webnovel

Pertandingan Menyenangkan

"Ah ah ah! Jangan bicarakan lagi masalah payudaraku! Jika kau ingin bertanding ulang, maka ayo lakukan !!!"

Scarlet meraung, jelas harga dirinya terinjak oleh kata-kata Yuuki dan Yurishia.

Bang!

"Yosh! Kalau begitu aku akan menjadi jurinya! Dan aku tahu tempat yang cocok untuk hal ini!"

"Mmmm~ Kalau begitu ayo pergi!"

Ketiganya pergi, dan kelompok dari Little Garden menatap Claire seolah ingin bertanya: "Akan membiarkan mereka pergi begitu saja?"

"Ah, tidak ada masalah jika begini. Lebih baik mereka bertanding seperti itu dibanding saling menghina."

"Tapi Kaichou, apakah kau....tidak takut kalau mereka akan membuat masalah besar?"

Mendengar pertanyaan Emile, Claire hanya melambaikan tangannya: "Jangan khawatir, itu akan baik-baik saja. Bahkan jika ada Mondaiji itu, paling tidak dia bisa meringankan suasana antara keduanya."

"....Terlihat kalau kau sangat mengenalnya Kaichou."

Claire minum soda di atas meja lalu tersenyum, "Hayama Yuuki maksudmu? Jika kau mengenalnya bahkan hanya dalam dua hari, kau akan tahu seperti apa sifatnya."

"Sisi darinya di Sidang kemarin memang agak tidak sesuai dengannya yang sekarang, tapi itu adalah sisi sampingannya. Sisi asli orang itu yaa....seperti tadi."

"Tidak tahu aturan, senang melakukan apapun yang dia pikir menarik, dan dia adalah pria paling bebas dalam pandanganku. Jika tidak, bagaimana bisa Yurishia akan jatuh cinta pada Hayama Yuuki?"

"Apa ?!" x3

Tiga gadis disana, Himekawa, Latia, dan Emile terkejut, dan Claire tiba-tiba menutup mulutnya seolah keceplosan: "Lupakan omonganku tadi, paham?"

"Tidak, Kaichou! Ceritakan lebih detail !!!!"

-------------

Mengabaikan sisi sana, pada saat ini, Yuuki, Yurishia dan Scarlet sudah keluar dari Burger Queen dan pergi ke tempat yang menurut Yuuki cocok.

"Ne Yuu~ Kemana kita akan pergi?"

"Tentu saja, itu adalah game center !!!"

"Hee―, kedengarannya bagus. Ayo pergi ke game center!" Scarlet memiliki mata berbinar dan mengangguk setuju.

Yurishia sendiri sengaja mendesah depresi: "Sungguh ... betapa kekanak-kanakan."

"Kalau begitu, tidak apa-apa bagimu untuk beristirahat di bangku sini, tahu? Bibi."

"Bibi...-!?"

Gigi Yurishia yang digertakkan langsung terdengar, dan dia melotot pada Scarlet: "Baiklah….. kalau begitu aku akan menghajarmu menjadi debu di game center ini."

"Hah! Amatir. Aku akan menunjukkan keahlianku."

Yuuki sendiri meraih tangan keduanya dan maju dengan senyuman seperti anak kecil: "Kalau begitu cepat masuk! Biarkan aku, Hayama Yuuki, orang paling adil seantero jagad raya ini untuk menjadi juri kalian!"

Segera ketiganya masuk ke Game Center yang sebenarnya sangat, sangatlah langka di Amerika yang berbeda jika di Jepang yang ada dimana-mana.

Yurishia dan Scarlet langsung duduk di depan sebuah game fighting.

Itu adalah permainan yang lumayan terkenal, karakter individu bertarung satu sama lain di dalam dengan latar belakang fantasi. 

Meskipun ini bisa dibilang sebuah game pertarungan sederhana, tapi dari sudut pandang pembuatan dunia yang mendalam dan karakternya, itu benar-benar menawan!

Omong-omong, game di game center ini bukan hanya perangkat hiburan sederhana. Penambahan fungsi dan penyetelan yang aneh dilakukan pada game-game di sini.

Bisa dibilang, setiap item disini bisa dikatakan sebagai bentuk latihan refleks dan pikiran taktis.

Jangan lupa, game bisa menguji kekuatan pemrosesan informasi pemain, hal-hal yang menguji skill menembak dan skill pedang mereka, dan seterusnya.

