webnovel

Pedang Di Atas Batu (1)

"Merlin !!..."

Mash terkejut sambil menutupi mulutnya dengan kedua tangannya.

Celistia juga menatap kosong pada Merlin didepannya.....

Apakah legenda itu benar ?!

Wajah Artoria, Mordred, Leah, dan bahkan Arthur yang selalu kaku akhirnya tidak bisa menahan diri untuk menampilkan ekspresi kosong yang lucu.

Mordred: "Merlin, Gelandangan surga?"

"....."

Satu kalimat yang keluar dari mulut Mordred langsung membuat sudut mulut Yuuki berkedut.

Aku tahu itu memang nama lain dari Bajingan Merlin itu, tapi jangan mengatakannya dengan terus terang di wajah orangnya langsung oke ?!

Apakah kau tidak tahu tata krama?

"Merlin, seorang nabi dan penasihat di Legenda Raja Arthur sebagai magus istana. Dikatakan bahwa di adalah pembimbing serta pembantu Raja Arthur sebagai raja sehingga dia bisa mengatasi banyak musuh dan kesulitan. Namun, meskipun dia adalah orang yang bijaksana, dia pada dasarnya tidak manusiawi, karena dia lahir dari darah campuran dari penyatuan inkubus dan manusia....Merlin, yang itu?"

Mata Artoria menajam, meski detak jantungnya terus berdetak cepat karena mengetahui bahwa legenda itu mungkin benar, tapi dia harus menahannya!

Merlin menegakkan tubuhnya, mengangkat kepalanya sedikit dan menepuk dadanya dengan ekspresi sombong.

"Itu aku, Merlin!"

"Terlihat seperti tidak bisa diandalkan...."

"Ehem, bocah, meski begini, aku masihlah Merlin tahu, Merlin!~"

"Bocah ?!" Vasco Strada merasa bahwa Dunia agak aneh ketika dia dipanggil seperti ini.

Mengingat usianya yang bahkan Paus sekarang hanya bisa dianggap seorang gadis kecil, tapi dihadapan Merlin, malah dia yang disebut bocah ?!

- Ahhhh, mmm.... Menurut legenda, orang ini memang abadi kan? Jika dia hidup dari era Raja Arthur sampai sekarang....

Vasco Strada bukanlah orang tua yang keras kepala, dan dia segera menepuk kepala botaknya sambil tertawa lugas.

"Haha! Sepertinya juga begitu, aku memang bocah dihadapanmu. Jadi, Merlin yang melegenda, apa arti ini semua ketika kau memanggil kami?"

Pertanyaan ini membuat semua telinga disana terangkat, dan Merlin sendiri masih dengan senyuman menjawab:

"Aku yakin diantara kalian sudah ada yang tahu alasannya, kan?" Yuuki, sengaja atau tidak sengaja menatap Arthur.

Arthur menaikkan sudut kacamatanya ketika mengatakan, "Honkai bukan?"

"Hai~ Nilai seratus untuk Arthur. Hehe, seperti yang diharapkan dari seseorang yang menyandang nama Rajaku." pujian Yuuki membuat semua orang mengingat masalah itu lagi.

Akhirnya Artoria dengan nada serius menanyakan, "Lalu masalah ini, apa hubungannya denganmu, Merlin?"

"Hehe, ikuti aku dulu. Aku juga akan menceritakan [sejarah asli] dari Legenda Raja Arthur."

Merlin berbalik, dan semua orang tanpa ragu mengikuti Merlin.

Bukannya mereka percaya pada Merlin, tapi mereka juga berpikir bahwa diam di satu tempat tidak akan menghasilkan apapun!

Tetap saja, di perjalanan ini, semua orang dikejutkan oleh keindahan dari Avalon, serta beberapa hewan yang lucu dan imut, atau bahkan pemandangan dari makhluk seperti "fairy" yang hanya ada dalam legenda.

Mereka lebih tertarik dengan Fairy kecil itu, tapi Yuuki jelas menghentikan mereka.

Lagipula, Fairy itu hanyalah sebuah robot kecil dengan sistem saraf, daging, dan kulit seperti manusia.

Jika mereka merasa ada yang salah dengan itu, itu akan merusak panggungnya!

Jika itu yang dipikirkan Yuuki, lain hal dari apa yang dipikirkan kelompok Artoria.

Dalam Legenda Raja Arthur, Fairy adalah kelompok makhluk yang sangat misterius dan bahkan bisa dibilang sangat kuat dan berkuasa.

Baik dari Avalon itu sendiri, Fairy of Lake, Pedang Suci, atau bahkan Keabadian....Itu semua selalu dikaitkan dengan Fairy itu sendiri.

