6 5

Akhirnya pria menyebalkan itu telah berbaik hati padaku, dia membiarkanku hidup dengan bebas. Pagi tadi dia memberikan tasku yang ternyata telah mom berikan padanya sehari sebelum aku menjadi istrinya.

Aku harus menggunakan waktu berharga ini dengan sebaik baiknya karena dia bisa saja merubah jalan pikirannya. Kujalankan aktivitasku seperti biasanya, membuka toko bunga lalu pergi bekerja paruh waktu ditempat gab, awalnya gab menolak dengan keras saat aku meminta kembali bekerja dicafenya dengan alasan aku sudah menikah dan tak boleh terlalu sering meghabiskan waktu dengan pekerjaan yang tak ada sangkut pautnya dengan rumah tangga tapi pada akhirnya dia mengizinkanku dengan syarat aku harus mendapatkan persetujuan dari pria menyebalkan itu.

"kembalilah, kau harus memasakan sesuat untuk suamimu" ucap gab.

"tapi pekerjaanku belum selesai gab" elakku dan mendapat tatapan mematikan dari gab.

"baiklah aku pergi" ucapku lesuh lalu melepaskan topi dan celemekku.

"masaklah sesuatu yang enak untuk suamimu" teriak gab.

Memasak sesuatu yang enak untuk suamiku membuatku geli mendengernya dan gab selalu saja berkata seperti itu saat aku meninggalkan cafe. Andai saja gab tahu kalau selama ini pria menyebalkan itu tak pernah memakan masakanku.  Selama ini pria menyebalkan itu hanya bersikap manis pada semua orang-orang disekitarku tapi dia selalu saja bersikap berbanding terbalik denganku ya walaupun dia tak sekasar dulu tapi tetap saja tingkahnya masih menyebalkan.

****

"apa kau memasak lagi" tanya pria menyebalkan itu yang ternyata sudah kembali.

"hmm yaa" jawabku dengan anggukan.

"sebaiknya kau tak perlu melakukannya karena kau hanya membuang-buang bahan makanan saja" dan aku tahu itu tapi jika saja dia mau memakannya pastinya aku takkan membuangnya lagipula semua orang selalu mengatakan jika masakankulah yang terenak.

"baiklah" kataku pasrah dan langsung menghentikan kegiatanku.

Selama ini aku tidur dikamar yang berbeda dengannya sebab aku tak suka jika harus sekamar dengannya dan kuputuskan untuk tidur ditempat pertama aku datang keapartemen ini. Aku selalu berharap dia menyediakan kasur disini karena biar bagamanapun aku akan menetap disini dan tak tahu sampai kapan aku harus berada disini, dengan sangat terpaksa aku harus tidur dilantai dengan beralaskan cover bad yang kujadikan tikar dan sebuah hal yang membuatku semakin terlihat menyedihkan adalah alas yang kugunakan untuk menyangga kepalaku adalah bantal sofa. Hal menyebalkan seperti ini membuatku ingin segera kembali kekamarku, sebenarnya bisa saja aku melakukan protes pada pria menyebalkan itu tapi sayangnya aku tak ingin mengubah suasana yang mulai damai ini dengan keributan.

*****

"ahhhh rasanya tulang-tulangku akan segera remuk jika harus terus-terusan tidur hanya dengan beralaskan tikar" gumamku sambil merenggangkan otot-ototku.

Kali ini adalah kali pertamanya aku berdiri dibalkon ruang kerja pria menyebalkan itu dan rasanya sangat menenangkan sebab dari sini aku bisa langsung menghirup udara pagi yang segar sambil melihat sunrise yang memukau. Selesai mandi aku memilih untuk membuat sarapan lalu pergi ketoko bunga tak lupa aku menuliskan sebuah note kecil dipintu kulkas dan kalimatnya seperti ini "jangan lupa untuk memakan sarapan itu tuan muda shanz zetlin yang terhormat, setidaknya jika kau tak ingin memakan masakanku lainnya makanlah sarapan pagi yang sudah kubuat karena aku tak menaruh racun sedikitpun dan lagipula itu juga bagus untuk menjaga kesehatanmu dan aku tak mau granmamu datang mengamuk padaku" dan kuharap dia membacanya.

*****

"terima kasih karena sudah menyediakan waktu anda untuk berbelanja bunga disini and have a nice day" ucapku pada pria muda yang baru saja membeli bunga ditokoku. Hari ini aku sedikit kewalahan karena pembeli yang lumayan banyak dan aku juga harus mengurusi bunga-bunga yang baru masuk.

"hey, kelihatannya kamu sibuk banget" ucap alvin yang melihatku sambil berkecak pinggang.

"yaa, kau liat bukan jika aku memiliki banyak pembeli hari ini" kutunjukkan semua pembeli yang datang silih berganti.

"sekarang bantulah aku, karena aku tak bisa menjaga toko hari ini" kuserahkan kunci toko padanya.

"kau mau kemana? Apa kau tak lihat jika hari ini banyak pekerjaan lagipula hari ini adalah valentine day dan diluar sangat macet" ternyata aku tak sadar jika hari ini adalah sebuah hari penuh kasih sayang.

"kau dengar tidak ucapanku, kau tak bisa pergi begitu saja dan meninggalkanku sendirian" protes alvin dengan suara tinggi dan tatapan sangarnya.

"hey kenapa kau melarangku pergi, ini tokoku dan aku boleh saja pergi kemanapun lagipula aku membayarmu untuk bekerja denganku bukan hanya mengoceh tak jelas" kubalas tatapannya dengan lebih tajam, enak saja dia melarangku pergi. Tanpa basa - basi aku langsung pergi meninggalkannya.

Seperti yang kalian tahu aku tak suka memiliki karyawan tetapi pria menyebalkan itu malah meminta alvin menjadi pegawaiku padahal aku tak membutuhkannya sama sekali, kehadiran alvin bukan membantu mengurangi pekerjaanku tapi malah menambah pekerjaanku karena aku harus mengajarinya setiap saat bahkan hanya untuk hal-hal kecil.

"Semoga saja dia tak melakukan kesalahan kali ini" gumamku.

Ternyata apa yang dikatan alvin memang benar, diluar sangat macet dan dipenuhi pejalan kaki. Hal ini sudah biasa terjadi dihari valentine yang katanya hari penuh Kasih sayang tapi bagiku hari ini sama saja tak ada bedanya lagipula seharusnya kita harus saling menyayangi setiap saat bukannya nanti dihari valentine saja, terkadangan jalan pikiran manusia modern sedikit memuakan.

Kuputuskan untuk mampir disebuah cafe dan memesan secangkir teh karena hari ini moodku sedang Bagus dan aku sedang ingin bersenang - senang. Selesai minum teh aku pergi kesebuah mall dan ternyata hari ini sedang ada diskon besar-besaran tapi sayangnya yang dapat kubeli hanya sebuah shirt yang big size dan sepatu sebab kalian pasti mengerti jika hanya itu yang bisa muat denganku.

Sebuah kedai kecil yang dipenuhi dengan spg berbaju merah ketat dan rok hitam yang sangat pendek, sepertinya pakaian mereka kekurangan bahan.

"Ayo mampir madam" ajak spg itu dengan sangat ramah "kami ada promo buat madam yang ingin melangsingkan tubuh dan untuk 20 pembeli pertama akan diberikan diskon besar beserta tour liburan ke sydney" lanjutnya.

Entah apa yang membuatku merasa tertarik sehigga memutuskan masuk kedalam.

"Selamat datang madam" sapa spg lainnya, lalu aku disambut oleh seorang wanita yang pakaiannya jauh lebih seksi dari spg itu "apa mereka senang memamerkan tubuhnya?" gumamku dalam hati.

"Silahkan duduk, perkenalkan saya caytrin dan boleh saya tahu siapa nama anda?" tanyanya dengan sangat rama sambil mengulurkan tanganya.

"I'm cindy Froke" ucapku singkat.

"miss froke, disini kami menawarkan berbagai jenis cara menurunkan berat badan, untuk lebih lanjutnya kami akan menimbang berat badan anda terlebih dahulu, mari ikut saya miss froke" ajaknya.

caytrin membawaku kesebuah ruangan yang dipenuhi dengan orang - orang yang ternyata sudah mengantri untuk menimbang.

"mohon tunggu sebentar miss froke, saya sudah mendaftarkan nama anda" terangnya dan aku hanya bisa menganggukan kepalaku.

sekitar 10 menit aku menunggu gilaran dan tibalah giliranku. Tanpa menunggu aba-aba dari mereka aku langsung berdiri diatas timbangan.

"sekarang berat anda 137 kg" ucap caytrin dan itu artinya aku telah kehilangan berat badanku sebanyak 25 kg.

"kami tahu ketika melihat berat badan perempuan pasti akan sangat sedih" yaa yang dikatakannya memang benar "tapi tenang saja kami akan membantu anda untuk mendapatkan kembali berat badan ideal anda" lanjutnya dan sebenarnya aku tak menginginkannya sama sekali, melihat berat badanku turun saja rasanya sedih sekali lagipula dia mengatakan bahwa aku akan mendapatkan kembali berat badan idealku sementara selama ini sebenarnya aku tak pernah mendapatkan berat badan ideal, yah terkadang spg memang sok tahu.

Setelah mengikuti banyak prosedur aku keluar dengan hati yang tak karuan sebab jika aku mengikuti program ini itu artinya aku akan kehilang sebagian aset lemakku "ohhh tuhan kenapa seperti ini" gumamku.

Entah ada apa denganku disaat semua wanita menginginkan memiliki tubuh ideal aku malah merasa sedih jika harus menghilangkan lemak ditubuhku.

avataravatar
Next chapter