webnovel

Batu Energi

"Stacey, bisa kita bicara sebentar?" Tanya Alexador kepada Stacey yang saat ini sedang menyimak pembicaraan Jason dan Amanda.

Stacey menganggukkan kepalanya dan pergi ketempat yang lebih sepi bersama Alexador.

"Eumm.... Kamar mu berada di ruangan bernomor 3, sebentar lagi sudah masuknya jam makan malam. Itu saja." Alexador berkata sambil menggaruk tenguk nya yang tidak gatal lalu pergi meninggalkan Stacey.

Stacey hanya diam tanpa ekspresi lalu pergi ke kamarnya seorang diri, meninggalkan Jason yang masih dalam genggaman nya Amanda.

"Stacey! Tunggu aku!" Jason melepaskan tubuhnya dari pelukannya Amanda dan menyusul Stacey yang sudah terlihat jauh didepan.

Stacey memasuki kamarnya yang tak terkunci itu lalu merebahkan diri dikasur nan empuk, memikirkan bagaimana Tes-tes yang akan dihadapi nya.

"Stacey! Jam makan malamnya akan dimulai! ceepat ganti pakaianmu!" perintah Jason ketika ia memasuki kamar Stacey.

"Aku sudah nyaman dengan pakaian ini. " Tolak Stacey yang tak menyetujui perintah Jason.

Jason menghentakkan keempat kakinya lalu pergi ke sebuah lemari kayu bermotif yang dipenuhi baju-baju khusus wanita, Jason mengambil satu gaun putih yang panjang depannya mencapai lutut dan panjang belakangnya sepanjang mata kaki. Gaun putih dengan lengan hanya sampai sikut tangan itu dibarengi dengan pernak-pernik hiasan lainnya. Jason juga mengambil sepasang sendal bertali dengan warna yang sama dengan gaunnya.

"Pakai ini sekarang! Atau aku yang akan memakaikannya ke tubuhmu!" Titah Jason sambil membawa gaun dan sepasang sendal putih bertali itu ke permukaan kasur.

Stacey menurut walau terpaksa, dirinya enggan memperlihatkan badannya ke orang lain, Jason pergi keluar kamar agar Stacey bisa dengan bebas mengganti pakainnya tanpa terganggu.

Lihatlah Stacey! Tampak lebih anggun dan menggoda dari sebelumnya, poni rambutnya ia kepang disatu sisi kanan dan kiri lalu Stacey ikat ke belakang, rambutnya ia urai. Namun ada yang kurang dari penampilan Stacey malam ini, senyumannya hilang entah kemana yang membuat penampilannya kurang memuaskan.

"Begini lebih baik dari sebelumnya! Tampilkan senyumanmu Stacey!"

Stacey mencoba tersenyum dengan paksa, senyumannya kaku dan tak bertahan lama.

"Apa perlu kuajari kau tersenyum?????! Naikkan sudut bibirmu ke atas seperti ini! " Kata Jason kesal sambil memperagakan sebuah senyuman lebar.

Tak biasa tersenyum membuat mulut Stacey lelah dan ia membuyarkan senyumannya, kembali lagi pada Stacey yang dingin.

Jason menggerutu kesal dan mengikuti langkah kaki Stacey menuju ruang makan yang dipenuhi makhluk-makhluk asing.

Stacey duduk perlahan di sebuah meja yang masih kosong, begitu banyak pendatang baru disini.

"MAKSUDMU APA??!!" Teriak seorang wanita pucat kepada lelaki kutu buku didepannya, Stacey diam menyimak, tak berkutik agar tidak menimbulkan masalah yang lebih panas lagi.

"Ma-ma-maafkan aku, a-a-aku tak sengaja m-menyenggol mu." Jawab pria kutu buku itu dengan menundukkan kepalanya dalam-dalam, tak berani melihat manik mata si wanita pucat itu.

"Fuuh, selalu saja begini sejak dua hari silam. Biarkan saja mereka Stacey, jika kau bertanya siapa mereka, mereka adalah pendatang baru yang sama seperti mu. wanita pucat itu adalah Erissa yang kerap kali membuat masalah dan laki-laki culun bernama Cassy." Kata Alexador panjang lebar dengan beberapa jeda di dalam perkataannya, Alexador duduk di seberang Stacey dan menatap tajam Erissa serta Cassy dari kejauhan.

Alexador berbicara panjang lebar mengenai dirinya dan guild ini yang hanya dibalas diamnya Stacey. Informasi yang diberikan Alexador merupakan informasi penting yang ditanggapi oleh Jason.

Stacey mengambil jatah makan malamnya lalu duduk kembali bersama Alexador yang sedari tadi masih saja mengoceh dan membuat telinga Jason panas mendengarnya.

Stacey beranjak dari duduknya dan pergi ke kamarnya lebih dulu daripada para pendatang baru, Stacey menangkap beberapa pasang mata yang melirik ke arahnya sambil bersiul dan dibalas dengan dinginnya tatapan Stacey.

"Stacey, seperti apa dunia luar itu? kenapa kau pergi ke dunia ini?" Tanya Jason kepada Stacey ketika mereka sudah kembali ke kamar.

"Dunia yang sebelumnya kutinggali itu dipenuhi para manusia serakah dan kejam, aku pergi ke dunia ini karena tidak sengaja dan aku beruntung masuk ke dunia ini karena aku sudah tak dikejar-kejar lagi oleh para pemburu." Jawab Stacey sembari menatap langit-langit kamarnya yang tak ada barang apapun selain plafon kamarnya.