Jadi mungkin saja, alasan Merlin menghentikan mereka, itu juga demi keselamatan mereka sendiri, kan?

Selain hal itu, mereka juga tertarik dengan penjelasan Yuuki mengenai "Honkai di Era Raja Arthur".

Bahkan remaja itu tanpa pandang bulu mengubah cerita, dengan menggabungkan sisi cerita "Fate", "Honkai", dan bahkan "Highschool DXD".

Harus diakui, kekuatan mengarang ceritanya masih sangat bagus. Untungnya itu tidak aus karena terlalu banyak bermain dengan baja logam dalam beberapa bulan belakangan~

Cerita tentang kelahiran Raja Arthur yang diramalkan merupakan "Naga Merah (Welsh Dragon)" akan menumbangkan "Naga Putih (White Dragon)" yang merujuk pada Vortigern Anglo-Saxon.

Tapi Yuuki menambahkan bahwa itu juga terjadi karena mereka mewarisi "takdir" pertempuran antara "Merah dan Putih" yang sudah berlangsung sejak lama.

Benar, itu adalah basis cerita tambahan dari "Highschool DXD", karena dia berencana membuat sesuatu yang mirip dengan "Boosted Gear" dan "Divine Dividing"

Adapun penarikan Pedang di Atas Batu (Caliburn), dia menyesuaikan ceritanya dengan basis "Fate", bahkan sampai cerita Meja Bundar, itu sesuai dengan basis role "Fate"

Di sisi lain, kekalahan dan kehancuran Camelot, dia rubah. Itu bukan karena pengkhianatan Mordred atau beberapa Meja Bundar lainnya....

Melainkan itu karena Honkai!

Sejauh ini, jika cerita itu dikeluarkan, mungkin para sejarawan akan menangis~

Jadi, apa yang mereka pelajari selama ini, itu salah ?!

Ohhh, tidak, itu benar kok.....

Tapi bagaimana kalian bisa menyangkal perkataan Merlin, yang merupakan "saksi sejarah" yang sesungguhnya?

- Ehe, aku Merlin adalah Mage yang serius!~

Artoria: "Jadi, sejarah yang sesungguhnya seperti itu..... Pertarungan takdir antara Merah dan Putih, Pedang di Atas Batu, Excalibur, hilangnya Sarung Pedang, pencarian Holy Grail oleh Galahad, dan Honkai yang menghancurkan mereka, bukan pengkhianatan...."

Arthur sendiri merenungkan cerita itu, dan akhirnya berbisik: "Boosted Gear, lupakan saja. Tapi Divine Dividing.....Bukankah itu hampir mirip dengan milik Vali. Tapi Hayama mengatakan itu hanyalah prototype....."

- Jangan bilang!.....

Arthur merasa sudah menemukan hal menakutkan lainnya pada saat ini~

Sementara Mordred, dia dengan tidak senang menendang batu ketika berkata: "Ah ah ah, para sejarawan itu bodoh! Bagaimana bisa hal seperti pengkhianatan Mordred masuk ke cerita ?!"

Lagipula, namanya sama dan posisinya di Ksatria Meja Bundar juga sama. Entah kenapa dia memiliki keterkaian emosional dengan itu~

"Mungkin saja itu demi menarik minat. Lagipula, sejarah selalu dilebih-lebihkan dan orang-orang berminat pada cerita berdrama seperti itu." kata Leah dengan kosong.

Yuuki yang mendengarnya hanya bisa tertawa, "Haha..." dan keanehan ini ditangkap oleh Celistia.

Dia dengan pandangan ragu bertanya, "Tuan Merlin, jika aku tidak salah, satu-satunya sejarawan yang mungkin menulis cerita itu.....bukan kau, kan?"

"..."

Suasana hening sejenak ketika semuanya menatap Yuuki yang berdehem disana.

"Yosh~ Ayo lanjutkan perjalanan, ayo maju, maju~ Kita hampir sampai!"

Mordred: "Ah, dia melarikan diri!"

Vasco Strada disana hanya bisa mengelap kepala botaknya sambil berkata: "Jadi sejarah itu ditulis oleh Merlin sendiri....Haha, mungkin saja itu demi melindungi manusia lainnya dari kenyataan kekalahan Raja Arthur dari Honkai?"

"Itu mungkin, tapi tidak diragukan lagi dia bajingan." jawab Ewald Cristaldi yang secara serempak disetujui oleh yang lain.

Bahkan jika itu demi alasan menutupi kekalahan memalukan Raja Arthur dari Honkai, tapi Merlin tetaplah bajingan oke ?!

Maksudku, bahkan dia sendiri memang terlihat seperti itu !!