Bahkan tidak jarang jika ada sekolah di Dunia ini yang mengikat game sebagai salah satu kurikulum dalam beberapa bentuk....dan kemudian, skor dicatat di terminal informasi masing-masing individu dan juga tercermin pada peringkat jaringan akademi.

...Sayangnya, di Sakura International Highshool tidak ada yang seperti ini, menyedihkan.

Jika itu di First International Highshool, Yuuki mendengar bahwa kurikulum ini ada.

"Kalau begitu, pertempuran pertama, dimulai!"

Atas aba-aba Yuuki, pertarungan akhirnya dimulai!

"Kuu- kenapa serangan itu masih terkena! Aku sudah menghindarinya!" Yurishia mengatakan ini dengan tidak senang.

Ngomong-ngomong, dalam game ini, Scarlet menggunakan karakter ninja wanita dalam kostum seksi. Jadi bisa dibilang ini adalah karakter kunoichi. 

Kekuatan ofensifnya rendah, tapi dia bisa mempermainkan lawan menggunakan kecepatannya dan dengan cepat menyerang dari luar titik buta

Di sisi lain, Yurishia memilih tipe berserker. Tubuhnya berotot dan besar, dan bisa menyerang dengan kekuatan yang gila. Tapi kecepatannya lambat dan kontrolnya juga sulit. 

Menurutnya, Yursihia bisa menang jika dia bisa membawa musuh ke pola jebakan, dan bisa dikatakan ini adalah kemenangan dengan judi.

Jadi...wajar jika Yursihia kesulitan.

Scarlet: "Itulah sebabnya aku menyuruhmu untuk memilih karakter yang mudah mobilisasi, dasar otak bodoh payudara besar..."

Beberapa detik kemudian:

Yuuki: "Scarlet menang!"

"Hore, aku menang!!"

"Kuh...ini, bukan seperti itu seharusnya." Yursihia terlihat tidak yakin.

"Fuffuun, akui saja kekalahanmu. Game ini seperti simulasi pertempuran lho? Dengan kata lain, kau telah sepenuhnya dikalahkan olehku, paham?"

Yurishia berdiri goyah dari kursinya, dan penampilannya berubah menjadi sesuatu yang berbahaya.

"Baiklah kalau begitu...aku akan mengakui kekalahanku di sesi ini. Tapi, hal ini tidak lebih dari satu segi pertempuran! Selanjutnya, mari kita pilih sesuatu yang tidak dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman sebelumnya."

"Yah, aku pikir itu akan sama saja meskipun apa pun itu. Pilih apa pun yang kau suka!" Scarlet menyeringai dengan wajah jahat.

Yuuki yang melihat ini diam-diam berkomentar dengan nada aneh:

"Fufun~ bodoh. Kau pikir aku ini siapa? Aku telah dikenal luas sebagai seorang gamer bahkan di sekolah, tidak mungkin kau bisa menang melawanku. Game center ini hanya diisi dengan semua game yang sudah aku lakukan sampai mati. Bahkan dalam sepuluh ribu banding satu kesempatan, tidak mungkin aku akan kalah dari orang seperti Yurishia!...Dan begitulah kata hati Scarlet, Ja Ja Jan Jan..."

"Ahhh, diam! Jangan mencoba menebak kata hatiku!"

Sementara Scarlet kesal dengan Yuuki, Yursihia dengan mata tajam langsung bergerak ke satu stand permainan dan menunjuknya:

"Ayo main yang ini."

Dengan gerakan tajam dan ahli, Yurishia mengambil pistol di meja permainan.

"Err ... apa, apa ini?"

Itu adalah sesuatu yang belum pernah dilihat Scarlet sebelumnya. 

Senapan dengan gabus diisi di dalamnya. Dan kemudian, di depan mereka ada rak berjajar dengan mainan dan permen di atasnya.

Jadi dengan kata lain, ini game Stand Shooting?

"Ini biasanya ada banyak di Festival Jepang. Aneh rasanya melihat Game Center di Amerika memiliki permainan ini." kata Yuuki dan menyerahkan shotgun mainan lainnya ke Scarlet.

Yursihia juga mengangguk: "Mari kita bertanding siapa yang bisa menjatuhkan hadiah paling banyak dalam tiga puluh detik. Kau berani?"

"Huh! Siapa yang takut siapa! Hanya permainan menembak, aku lebih unggul!"

