484 Buka Mata Dan Lihat Kebenaran

"Harusnya kau lebih tau dari siapapun! Harusnya kami yang bertanya ada apa!" sentak tuan besar yang muak dengan sikap cucunya.

Dhika menahan diri, dia terus menatap ibu mertuanya untuk mendapat jawaban. Dua minggu lebih dia berpikir jika istrinya marah karena dia yang tidak menepati janji.

Tapi nyatanya itu hanya pikiran dangkalnya. Apa yang di katakana ayah mertuanya benar, tidak mungkin istrinya memutuskan hal sebesar ini jika tidak di dasari masalah yang besar. Kepalanya terasa ingin pecah sekarang.

Sarah menatap kecewa anak mantunya, "kau belum selesai dengan masa lalumu, itulah penyebabnya. Cia memilih mundur, bukan pergi meninggalkanmu."

Deg!!

Jantung Dhika serasa di tembak tepat di tengahnya, ucapan ibu mertuanya membuat aliran darahnya berhenti mengalir, pasokan udara menghambat masuk ke dalam paru-paru. Dia meremas kuat surat cerai hingga lecek.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter