481 Penthouse dan Segala Ceritanya

Bagas mengangguk, "papa akan siapkan segalanya. Tidak ada yang bisa menghalangi, meski itu keluarga Sandjaya."

Bagas tidak pernah takut apapun, apalagi dia tidak berhutang sedikitpun pada keluarga itu.

Sarah menangis, "mama nggak bisa bayangin kamu jadi janda muda."

"Harusnya Cia nangis dan sedih, tapi kok kesel ya?" Sarah tertawa miris. Ibu mana yang hatinya tidak sakit kalau melihat biduk rumah tangga putrinya berantakkan.

"Mama lebih kesel lagi, harusnya nggak usah nikahin kamu dulu," ucap Sarah kesal. airmatanya masih bercucuran.

"Mama kenapa jadi nggak bijak gini? Jangan karena kesal kehilangan cara berpikir. Benar apa yang Cia bilang, kita jangan mencari siapa benar dan salah. Tindakkan Dhika mengecewakan, itu benar, maka itu kita ikuti apa yang Cia putuskan tanpa harus berdebat benar dan salah." Jelas Bagas.

"Tapi tetap aja mama kesel. Harusnya perjodohan itu nggak kita turutin, dengan begitu Cia nggak akan terluka."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter