webnovel

Chapter 1 : Teman Baru

Prolog : Aku Sasha. Saat ini aku berumur 8 tahun. Aku tinggal di sebuah rumah yang sangat besar dan luas. Rumahku berwarna putih semua. Rumahku memiliki 6 kamar dibawah dan 6 kamar di lantai atas. Di setiap kamar memiliki kamar mandi. Tetapi walaupun di setiap kamar memiliki kamar mandi, tetap ada 1 kamar mandi di lantai bawah dan 1 kamar mandi di lantai atas. Aku tinggal bersama nenek Mira, ayah Satya dan ibuku Sonya. Pembantuku mbok Ipah, pembantu cuci pakaian sama setrika mbak darsih, tukang kebun mang Idrus dan supir pak Iwan pulang hari. Mereka bekerja hanya dari jam 07.00 pagi hingga jam 05.00 sore setiap harinya.

Princess, ini rumah baru kita. Pilihlah kamar yang Sasha sukai. Mulai besok papi akan bekerja di luar negeri tepatnya di Amerika. Papi akan pulang setiap 6 bulan. "Satya ayah Sasha yang baru membeli rumah itu kemudian mengatakan kepada Sasha putri sulungnya itu akan bekerja di luar negeri".

Iya papi setiap pulang bawa hadiah untuk Sasha yah. "Sasha pun dengan manjanya meminta hadiah kepada ayahnya Satya".

Jadi apakah Princess papi sudah menemukan kamar yang diinginkan ? "Satya pun bertanya pilihan kamar Sasha kemudian menemani Sasha ke kamar tersebut untuk membantu Sasha".

Sudah pi, Sasha mau kamar yang itu. "Sasha pun menunjuk kamar yang diinginkannya kepada ayahnya Satya lalu menyeret koper miliknya saat masih tinggal di rumah nenek dari ayahnya nek Mia".

Baiklah ayo kita masuk dan papi akan menemani Princess Sasha untuk merapikan dan membersihkan kamar itu. "Satya pun mengambil koper yang di pegang Sasha putri sulungnya itu lalu membawanya ke kamar pilihan Sasha lalu mengecek kamar apakah ada kerusakan atau tidak dan sebagainya".

Papi kamar ini luas bukan ? Sasha mau kamar ini di cat dengan warna lembut dan cerah pi. Atap kamarnya berwarna biru langit dan diberi hiasan awan dan bintang - bintang. Terus dinding yang kiri berwarna biru, dinding depan warna putih, dinding kanan warna kuning, dan dinding kiri warna hijau muda. Dekorasi dinding kamar gambar kupu - kupu yah pi. Kamar mandinya warna merah yah pi. Pianonya biarkan tetap di situ pi jangan di pindah. "Sasha pun mengutarakan keinginan kamarnya seperti apa kepada ayahnya Satya".

Baiklah Princess, papi akan menghubungi arsiteknya untuk mengerjakan semua keinginan princess cantikku. "Satya pun menuruti permintaan Sasha putri sulungnya itu lalu mengambil ponsel dari sakunya kemudian menelepon arsitek yang berada di bawah kewenangan Satya".

Via Telepon ON

Satya : Hallo selamat pagi pak Abdul, dapatkah bapak ke rumah saya ? Ada yang harus bapak kerjakan. Nanti kita buat kontrak untuk pengerjaannya.

Abdul : Selamat pagi juga pak Satya, saya akan segera datang. Beritahu saya di mana alamatnya pak, saya akan mencatatnya.

Satya : Jl. Hilir mudik silih berganti no. 03 komplek sesakkan hati.

Abdul : Siap pak, saya akan segera datang.

Via Telepon OFF

Sudah princess, sebentar lagi pak Abdul akan datang. Nanti jelaskanlah desainnya kepada pak Abdul. "Satya yang telah menutup ponselnya pun memberitahukan kepada Sasha putrinya perihal kedatangan arsitek Pak Abdul dan menjelaskan model desainnya kepada pak Abdul setelah kedatangannya".

