Semenjak terakhir kali Laila menggunakan sepedanya adalah ketika ia terakhir berada di rumah tersebut. Melihat sepedanya terparkir di ruangan depan, membuatnya kembali semangat.
"Apa kabar sepedaku? Apa aku bisa menaikimu lagi, seperti biasanya? Huh, sudah hampir sebulan nggak sepedaan. Apa bisa ketemu anak-anak di jalan, yah?" Sebuah senyuman tersungging di bibir mungilnya. Ia sudah menantikan hal yang sudah ia rindukan itu.
Setelah mengeluarkan sepedanya, Laila menaikinya saat di depan. Dengan pakaian yang berkibar terkena angin sepoi-sepoi. Terasa sejuk udara pagi hari. Ia mengingat kalau sang kakek dirasa tidak apa-apa, ia sudah tidak terlalu khawatir lagi.
"Bismillahirrahmanirrahim ... ayo sepedaku yang gagah, terjang jalanan di hadapanmu, maju!" Dengan penuh semangat, ia pun mengayuh sepedanya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com