"Kamu yang terluka, tetapi malah kamu yang menghiburku. Aku benar-benar egois. Seharusnya, aku tidak membahayakan diriku dan orang-orang di sekitarku hanya karena ingin menangkap Keara." Anya menoleh dan memeluk Aiden dengan sedikit kesulitan karena perutnya yang sudah membesar. "Aiden, maafkan aku. Aku tidak menyangka Keara akan sekejam ini. Aku bukan saudaranya. Bagaimana bisa aku punya saudara sekejam itu?" Karena terus menangis, Anya merasa napasnya tersengal-sengal dan lebih pendek.
Aiden tidak bisa marah pada Anya saat melihatnya seperti ini. Istri kecilnya ini sudah jauh lebih dewasa dari sebelumnya, tetapi hatinya terlalu baik. Ia tidak menyangka bahwa seseorang bisa berbuat sekejam Keara.
Kalau begini caranya, bagaimana ia bisa melawan Keara?
Keara benar-benar sudah gila. Rasa bencinya pada Anya begitu besar hingga ia datang sendiri ke rumah sakit untuk menyakiti Anya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com