Terima kasih pi, Papi memang yang terbaik. "Sasha pun berlarik memeluk Satya ayahnya itu tanda berterima kasih".

Prolog : Saat Satya dan Sasha berpelukan, Sonya yang sedang mengandung pun berlari menghampiri mereka dan mengatakan jika nenek Mira terjatuh dari tangga. Satya dan Sonya pun langsung membawa nenek Mira ke rumah sakit dan meninggalkan Sasha di rumah sendirian. Sasha pun membawa kue ulang tahunnya sendirian ke meja makan. Sebelum meniup lilinnya Sasha meminta agar memiliki teman. Sasha pun meniup lilin. Kemudian mendengar suara benda jatuh dari kamarnya. Sasha pun meninggalkan kuenya lalu menuju ke kamarnya di lantai atas. Setelah memasuki kamar, di saat itulah Sasha melihat ada anak laki - laki bersembunyi di lemari kamarnya. Anak laki - laki yang bersembunyi di lemari itu menyuruh Sasha tutup mulut hingga satu anak laki - laki dan satu anak perempuan datang bertanya pada Sasha dimana keberadaan satu anak lagi.

sst diamlah, jika ada yang mencariku katakan aku tidak ada. "Anak laki - laki yang bersembunyi mengatakan untuk diam kepada Sasha saat Sasha bingung ketika membuka lemari bajunya ada anak laki - laki kemudian anak laki - laki itu menutup lagi pintu lemarinya untuk bersembunyi".

Baiklah. "Sasha yang masih dalam keadaan bingung menuruti perkataan Anak laki - laki yang bersembunyi itu".

Hei, apa kamu melihat teman kami ? "Seorang anak laki - laki dan Seorang anak perempuan datang lalu serentak bertanya pada Sasha di mana keberadaan teman mereka itu".

Dia tidak ada disini. "Sasha berkata tidak tau tetapi sambil menunjuk lemari itu menandakan teman mereka ada di lemari itu".

Ternyata kamu disini. Keluarlah. "Si anak perempuan berlari ke lemari kemudian menemukan anak laki - laki yang bersembunyi itu".

Ah aku ketahuan. Baiklah aku keluar. Ayo kita pergi. "Anak laki - laki yang bersembunyi keluar lalu mengajak kedua temannya keluar dari kamar Sasha".

Kalian mau kemana ? boleh aku ikut bermain ? "Sasha pun bertanya pada mereka yang hendak keluar dari kamarnya".

Boleh. Ayo ikut. "Ketiga anak tersebut akhirnya mengajak Sasha bermain".

Namaku Sasha, nama kalian siapa ? "Sasha bertanya nama mereka sambil berlari ke lantai bawah bersama mereka".

Namaku Sharon, ini Simon dan ini Shandy. Apa kami boleh ikut makan kue ulangtahunmu Sasha ? "Mereka bertiga pun memperkenalkan diri dan meminta kue ulang tahun milik Sasha".

Iya boleh. Ayo kita makan. "Sasha pun memotong kue dan membaginya pada mereka".

Prolog : Sasha, Sharon, Shandy dan Simon pun memakan kue mereka di meja makan. Mereka berbincang - bincang sambil tertawa dan bercanda sambil menyanyikan sebuah lagu khas pemanggilan ketiga anak tersebut tanpa di sadari Sasha arti lagu tersebut. Satya dan Sonya yang baru sampai di depan rumah pun mendengar jika anaknya berbicara dan tertawa sendirian dari jendela depan. Satya dan Sonya yang memiliki kunci rumah sendiri pun akhirnya masuk ke dalam rumah.

Sasha sedang apa sayang ? "Sonya ibunya Sasha pun bertanya kenapa putrinya duduk di meja makan sendirian".

Makan kue ulang tahun Sasha lah ma. "Sasha pun menjawab dengan juteknya".

Baiklah mami dan papi ke kamar bentar mau mengganti pakaian. "Sonya dan Satya pun berpamitan menuju kamarnya".

Prolog : Saat Satya dan Sonya berjalan menaiki anak tangga, mereka pun mendengar kembali Sasha berbicara dan tertawa sendiri. Sonya pun memutuskan untuk memanggil temannya Sandra seorang psikolog untuk memeriksa putrinya. Satya pun berkemas untuk keberangkatannya besok ke bandara. Pagi pun telah datang.

Princess bangunlah sudah pagi. Papi akan berangkat ke bandara diantar mami. "Satya membangunkan Sasha".

Iya pi, Sasha akan mandi dulu. Papi tunggulah di meja makan. "Sasha pun bangkit dari ranjang empuknya lalu ke kamar mandi. Satya pun keluar dari kamar Sasha menuju meja makan".

Prolog : Di kamar mandi saat Sasha hendak membuka pakaian, Sharon, Shandy dan Simon pun masuk. Sasha yang terkejut pun teriak dan menyuruh Simon dan Shandy keluar dulu. Satya yang mau melangkahkan kakinya keluar pintu kembali masuk mendengar teriakan Sasha dan mengetuk pintu kamar mandi.

Sasha kenapa teriak ? Kamu kenapa princess ? "Satya mengetuk pintu kamar mandi dan menanyakan keadaan putrinya itu".

Tidak apa pi. Tadi ada kecoa lewat. Sasha cuma kaget pi. "Sasha pun mengalihkan jawabannya kepada seekor kecoa yang tidak bersalah dan tidak ada di kamar mandi tersebut".

Oke baiklah papi akan menunggu princess di meja makan. "Satya pun keluar dari kamar Sasha dan berjalan menuju ruang makan keluarga di lantai bawah".

Oh Sharon, katakanlah kepada teman - teman lelakimu untuk tidak masuk ke kamar mandi saat aku sedang mandi ataupun buang air seni. "Sasha pun berbincang pada Sharon".

Oh baiklah Sasha, aku akan memberitau mereka. Sasha, kenapa kamu tidak pernah bertanya soal kami berasal dari mana. Apakah kamu tidak penasaran ? "Sharon pun penasaran kenapa Sasha tidak takut kepada kami dan asal kami dari mana".

Aku tidak akan bertanya jika kalian tidak ingin memberitahukannya padaku. "Sasha masih berbincang sambil memainkan showernya dan menyabuni apa yang perlu di sabuni".

Kami mati di rumah ini. Apa kamu takut dan tak ingin berteman dengan kami Sasha ? "Sharon pun menceritakan rahasia mereka kepada Sasha".

Tidak. Aku senang punya teman yang baik seperti kalian. Aku akan berjanji menjadi teman abadi kalian. "Sasha pun berjanji sambil mengeringkan pakaiannya dengan handuk lalu keluar kamar mandi dan hendak siapan".

Prolog : Sementara itu Satya, Sonya dan Mira yang cemas karena Sasha tidak kunjung turun, Sonya pun naik ke kamar untuk menghampiri Sasha putrinya itu. Saat iya sampai di depan pintu kamar Sasha, Sonya mendengar Sasha berbicara dan tertawa sendiri. Sonya yang takut mengetuk pintu kamar dan masuk ke kamar Sasha.

Sasha sayang, apa kamu sedang bertelepon ? Ayo kita makan. Semua telah menunggu Sasha. "Sonya bertanya pada Sasha dan langsung mengalihkan mengajak makan dengan pikiran yang berkecamuk dan penasaran".

Iya mi ayo. Sasha sudah selesai kok. "Sasha pun mengikuti maminya berjalan menuju ruang makan".

Izin Penerbit : Mangatoon, Webnovel

Karya Ke : Dua puluh dua

Salam Author : Keith Retno Habibah SE