63 Tetua Mo Xiang

Translator: Atlas Studios Editor: Atlas Studios

Di "Menara Pencerah Kehendak" yang agung.

"Tetua Mo, aku akan bergantung padamu kali ini!" Tetua Shang Chen melihat orang tua yang duduk di sampingnya.

Tetua dari Serikat Kerja Guru, Mo Xiang!

"Tetua Shang, tidak perlu terlalu formal. Bagaimanapun juga, kita sudah teman lama!"

Tetua Mo Xiang berusia lima puluhan dan jenggot tipis berwarna abu-abu bisa terlihat di wajahnya. "Jangan khawatir, jika guru ini benar-benar melakukan pemaksaan dan memaksa orang lain untuk menjadi muridnya, aku pasti akan melapor kepada Serikat Kerja Guru untuk mencabut lisensi mengajarnya!"

"Hmmh, itu adalah kelalaianku!" Tetua Shang Chen menggelengkan kepalanya. Dengan tatapan meratapi, dia merasa menyesal, "Ketika guru ini mendapat nilai nol dalam Ujian Kualifikasi Guru, aku memberinya ultimatum. Jika dia tidak bisa merekrut murid mana pun, dia akan segera dipecat … mungkin karena merasa tertekan, dia menggunakan cara seperti itu…. ini semua salahku!"

Dia menghela napas.

"Tetua Shang, jangan menyalahkan dirimu sendiri. Karena kebaikan hatimu, kamu memberinya kesempatan lain. Namun, orang ini tidak tahu caranya bersyukur, dan sebagai gantinya, dia malah memilih untuk melakukan tindakan keji seperti itu. Dia benar-benar tidak tahu malu dan keji!'' Wajah Tetua Mo menjadi kelam seraya dia memancarkan aura yang kuat. "Sebagai seorang guru, alih-alih merenungkan bagaimana cara mendidik murid dengan lebih baik, dia malah menghabiskan waktunya dengan trik curang seperti itu. Aku ingin melihat apa yang memberinya keberanian untuk menggunakan cara-cara seperti itu!"

Tetua Mo Xiang terkenal karena kebenciannya terhadap penjahat dan tindakan jahat. Setelah mendengar tentang seorang guru memaksa seorang murid, dia hampir meledak karena marah.

"Jika bukan karena sikap berbudi laoshi Cao Xiong dalam melaporkan insiden itu dan mengatakan bahwa muridnya telah dipaksa oleh guru tersebut, bahkan sampai mengajukan Percobaan Pencerah Kehendak untuk menyelesaikan masalah ini, aku pasti masih tidak menyadari semua kejadian ini."

Dengan kedua tangannya di belakang punggungnya, Tetua Shang Chen menggelengkan kepalanya terus menerus. Tatapannya tertuju pada langit yang kosong, seolah ia telah melakukan kelalaian terbesar di dunia.

Jika Zhang Xuan ada di sini, dia pasti akan terkejut. Kemampuan Shang Chen dalam zhuangbi1 jauh lebih unggul daripada dirinya.

"Meskipun Percobaan Pencerah Kehendak dapat merusak harmoni dan persahabatan antara guru, hal itu masih layak jika digunakan untuk menyingkirkan yang beracun dari yang lain. Jangan terlalu menyalahkan diri sendiri!" Melihat ekspresi Tetua Shang Chen, Tetua Mo Xiang diam-diam terkesan.

Sering kali, seorang murid yang disukai beberapa guru pada saat yang sama akan muncul di akademi. Pada saat seperti itu, semua orang akan mencoba menyelesaikan masalah secara pribadi. Dengan cara ini, pertemanan antar rekan kerja bukan hanya akan tidak terluka, ketertiban juga dapat dipertahankan di institusi. Hanya ketika masalah itu benar-benar tidak dapat diselesaikan secara pribadi baru mereka akan memilih metode seperti itu untuk menyelesaikannya.

Percobaan Pencerah Kehendak, seperti yang didiktekan pada namanya, adalah percobaan pencerah kehendak seorang murid, memungkinkan murid tersebut untuk membuat pilihan berdasarkan kehendaknya yang sebenarnya. Namun, ini berarti bahwa hubungan antara guru yang bersaing akan menjadi benar-benar bermusuhan, sehingga melukai semangat keharmonisan pertemanan antar guru.

Inilah alasan mengapa pada abad ini sejak dimulainya Akademi Hongtian, hanya ada sekitar kurang dari sepuluh pengajuan untuk Percobaan Pencerah Kehendak. Mereka pun tidak berharap bahwa mereka akan dapat menghadapi insiden semacam itu juga.

Setelah berpura-pura merenung, Tetua Shang Chen diam-diam tertawa ketika melihat bahwa dia telah berhasil membangkitkan kemarahan dari Tetua Mo. Dia menunjuk dengan tangannya dan memberi perintah, "Biarkan mereka masuk!"

Kreeek!

Segera setelah kata-kata dari mulutnya terucap, pintu yang terkesan berat di situ perlahan terbuka kemudian Zhang Xuan, Cao Xiong, Shang Bin, Shen Bi Ru dan Liu Yang masuk.

"Laoshi Cao Xiong, apakah kamu yang telah mendaftar untuk Percobaan Pencerah Kehendak?"

Saat semua orang menghentikan langkah mereka, Tetua Shang Chen bertanya dengan alis terangkat.

"Aku mohon tetua untuk menanggapi keluhanku!" Cao Xiong menangis keras. "Zhang Xuan ini memaksa muridku, Liu Yang, yang telah mengakuiku sebagai gurunya, sehingga melanggar aturan persaingan yang adil di antara para guru. Karena itu, aku secara khusus mengajukan permohonan untuk Percobaan Pencerah Kehendak, untuk memberi keadilan kepada Liu Yang. Pada saat yang sama, aku berharap akademi dapat menghukum orang yang tidak tahu malu ini!"

"Memberi keadilan?"

Liu Yang tidak menyadari apa yang sedang terjadi karena dia hanya diperintahkan untuk mengikuti para guru ke sini. Setelah mendengar kata-kata dari Cao Xiong, dia akhirnya mengerti bahwa Cao Xiong berusaha memanfaatkan dirinya untuk berurusan dengan Zhang Xuan. Dengan demikian, dia buru-buru menatap ke arah Zhang Xuan, "Guru … "

Sebelum dia bisa menyelesaikan kata-katanya, dia melihat ekspresi kebingungan dari laoshi Zhang, yang sebelumnya terlihat tenang dan tangguh beberapa saat lalu di kelas. Dengan marah, Zhang Xuan berkata, "Laoshi Cao, kamu mengatakan omong kosong … Liu Yang … bersedia menjadi muridku! Aku … aku … tidak pernah memaksanya!"

Suaranya memberi kesan ketidakpercayaan dan kepanikan, seolah-olah kebohongannya telah terbongkar.

"Eh?"

Tidak dapat memercayai apa yang dia lihat di hadapannya ini, Liu Yang mengedipkan matanya.

Setelah dua pelajaran, dia sudah benar-benar terkesan pada Zhang Xuan, bahkan sampai memiliki pemikiran bahwa Zhang Xuan adalah yang mahakuasa. Dia merasa bahwa menjadi murid Zhang Xuan adalah hasil dari persaingan yang adil antara dua guru dan itu bisa dijelaskan dengan mudah. Bagaimana situasinya berubah ke titik seperti itu tiba-tiba?

Mata Zhang Xuan dipenuhi rasa takut dan tubuhnya sedikit gemetar, seolah-olah ia tertangkap basah di tempat tidur dengan orang lain. Liu Yang tidak dapat menemukan kepala atau ekor dari situasi ini … saraf otak laoshi Zhang sepertinya sedang kejang untuk berperilaku seperti ini?

"Guru … " Liu Yang menoleh, tapi sebelum dia dapat menyuarakan keraguan di dalam hatinya, dia melihat laoshi Zhang berbalik seraya berdeham, "Liu Yang, kamu lebih baik menjelaskan dengan benar. Apakah aku memaksa kamu atau tidak?"

Saat dia berkata demikian, dia diam-diam mengedipkan matanya.

"Ah … tidak, tidak!" Liu Yang buru-buru menggelengkan kepalanya.

Tidak peduli seberapa dungu dirinya, jelas terlihat bahwa laoshi Zhang mencoba untuk menipu pihak lain!

Itu akan berhasil selama Liu Yang bekerja sama dengan Zhang Xuan.

Keduanya menyadari apa yang sedang terjadi, tetapi di mata orang lain, tampaknya Zhang Xuan mengancam Liu Yang untuk mengatakan sesuatu yang bertentangan dengan keinginannya. Kalau tidak, mengapa Liu Yang menjawab dengan ragu-ragu?

Seperti yang diharapkan, saat melihat kejadian di depan matanya ini, warna Tetua Mo berubah menjadi sedikit mengerikan.

"Kamu pasti Zhang Xuan! Aku akan memberimu satu kesempatan lagi. Selama kamu dengan patuh membatalkan pengajaranmu dengan Liu Yang ini dan membiarkannya untuk kembali lagi ke bimbingan laoshi Cao, aku akan memilih untuk tidak melanjutkan masalah ini dengan Percobaan Pencerah Kehendak!"

"Membatalkan pengajaran?" Zhang Xuan menggaruk kepalanya. "Liu Yang telah mengakuiku sebagai gurunya karena kehendaknya sendiri. Akan menjadi tidak adil baginya jika aku mengusirnya pergi…."

"Tidak adil? Kehendaknya sendiri?"

Sudut bibir Tetua Mo berkedut.

[Apakah kamu tidak merasa malu karena mengucapkan kata-kata tersebut?

Kamu hanya seorang guru yang mendapat nilai nol dalam Ujian Kualifikasi Guru. Murid itu tidak bisa lebih dari sekedar bahagia bila dapat menyingkirkan pelajaranmu, namun kamu berbicara tentang ketidakadilan….

Dari mana rasa percaya dirimu berasal?]