Setelah berjalan cukup lama dan bahkan makan beberapa buah manis di beberapa pohon di sepanjang jalan, mereka akhirnya sampai di tempat seperti sebuah menara melayang yang bahkan bentuknya juga sangat indah dan tidak merusak pemandangan disekitarnya, malah menara itu seperti mempercantiknya.

"Sa Saa, ayo masuk, aku mengundang kalian ke rumahku." undang Yuuki sambil tersenyum segar.

Tapi semuanya tidak berani, alasannya...

"Dalam legenda, Merlin mengurung diri setelah kematian Raja Arthur di Avalon dan tidak pernah bisa keluar dari sana. Merlin....kau, ingin membodohi kami?"

Senyuman Yuuki kaku, apakah orang-orang itu sebegitu khawatirnya dengan legenda itu?

Oh, ayolah, itu hanyalah legenda yang ditulis oleh manusia. Kalian percaya begitu saja ???

Mereka sebenarnya bukannya terlalu percaya pada sejarah, tapi mereka tidak percaya kepada Merlin, titik!

"Ehem, ehhh, sebenarnya kalian tidak perlu khawatir." Merlin berdehem sedikit dan berkata, "Sebelumnya aku juga mengundang dua orang untuk masuk kesini dan keluar lagi dengan mudah."

"Satu-satunya yang terjebak disini hanyalah aku karena ulah si Vivian kecil yang ingin meretasku menjadi tujuh belas bagian di luar sana~~"

Yuuki: "Aiya, terlahir tampan itu terlalu menakutkan. Bahkan jika aku hanya mencuri Excalibur miliknya dengan kata-kata manis kepadanya, emosinya terlalu meledak~ Wanita itu menakutkan~~"

Semua orang: "...."

Dengar, dengar ?! Orang ini memang bajingan!

"Tunggu, dua orang yang kau maksud, apakah salah satunya adalah remaja berambut pirang bermata biru...namanya Hayama Yuuki ?!" Artoria tidak peduli dengan keluhan Merlin mengenai Vivian itu, dan dia lebih mementingkan masalah Yuuki!

Yuuki dalam hati sudah tertawa terbahak-bahak, tapi di luar, dia tengah mengerutkan keningnya sambil menggosok dagunya:

"Yaaaahhhh, itu memang remaja berambut pirang dan mata biru samudra yang indah. Jadi namanya Hayama Yuuki? Apakah dari tempat dimana Amaterasu memerintah?"

"Temperamennya, meski agak ceroboh, tapi dia penuh perhitungan. Bahkan kekuatannya dan kebijaksanaannya sangat tinggi. Yang lebih penting, aku dan dia terasa satu frekuensi mengenai hal-hal [indah]....."

"Di sisi lain, ada juga seorang gadis yang sangat serius dan kaku. Tapi dia juga fleksibel di saat penting, bahkan Rhongomyniad mengakuinya sebagai Tuan Barunya....."

Yuuki menatap Artoria dan bertanya dengan bingung, "Apakah kau mengenal keduanya?"

"Itu dia....dan gadis terakhir, seharusnya Valkyrie yang disebut Valkyrie Terkuat." bisik Artoria dengan rendah tapi serius.

Terutama ketika mendengar kalimat [Rhongomyniad mengakuinya] yang secara tidak langsung mengatakan bahwa Britannia Raya mereka, termasuk Raja dan dirinya sendiri tidak layak oleh senjata kelahiran yang dulu menjaga Camelot!

Ini....ironis.

Arthur akhirnya berjalan selangkah dan berhadapan dengan Merlin. Dia serius menanyakan: "Lalu Merlin, katakan sekarang tujuan kau memanggil kami."

"Aku yakin itu bukan hanya demi hal biasa seperti mendengarkan sejarah asli itu, bukan?"

Yuuki diam dan tersenyum lembut disana. Dia kemudian mengibaskan tongkat di tangannya, dimana pandangan semua orang disana langsung dipenuhi oleh bunga-bunga indah.

Ketika pandangan mereka kembali normal, mereka ternyata sudah sampai di sebuah padang rumput luas, dengan di depan mereka, ada sebuah batu biasa yang anehnya memiliki pedang indah yang tertancap di atasnya....

«Caliburn»

Tidak diragukan lagi, itu nama yang langsung masuk ke otak mereka semua.

"Ini..."

"Prosesi yang memilih Raja, Penarikan Pedang di Atas Batu, Caliburn!"

"Aku tidak bisa memberikan Excalibur karena dia sudah ada yang punya, tapi dia..."

Merlin mengetuk tongkatnya ke tanah dan kemudian bertanya dengan serius, "Sepertinya kalian sudah mengetahui kemungkinannya, tapi harus kunyatakan lagi.....apakah kalian layak untuk senjata ini?"

Next chapter