5 Malam Pengantin!

Andin Vop.

Mas Kenan masih mencengkrama kedua tanganku, sehingga membuat pergelangan kedua tanganku terasa sangat sakit. Aku merintih merengek kesakitan pun Mas Kenan tidak memperdulikannya.

Mas Kenan malah mendorong tubuhku dengan sangat kasarnya, hingga tubuh ku jatuh di atas ranjang. Aku mencoba untuk sabar dan kuat . Mas Kenan duduk di tepi ranjang , deruh nafasnya mulai bergemuruh.

Aku mencoba untuk merayunya , aku memeluk tubuh suamiku yang tampak kaku dari arah samping. Jari-jemari ku terus memainkan kuping gajahnya Mas Kenan dan meraba-raba kembali leher sampai bidang dadanya.

"Mas... "

Aku berbisik di telinganya , dan aku merasakan Mas Kenan mulai merinding. Lalu aku menyentuh timus mas milik suamiku di balik dedaunan. Aku kaget ternyata timun mas itu sudah membesar.

Aku menatap lekat wajah suamiku , dan tanganku menyentuh wajahnya. Dia masih diam dan terpaku. Tatapannya begitu sangat mengerikan . Aku terpaksa agresif agar suamiku terpancing .

Lalu aku tidur terlentang dan sambil menarik tangan suamiku hingga dia ikut jatuh dalam dekapanku. Sepertinya suamiku sudah mulai ikut terhanyut. Aku terus memancingnya. Hingga pada akhirnya, aku berhasil membuat tongkat sunggokong itu tembus memasuki goa yang terkunci. Saat terbuka goa itu sedikit mengeluarkan saus.

Malam ini serasa jadi malam milik kita berdua , aku tidak menyangka sama sekali, aku bisa sukses membuat tongkat itu berani masuk ke dalam goa, awal-awal. Aku merasakan nikmatnya surga dunia. Tak bisa aku pungkiri, miliknya sukses membuat aku ingin terus di manja.

Mas Kenan emang dingin , dan tampak sangat tidak suka terhadapku karena di matanya aku adalah wanita murahan. Tapi aku tidak menyangka sama sekali, sentuhan Mas Kenan begitu halus dan lembut.

Tiba-tiba terdengar suara rintik-rintik hujan di luaran sana, cuaca yang dingin semakin menambah indahnya malam ini. Cucuran rintik keringat semakin membuat panas dan semakin panas. Apalagi aku melihat raut wajah suamiku yang tampak sangat menikmatinya dan aku pun sangat ikhlas melakukan ini karena dia sekarang adalah suamiku.

Keringat terus bercucuran , dan aku merasakan ada cairan hangat yang masuk ke dalam goa itu. Dan seketika, suamiku langsung menjatuhkan tubuhnya di samping kananku. Dia benar-benar sangat kelelahan.

Aku tersenyum melihatnya, lalu aku kembali berbisik,"Terimakasih Mas," bisik ku dengan sangat halus.

Namun suamiku tidak menyahut sama sekali. Dan perlahan-lahan Mas Kenan memejamkan kedua matanya, dia tidur tanpa sehelai benang pun yang menempel. Dan aku pun menyelimutinya.

Di atas kasur berwarna putih, aku melihat ada setetes warna merah di sana. Tiba-tiba terdengar suara rhingtone dari ponselnya Mas Kenan , saat aku mengambil ponsel Mas Kenan di atas nakas , terpampang jelas di layar ponselnya My wife is calling . Aku pun mengangkat teleponnya.

"Hallo Mba Bianca, ini aku Andin. Mas Kanannya lagi tidur," ujarku.

"Gimana? Apakah Mas Kenan sudah menyentuhmu?" tanya Mba Bianca.

"Sudah Mba," jawab ku tanpa ragu-ragu.

"Ya sudah, kamu bangunkan Mas Kenan suruh dia pulang. Aku menunggunya."

"I-iya Mba."

Telepon pun di matikan oleh Mba Bianca , hatiku sangat pedih ketika Mba Bianca menyuruh Mas Kenan untuk pulang, dan aku merasa jadi wanita penghibur saja, sesudah dapat langsung di tinggal pergi.

Kadang aku berpikir, apakah Mba Bianca tidak merasa cemburu dan sakit hati ketika suaminya bercinta dengan wanita lain?

Ah... tapi itu bukan urusanku.

"Mas, Mas Kenan! Bangun Mas." Aku menepuk-nepuk bahu Mas Kenan.

"Mmmm... apa?" Mas Kenan menyahut tapi masih memejamkan kedua matanya.

"Mba Bianca barusan telepon, katanya menyuruh Mas Kenan untuk segera pulang. Mba Bianca menunggu mu Mas," ucapku dengan bibir gemetar. Aku sebenarnya tidak ingin suamiku pergi.