Tepat ketika Tetua Mo akan melanjutkan perkataannya, ia mendengar Cao Xiong dan Shang Bin berteriak secara bersamaan, "Tetua Mo, ini tidak akan berhasil!"

"Kenapa?"

Percobaan Pencerah Kehendak adalah sesuatu yang sangat merepotkan. Saat percobaan pencerah kehendak itu dimulai, seseorang harus dihukum. Jika tidak, jika semua orang menindaklanjuti proses seperti ini juga, akademi tidak akan mampu mengontrol biaya pengeluaran!

Awalnya, Tetua Mo bermaksud agar insiden ini diselesaikan dengan damai. Setelah mendengar halangan dari Cao Xiong dan Shang Bin, dia berbalik dan melihat mereka.

"Tetua Mo, Cao laoshi telah mengajukan permohonan untuk Percobaan Pencerah Kehendak dan akademi telah menyetujuinya. Jika itu berhenti tiba-tiba pada saat ini, bukankah berarti … berarti bahwa peraturan akademi sedang diremehkan?" Shang Bin buru-buru berkata.

Lelucon macam apa ini!

Tidak mudah bagi mereka untuk mengatur situasi ini untuk mendorong Zhang Xuan keluar ke ujung tebing. Jika mereka menyelesaikan masalah ini dengan tenang, bukankah ini berarti bahwa semua usaha mereka akan sia-sia?

Jika begitu, bukankah penghinaan yang dia lakukan kemarin menjadi sia-sia?

"Benar sekali, Tetua Mo. Aku juga memikirkan kebaikan bagi pihak murid. Aku berharap seorang murid bisa mengikuti hatinya sendiri dan memilih guru yang paling dia sukai, daripada dipaksa untuk membuat pilihan!"

Cao Xiong buru-buru berkata. Kata-katanya benar dan emosional. Jika bukan karena corak merah di pipinya akibat tamparan Shang Bin kemarin, dia pasti akan bisa mengesankan banyak orang.

"Baiklah kalau begitu!" Setelah mendengar kata-kata dari Cao Xiong dan Shang Bin, Tetua Mo menganggukkan kepalanya, tidak lagi menahan proses percobaan pencerah kehendak tersebut.

"Karena kalian semua telah memilih Percobaan Pencerah Kehendak, maka secara alami, aku harus mencantumkan aturannya dengan jelas terlebih dahulu. Setelah percobaan pencerah kehendak ini selesai, siapa pun yang pada akhirnya Liu Yang pilih untuk ia akui sebagai gurunya akan menang dalam persidangan ini. Tentu saja, orang yang kalah akan dihukum. Jadi, mari kita klarifikasi hukuman terlebih dahulu!"

Pada titik ini, Tetua Shang Chen yang tenang mengamati sekeliling sebelum berkata, "Kali ini, laoshi Cao Xiong telah memilih hukuman terberat, yaitu, pada akhir persidangan, pihak yang kalah akan dikeluarkan dari akademi! Zhang Xuan, apakah kamu keberatan?"

Setelah mendengar bahwa itu adalah hukuman yang paling berat, Zhang Xuan memandang dengan tidak percaya. Dengan wajah tulus, dia berkata, "Tidak ada dendam mendalam antara aku dan laoshi Cao, untuk mengusirnya … bukankah itu keterlaluan?"

"Eh?"

Setelah mendengar kata-kata ini, Tetua Shang dan yang lainnya membeku. Mereka berbalik dan menatap Zhang Xuan seolah-olah mereka sedang melihat seorang idiot. [Apakah ada yang salah dengan kepala orang ini … kamu adalah orang yang akan diusir, oke?]

"Hmph, apa pun pendapatmu, kamu harus setuju untuk melakukan Percobaan Pencerah Kehendak! Sudah terlambat untuk kembali sekarang!"

Berpikir bahwa Zhang Xuan menyemburkan omong kosong untuk menolak persidangan tersebut, Cao Xiong mencibir dengan dingin.

"Aku benar-benar melakukan ini untuk kebaikanmu … aku masih berpikir bahwa mengusirmu begitu saja merupakan hal yang terlalu kejam. Bagaimana jika begini!" Zhang Xuan ragu sejenak sebelum berkata, "Mengapa kita tidak … membatalkan pengusiran. Kita hanya akan menghukum pihak yang salah dengan mencabut lisensi mengajarnya saja … tambahkan juga hukuman lainnya seratus Cambuk Pembantai Dewa!"

"Mencabut lisensi mengajar? Seratus Cambuk Pembantai Dewa?"

Semua orang mengedipkan mata mereka secara bersamaan dan saling menatap satu sama lain. Setiap orang dari mereka merasa seolah-olah mereka menjadi gila.

Sepertinya pihak yang akan kalah nantinya akan dapat mempertahankan posisinya, sehingga dia tidak akan berakhir pengangguran. Namun, dalam kenyataannya, hukuman ini jauh lebih kejam daripada pengusiran secara langsung.

[Apakah kamu yakin bahwa kamu tidak salah bicara?]

------

avataravatar
Next chapter