"Kejaran pemburu? "

"Ya, mereka memburu ras elf karena darah kami yang bisa dijadikan minuman beralkohol, dan apa kau tau? Raja ingin menjadikan ku selirnya, alasannya karena aku mengetahui rahasia dari 'Gulungan Hampa', aku menolak untuk menjadi selirnya dan selalu terus menerus melarikan diri." Ujar Stacey menjelaskan keberadaan dirinya di dunia ini walau kenyataannya ia pergi ke dunia ini karena sebuah ketidaksengajaan.

Jason menatap Stacey dengan penuh pertanyaan mengenaj Gulungan Hampa yang dimaksud, Stacey tak menjawab dan pergi tidur bermaksud untuk merehatkan tubuhnya dari aktivitas nya hari ini.

PAGINYA~~

Stacey bangun dari tidurnya tepat ketika sinar matahari menerpa kelopak matanya melalui celah-celah jendela dan ventilasi. Stacey melihat ke sekeliling kamarnya guna mencari keberadaan Jason yang ternyata berada di depan lemari kayu itu.

"Hoaaammm." Jason menguap dan membuka matanya perlahan lalu melihag Stacey sedang bersiap menggunakan pakaiannya yang sebelumnya, mengenakan jubahnya dan mengambil tongkat pemberian Jason.

Jason bangun dan pergi mendatangi Stacey, mereka berdua datang ke ruangan tengah guild Rafoxa tepat ketika Aldero sang ketua guild baru datang.

Dari atas balkon, Aldero menjelaskan bagaimana tes ini berlangsung,

"Kalian diwajibkan membawa batu energi yang berada di perbukitan Meyra, minimal satu orang dua batu energi."

"KAU GILA YA! PERBUKITAN MEYRA DIKENAL DENGAN SLIME PEMBUNUH! KAU INGIN MEMBUAT KAMI TERBUNUH??!!" Protes salah seorang lelaki yang berada jauh di depan Stacey.

"Kau Takut? Guild ini diperuntukkan untuk mereka yang tak kenal takut! Kau ketakutan dan merasa tak sanggup?! Maka aku tak perlu menunjukkan jalan keluarnya pada kalian kan? Bagi kalian yang tak ingin mengikuti tes ini, pintu keluar selalu tersedia untuk kalian." Balas Aldero dingin sekaligus kesal.

Satu persatu peserta kian menyurut, takut akan kematian yang akan menanti nya. hanya tersisa beberapa pendatang baru yang masih bisa dihitung dengan jari, tentu saja Stacey termasuk didalamnya.

"Kita akan segera berangkat, siapkan diri kalian." Kata Aldero dan berlalu dingin.

"Yessaaa!" Ujar para senior dengan serempak sambil menaruhkan kepalan tangannya di dada kiri mereka.

"Kita akan berangkat dengan berjalan kaki sejauh 3 mil. Persiapkan dirimu." Bisik Alexador sebelum dipanggil oleh senior lainnya.

Ditengah-tengah perjalanan masih ada saja pendatang baru yang mengundurkan dirinya karena tak kuat menghadapi panjang nya jalan yang ditempuh.

Jason menawarkan diri agar Stacey duduk di punggung nya, Stacey menolak karena takut akan didiskualifikasikan langsung oleh Aldero yang berada 10 meter didepannya.

Akhirnya mereka sampai di perbukitan Meyra yang berisikan banyak slime imut dan menggemaskan serta hewan lainnya.

"Jangan menyentuhnya Stacey!" Larang Jason ketika ia melihat Stacey hendak menangkap slime itu.

"Slime disini ibaratkan singa yang bertopeng kelinci. Mereka kan menyerang siapapun yang disentuhnya. " Kata Amanda.

'Bagaimana aku bisa mengambil batu energi di dalam tubuh slime hijau transparan itu ketika ia tak bisa disentuh??' Pikir Stacey sambil menaruh jari telunjuk dan jempolnya di dagunya.

Terlihat Amanda menyentuh slime tersebut dan berhasil mendapat kan satu buah batu energi.

"Bagaimana bisa?" Tanya Stacey pada akhirnya.

"Dia memiliki hati yang lembut, kau takkan bisa mendapatkan batu energi dengan cara seperti itu Stacey." Jawab Jason dengan lesu, tak yakin apakah Stacey bisa mendapatkan satu batu energi.

Stacey melihat kesekelilingnya, Erissa menggunakan kapak untuk membunuh para slime dan pendatang baru lainnya juga menggunakan kekerasan.

"Tak ada cara lain lagi."

Stacey mengeluarkan sihir airnya dan mengarahkannya pada slime yang ada dihadapannya lalu menajamkan air tersebut, akhirnya slime tersebut terbunuh dan Stacey mendapat kan satu batu energi.

"Dengan begini aku bisa mendapatkan banyak batu sihir." Kata Stacey menang pada dirinya.

Selama 2 jam lebih para pendatang baru mengumpulkan batu energi sebanyak yang mereka bisa, Stacey mendapatkan 7 batu energi berwarna-warni.

Batu energi memiliki bentuk seperti kristal dengan warna yang lebih cerah daripada batu sihir dengan warna yang lebih gelap.

"Kerja bagus terutama untuk..... "

eyyo!!! hope you like it gaesss:>

Adakah pemikiran tentang kisah saya? Tinggalkan komentar dan saya akan membaca dengan serius

salsaoptioncreators' thoughts
Next chapter