1 Bab 1 "BERTENGKAR"

HAI SEMUANYA... AKU BAWA CERITA BARU NIH.. SEMOGA SUKA YA... WEHEHEHE...

HAPPY READING GUYS...

Seorang wanita dengan rambut cokelat yang ujungnya di curly dan panjangnya sedada di biarkan tergerai begitu saja. Celana jens ketat berwarna hitam dan crop top hodie berwarna putih dengan tas chanel berwarna putih menunjang penampilannya. Jam tangan Alexandre Christie strap putih yang senada dengan tasnya serta sepatu Reebook berwarna putih juga.

Ia berjalan di koridor kampus dengan kepala terangkat ke atas dan menatap lurus ke depan sesekali ia bercanda dengan ketiga temannya. Zia Azkania Herlambang si anak konglomerat putri dari pasangan Attaya Putri dan David Herlambang pria keturunan Belanda Indonesia. Ia memiliki perusahaan di bindang perbankan, tambang minyak, perkebunan kopi, teh dan pabrik kertas yang menjadi sumber kekayan keluarga Herlambang. Herlambang adalah penerus satu-satunya keluarga Herlambang karena dari kakek buyutnya memang hanya memiliki satu orang anak.

Namun, baru Attaya -- mama Zia yang bisa memberikan keturunan lebih dari satu bahkan memiliki seorang putri. Sebelum-sebelumnya keturunan keluarga Herlambang hanya seorang pria saja. Anak pertama Herlambang bernama Arkadian Bagaskara Herlambang yang saat ini ia sedang belajar mengelola perusahaan perkebunan kopi yang berada di Bengkulu.

Anak kedua Herlambang bernama Zico Baneswara Herlambang masih melanjutkan pendidikan S2-nya di negeri kangguru sedangkan Zia, ia berkuliah di kampus swasta yang bergengsi dan Papanya salah satu donatur terbesar di kampus yang ia tempati. Jadi, wajar saja jika saat ini banyak mata memandang ke arah Zia dan ketiga temannya.

Ada Putri Arumi, Zakia Arabella dan satu pria yang sedikit lentik. Denis Fairuz Hartanto anak pemilik Stasiuan televisi dan PH terkenal. Anak laki-laki satu-satunya dari 6 bersaudara, semua kakak-kakaknya adalah wanita. Putri Arumi atau sering di panggil Puput anak dari Kepala Manajer di perusahaan pusat Papa Zia, sedangkan Zakia Arabella yang di panggil Kia adalah anak dari rekan bisnis Papa Zia di bidang perhotelan.

Papa Zia menanam saham di hotel-hotel dan juga resort tetapi dia tidak memiliki langsung hotel ataupun resort. Ia hanya menanamkan modalnya saja. Zia, Kia dan Denis atau sering meminta di panggil Dina itu tidak mempermasalahkan jika Puput hanya anak seorang kepala manajer. Asalkan orang itu baik, maka mereka mau berteman.

Pertemanan mereka sudah terjalin semenjak SMP sedangkan Zia dan Puput sudah mengenal semenjak tk, hanya saja perteman mereka di mulai semenjak SMP. Ketika mereka masih asyik mengobrol, di depan mereka ada segerombol pria. Mereka berempat berpapasan dengan grombolan pria itu tetapi dari mereka tidak ada yang mau mengalah untuk memberi jalan.

"Heh, lo maunya apa sih? Sehari bisa enggak, lo itu enggak muncul di hadapan gua?" tanya Zia seraya bersedekap dan menatap kesal pria yang ada di hadapnnya.

"Eh, anak manja, lo pikir gua sudi ketemu sama cewek manja kayak lo!" ucap pria itu yang juga kesal. Ia pun malas bertemu dengan wanita manjas seperti Zia.

"Eh, ganteng! Muka lo boleh ganteng tapi Zia itu enggak akan ngelirik lo. Jangan bilang Zia itu manja ya, kalau lo cuma ngebacot doang!" ucap Dina atau Denis dengan nada melambai dan menatap pria di hadapannya itu dengan tatapan kesal.

"Minggir, deh lo semua!" ucap Zia dengan tatapan tajamnya yang lebih ke arah pria di hadapannya.

"Sorry ya, lo yang minggir!" ucap pria di hadapan Zia.

Zia maju selangkah begitupun pria di hadapan Zia. Tubuh Mereka begitu dekat tetapi kepala mereka saling menjauh karena tidak mau sampai wajah mereka saling bersentuhan. "Migir!" tegas Zia yang suaranya begitu dingin dan tegas.

"Lo yang minggir!" tegas pria itu kemudian dengan satu tangannya terulur ke samping tubuh Zia dengan kuat ia mendorong tubuh Zia ke samping agar ia bisa melewati Zia. Teman-temannya Zia segera membantu Zia agar Zia tidak terjatuh kesamping.

"Gambar kodok sialan!" teriak Zia kesal sedangkan pria yang di teriyaki Zia sama sekali tidak peduli. Gerombolan pria yang kurang lebih ada 7 orang itu meleawti Zia dan teman-temannya begitu saja.

Arjun Fadgham, pria tampan dan juga cerdas. Ia bisa berkuliah di kampus tersebut karena kecerdasannya sehingga ia bisa mendapatkan beasiswa. Dia bukanlan anak-anak dari orang berduit. Ayahnya hanya supir angkot sedangkan ibunya seorang pembantu rumahh tangga yang bekerja di rumah Kia.

Fadgham orangnya tidak peduli berhadapan dengan siapapun. Bahkan dengan Zia yang sudah jelas-jelas semua orang tahu siapa dia, ia tidak peduli sama sekali. Ia tidak takut jika beasiswanya sampai di cabut. Berawal dari masa OSPEK, Zia dan teman-temannya selalu datang terlambat dan tidak pernah menyelesaikan tugas dengan baik yang di perintahkan oleh para senior panitia OSPEK.

Ia tidak menyukai karakter Zia dan teman-temannya. Bahkan Kia yang menurutnya adalah anak yang baik dan rajin bisa-bisanya telat masuk ke acara OSPEK. Di situlah Fadgham mulai membenci Zia. Karena Zia--lah orang yang berani berbicara ketika dirinya sedang menghukum Zia dan teman-temannya. Ia berani menatap lawan bicaranya dengan tatapan tajam dan Zia juga menurutnya membawa pengaruh buruk pada Kia wanita yang menurutnya baik dan rajin.

Apalagi setelah tahu jika Zia adalah anak dari donator terbesar di kampus, ia semakin membenci Zia. Wanita yang sok kuat, padahal kekuatannya hanya berasal dari ayahnya yang menjadi donator tetap. Fadgham selalu memanggil Zia dengan sebutan wanita manja atau cewek manja sedangkan Zia memanggil Fadgham dengan panggilan buku gambar atau seperti tadi gambar kodok. Berasal dari panggilan gham dari nama Fadgham.

Nama Fadgam memang lebih di kenal di bandingkan nama depannya Arjun karena nama Arjun atau Arjuna di kampus itu ada sekitar 10 orang yang memiliki nama itu. Jadi, dari pada salah mencari orang, itu sebabnya Arjun Fadgham di panggil dengan nama Fadgham. Fadgham termasuk mahasiswa aktif. Ia pernah menjabar sebagai ketua HIMA (Himpunanan Mahasiswa) sesuai Fakultasnya dan ia pernah menjabat sebagai ketua SENAT.

Ketika Zia dan teman-temannya masuk ia masih menjabat sebagai ketua HIMA dan saat itu dirinya di tunjuk sebagai ketua panitia karena memang Fadgham memiliki jiwa kepemimpinan yang bagus. Ia juga mengikuti ekskul band dan juga basket. Dan ada satu lagi hal yang tidak banyak orang tahu, Fadgham sudah banyak menyelesaikan skripsi orang. Jadi, ia mendapatkan uang tambahan yang cukup untuk biaya kuliahnya membeli barang-barang yang ia butuhkan dari laptop dan buku-buku kuliah. Ia orang yang berani mengemukakan pendapatnya tanpa takut dengan konsekuensi yang akan dia dapat jika orang yang ia hadapi memiliki kedudukan yang tinggi.

Satu hal dari diri Fadgham, ia tidak pernah berpacarana selama hidupnya. Banyak wanita yang mendekatinya karena ketampanan dan kepintarannya. Namun, tidak ada satu pun wanita yang mampu membuat Fadgham mengatakan 'Aku cinta kamu, maukah kamu menjadi kekasihku?" Tidak pernah ada kata itu dalam kehidupan Fadgham.

Bukan ia tidak normal, jika ia mau ia bisa memilih salah satu dari wanita yang mendekatinya. Namun, sayangnya tidak ada wanita yang mendekatinya mampu membuat ia mengatakan hal itu. Tidak ada yang pas sesuai dengan kriterianya. Kriteria wanita yang Fadgham sukai adalah Zakia Arabella.

TBC...

YO YO YO GUYS.... GIMANA PART AWAL, MASIH GERSANG YA GUYS... WKWKWKW... YUKS LAH KOMENT DAN POWER STONENYA JANGAN LUPA YA GUYS....

avataravatar
Next chapter