Dan kemudian kilatan mata Yurishia langsung berubah seperti pemburu yang membidik mangsanya!

Yurishia, serius!

"Hm, hm! Ujung-ujungnya cuma tembak-tembakan. Jangan kau pikir bahwa ini adalah spesialisasimu, tetapi bahkan aku juga memiliki kepercayaan diriku sendiri. Lihat saja, aku akan membuatmu menangis!"

Dan kemudian, pertempuran berakhir.

Yuuki: "Yursihia menang....dengan Peek a Boo!"

"Ara Ara~ Apakah ini sosok yang ingin menggantikanku di Game Festival Bangsawan Sekolah? Hanya...ini saja?" mata Yurishia dengan sombong menatap Scarlet yang jauh lebih pendek darinya.

"…..Tidak mungkin, sesuatu seperti ini...hal seperti ini, tidak mungkin aku kalah dengan Sapi Betina ini!"

Seperti yang remaja itu katakan, itu adalah kemenangan luar biasa Yurishia.

Itu benar-benar pemandangan yang hebat ketika Yursihia mengambil shotgun gabus secara bergantian dan menjatuhkan hadiah dengan sangat mudah.

Pada dasarnya, Yurishia akan menggenggam senapan, menembak, membuangnya dan pindah ke senapan berikutnya.....dan dengan urutan seperti itu dia mengulangi gerakannya dengan kecepatan yang mengerikan!

Tanpa meluangkan waktu untuk membidik, dia menembak dengan tepat dan menjatuhkan hadiah dengan benar. 

– Ini memang keterampilan yang wajar bagi sosok yang bisa bermain melawan Saegusa-senpai!

Yursihia mengejek Scarlet: "Jika ini adalah pertempuran nyata maka kau sudah mati, Scarlet."

"Aku tidak akan menggunakan senjata semacam ini dalam pertarungan sungguhan! Kami tidak bertarung menggunakan mainan untuk sekotak permen. Ada apa dengan benda ini!? Bahkan FPS tidak memiliki senjata seperti ini!"

"Kalau begitu lakukan pertempuran terakhir yang menentukan?" kata Yuuki dengan senyuman lebar yang aneh

"Itu benar! Yurishia, apakah kau mendengarnya? Kami akan memutuskan pertandingan dengan ini!"

"Yah, baiklah tapi…..bahkan jika aku menang melawanmu, tidak ada yang akan aku dapatkan."

"Kau berisik! Ayo mulai!"

Dan Yuuki secara diam-diam mengaktifkan video di dua robot bola matanya ketika melihat aksi keduanya di permainan.... [Ayo Dance]

Itu adalah permainan yang menggerakkan tubuh dan mengambil langkah yang mencocokkan diri dengan animasi gambar 3D. 

Dengan menggerakkan anggota tubuh dan mengikuti instruksi, pemain tampak seperti sedang menari, dan skor akan meningkat dengan melakukan tarian secara akurat. 

Ini adalah permainan yang menguji kontrol seluruh tubuh, kemampuan fisik, dan refleks. Itu juga kemampuan yang sangat diperlukan untuk mengendalikan tubuh secara baik!

Segera, musik dansa mulai mengalir...

Mengangkat kaki, lalu melangkah untuk menginjak panel yang mengambang di bawah kaki, dan itu bebarengan dengan ggerakan lengan yang terdeteksi oleh sensor sehingga skor meningkat.

Ini adalah nada dengan kesulitan yang cukup tinggi, tetapi mereka berdua terus menari tanpa ketinggalan.

Gerakan keduanya dan nada musik menjadi trinitas dalam sinkronisasi yang sempurna. Keadaan itu seperti hasil yang ditampilkan penari dari menumpuk latihan di atas latihan lainnya...

Gerakan fleksibel dan tajam dieksekusi dengan baik setiap saat. 

Kuncir kuda merah melompat seperti cambuk, sedangkan rambut emas bersinar berkilauan dari cahaya yang diterimanya. 

Punggung yang lentur dengan tambahan twist, sehingga menari-nari di udara. 

Yuuki sendiri menatap keduanya dengan bisikan: "Luar biasa...."

Jika dua kata itu saja masih normal, tapi masalahnya, masih ada kalimat berikutnya!

Yuuki: "(Luar biasa)....Itu memantul dan memantul lagi !!! Benar saja, tidak salah aku mengajak Yursihia bermain ini !!! Pantulannya, Hiss...."

Next chapter