Tapi sayang! Mas Kenan langsung beranjak bangun dan memakai bajunya. Setelah itu Mas Kenan meninggalkanku begitu saja tanpa permisi. Hati ku kembali merasa sangat sakit. Tapi aku sadar aku ini cuman istri bayaran sampai melahirkan seorang anak. Akhirnya aku memutuskan untuk tidur. Hujan pun masih terdengar rintik-rintik di luaran sana.

...

Author Vop.

"Mas Kenan malam ini kan masih malam masa subur nya Andin. Lebih baik malam ini kamu temui Andin. Dan tidur lagi dengan Andin," ucap Bianca enteng.

Kenan yang sedang makan malam pun menghentikan makannya dan menjatuhkan secara kasar sendok dan garfu di atas piring. Deruh nafas nya mulai terdengar .

"Sayang kamu tidak merasa cemburu dan merasa sakit hati gitu hah?" tanya Kenan dengan rasa kekesalannya.

Bianca melebarkan senyum lalu memegang tangan Kenan,"Mas Kenan... ini demi rumah tangga kita loh! Kamu mau kita berpisah hanya karena aku tidak bisa kasih cucu sama orangtua kamu Mas," kata Bianca dengan halusnya.

Kenan tidak menghanyut , raut wajahnya masih tampak sangat kesal. Namun sebisa mungkin Bianca membujuk Kenan agar malam ini bisa menyentuh Andin lagi agar secepatnya Andin itu hamil.

"Baik aku pergi!" sahut Kenan yang langsung beranjak dari duduknya tanpa menghabiskan makan malamnya. Buka itu saja , Kenan juga tidak mengucapkan salam dia nyelonong pergi begutu saja.

"Maaf Mas! Sebenarnya hati aku sakit, tapi aku mencoba ikhlas. Ini demi rumah tangga kita Mas," pekik Bianca ketika Kenan sudah pergi. Air mata mulai menitik.

Sementara Andin seperti biasa mempersiapkan segalanya , karena ia sudah mendapat kabar kalau Kenan akan datang.

"Semangat Andin! Kamu pasti bisa! Walaupun melakukannya tanpa ada dasar cinta di antara aku dan suamiku tapi aku harus melakukannya, kalau tidak? Aku harus membayar ganti rugi, gimana bisa aku mendapatkan uang sebanyak itu," gumam Andin.

Kenan sudah tiba di depan pintu rumah Andin. Kenan menggedor-gedor pintu rumah sangat kasarnya hingga Andin di buat kaget.

"Andin buka... " teriak Kenan.

"Iya Mas bentar," teriak Andin.

Kemudian Andin membuka pintu rumahnya , Andin menyambut Kenan dengan senyuman termanisnya. Andin mencium punggung tangan Kenan.

Kenan malah mendorong tubuh Andin , lalu membanting pintu dengan kasarnya tak lupa Kenan mengunci terlebih dahulu pintu rumahnya. Kenan menarik tangan Andin dengan kasarnya , membawa Andin masuk ke dalam kamar.

Setelah berada di dalam kamar, Kenan mendorong tubuh Andin hingga jatuh ke atas ranjang. Kenan emosinya masih belum reda.

"Ayo buka bajumu," bntak Kenan.

Andin mengangguk pasrah, lalu satu persatu Andin membuka bajunya sampai tubuhnya polos. Andin duduk di tepi ranjang.

Kenan menghampiri Andin dan duduk di sebelah Andin. Andin sangat ketakutan, Andin berpikir kalau Kenan akan maen kasar. Namun dugaan Andin salah , Kenan maennya sangat lembut.

Walaupun Kenan melakukan nya tanpa ada rasa cinta tapi ia berusaha untuk memberikan sentuhan lembut dan nya halus , Kenan selalu menganggap kalau Andin adalah Bianca wanita yang sangat Kenan cintai. Hingga 2 malam berturut-turut Kenan dan Andin menikmati malam pengantinnya dengan mesra seperti pasangan suami istri yang mau sama mau tanpa ada paksaan. Di tambah Andin yang selalu berusaha agresif sehingga membuat Kenan semakin tertantang dan penasaran.

Hampir satu jam lamanya akhirnya timun mas itu mengeluarkan getah hingga terasa lemas dan langsung tidur dengan nyenyak. Malam ini Kenan tidak pulang, malam ini Kenan tidak meninggalkan Andin.

Andin melebarkan senyum ketika melihat Kenan yang tidur di sebelahnya , Andin kini merasa menjadi seorang istri sungguhan.

Bianca mencoba menghubungi Kenan beberapa kali namun tidak dapat di hubungi , karena Kenan sengaja mematikan ponselnya. Bianca mencoba menghubungi Andin namun sama tidak ada jawaban, Andin yang kelelahan langsung ikutan tidur nyenyak, ponselnya berdering pun sampai tidak terdengar. Bianca mulai geram dan kesal sendiri.

avataravatar
Next chapter