan. Sebelum Via sampai di bandara Via sudah ditinggalkan nomor Sopir yang akan menjemput nya nanti setelah sampai.

Olivia tidak mengetahui, ia telah disewakan Apartemen mewah oleh Ayah nya. Padahal dirumah Ayah nya bilang cuma Kosan kecil 3×4, anak sultan bebas ya. Sampai nya Olivia di kosan nya, Ia terkejut.

"Pak beneran Ayah saya nyuruh nganterin disini?" Tanya Olivia ke Sopir itu.

"Iya mbak, terus nomor hanphone saya simpen ya mbak soal nya tiap hari saya bakalan jemput mbak, ya udah mbak saya pamit dulu ya," jawab Pak Sopir.

Hihihi bukan cuma apartemen mewah, ternyata Sopir pribadi juga.

"Ha?" Olivia langsung menelpon Ayah nya.

"Hallo Pa! Kok kosan Via kayak gini, sama tu Pak Sopir siapa lagi." Tanya Via ke Ayah nya.

"Hahaha kecilkan, itu Pak Teo Udah Papa bayar sampai bulan depan untuk antar jemput kamu kalau dia macam-macam bilang Papa," Jawab Ayah ViA.

"Ya allah Pa, Via beneran mau mandiri Pa, hade kalau kayak gini ngapain jauh jauh Kuliah," jawab Via.

"Kan kamu sendiri yang minta kuliah sono, yaudah kalau gak mau Papa pesenin tiket lagi buat pulang," Ayah Via.

"Ogah! Makasih, udah ah capek Via dah Papa,"

"Iya nanti Papa chat kamar berapa Kosan kamu nya hehehe, terus kunci nya udah Papa masukin dalam Tas kamu,"

Begitulah Olivia.

mereka sudah dikota tempat mereka kuliah, dengan rencana Ibu Abiyu, dan rencana Papa Olivia, tentang kedepan ya nanti saja ya.

Bersambung..

Vote kalau suka cerita ini, komen perasaan anda setelah membaca ini, jangan lupa masukin daftar baca ya kalau suka, terimakasih

avataravatar
Next chapter