webnovel

Pernikahan kilat : istriku yang Nakal, Jangan Lari!

Atea seorang gadis muda yang suka usil dan nakal sangat menyukai tantangan. Jordan Mayor Jendral Disebuah Pangkalan Militer di Negara S, yang terkenal dingin dan tanpa ampun, cekatan serta kejam. Di pertemuan dalam perjodohan pernikahan tanpa saling mengenal sebelumnya. " iblis kecil, mau lari kemana kau. kau tidak akan bisa lepas dariku." Kata Jordan berlari mengejar istrinya yang baru saja tiba kota A. "Ingin menangkapku? Kejar kalau bisa. bleeehh... " Atea berlari menuju sebuah taksi yang berhenti di tepi jalan. sebuah tembakan tepat mengenai bak mobil itu, disaat Atea hendak masuk dan naik ke dalam mobil. "Sial! iblis tua itu masih saja sangat tampan dan kuat." Kata Atea dalam hati. "Kau tertangkap lagi, sayang. jangan coba-coba kabur." Suara Jordan disertai derap langkah kakinya yang tegas menghampiri istri kecilnya yang nakal dan suka kabur. sebuah sergapan manis sang mayor yang akan mengikat istri kecil yang nakalnya seumur hidup. "Mampus, masuk kandang buaya lagi." Kata Atea menepuk jidat sambil menoleh kearah Jordan dengan senyum kecil di sudut bibirnya. bagaimana kisah cinta mereka,....dua orang yang beda karakter dan sama-sama keras kepala. ikuti terus ya ceritanya....

Imroatul_hasanah · Urban
Not enough ratings
19 Chs

14. Kau melihatnya mandi???

Sarah melihat sesuatu yang tidak benar pada diri Jordan. Sarah merasa ada sesuatu yang di sembunyikan oleh putranya itu darinya.

"Aneh, apa yang terjadi dengan Jordan? mengapa aku merasa ada yang janggal?" kata Sarah dalam hati. dengan kepribadian Sarah yang mudah sekali penasaran, tentu ia akan ters mengejar Jordan, Sampai anak laki-lakinya itu berbicara jujur kepadanya.

"Dan apa...? katakanlah!" desak Sarah sambil memegang tangan Jordan dengan kuat.

"Oh... bukan apa-apa mama. ya sudah ma... hanya hal yang tidak penting saja. mama, aku mau ke kamar duluan." kata Jordan yang berusaha mengalihkan perhatian mamanya.

Jordan segera membalikkan badannya dan berjalan meninggalkan mamanya sendiri menuju kamarnya. jika pembahasan mereka dilanjutkan, yang ada mamanya pasti akan salah paham dan marah-marah.

" Jordaaann.... berhenti!! apakah waktu itu kamu melihat dia mandi???" teriak Sarah penuh emosi. Sarah tidak akan terima begitu saja, jika sampai putranya melakukan hal yang tidak baik kepada atea ataupun anak gadis lainnya.

Seketika bahu Jordan terangkat ke atas karena terkejut. Jordan hanya bisa memejamkan matanya sejenak sambil menggigit bibir bawahnya. kedua langkah kakinya terhenti. dari teriakan mamanya saja, sudah menggambarkan betapa marahnya Sarah saat ini. kali ini Jordan akan habis, jika mamanya tahu kalau Jordan melihat Atea sedang mandi.

"Mampus aku! Mau jawab apa sama mama?" kata Jordan dalam hati. meskipun Jordan berwatak keras dan dingin kepada orang lain. tetapi Jordan tidak bisa bersikap sama dengan mamanya. ia bisa saja memberontak kepada papa ada kakeknya, tetapi tidak kepada Mamanya.

Sarah berjalan mendekat kearah Jordan dengan wajah merah padam. meskipun yang ada di pikirannya saat ini hanya sebuah dugaan saja. tetapi di lihat dari sikap Jordan, tanpa putranya itu menjawab secara langsung . Sarah juga sudah tahu kebenarannya.

"Jordan... jawab mama" arah melangkah mendekat ke arah Jordan.

semakin dekat langkah kaki Sarah kepadanya, membuat Jordan hanya bisa menghirup nafas dalam-dalam saja untuk mempersiapkan mental menghadapi kemarahan mamanya. Jordan memejamkan mata, kakinya terasa sangat berat bahkan seperti di pasung dengan pasak besi di lantai itu sehingga membuatnya tidak bisa kemana-mana.

Langkah kaki Sarah semakin mendekati Jordan. sebuah tangan halus dan putih mendarat di bahu Jordan yang membuatnya gemetar.

" katakan sejujurnya kepada mama" ucap Sarah.

Jordan mengangguk dan menundukkan kepalanya dengan penuh rasa bersalah.

Plak... Tamparan keras mendarat di pipi Jordan" Mama kecewa kepadamu, bagaimana mungkin seorang laki-laki sejati seperti mu bisa melihat tubuh wanita yang bukan istrinya begitu saja" ucap Sarah sambil menangis.

Jordan melihat Sarah menangis hatinya begitu hancur" ma...aku benar-benar tidak sengaja, maafkan aku"

Namun Sarah hanya membuang muka, tidak ingin melihat wajah Jordan.

--------

Rumah Atea

Atea baru saja sampai di rumah sejak ia bertemu dengan mayor Jordan di restoran delima tadi pagi.

Bruakk …tanpa sadar Atea membanting pintu depan rumahnya sebagai peampiasan kekesalannya terhadap sang mayor.

" sial…kenapa harus bertemu dia sih pagi-pagi, merusak mata dan hariku saja. Sumpah deh…kalau aku tahu mayortengil itu yang akan aku temui, mendingan aku tidak datang dan minta kak bayu saja yang mengambilkannya" gerutunya.

Bik inah yang mendengar pintu di banting segera berlari ke depan, ia mengira pintu itu lupa ia kunci sehingga terbanting keras saat tertiup angin.

"Eh…non Atea sudah pulang. bibi kira pintunya tertiup angina, jadi bibi cepat-cepat berlari ke depan untuk menutup pintunya. Ternyata non atea yang banting pintu ya" ucapnya.

Dengan wajah yang kesal dan cemberut atea menjawab ucapan bik inah" maaf bik…tidak ada maksud buat banting pintu, aku hanya sedang kesal saja"

" lho kok kesal…bukannya baru ketemu pangeran super ganteng ya non?" ucap bik inah keceplosan" Eh.." bik inah cepat-cepat menutup mulutnya.

"Bik inah kok tahu kalau aku baru ketemu sama cowok?" ucap atea heran dan sedikit curiga ,darimana bik inah tahu jika dia baru saja bertemu dengan seorang laki-laki, padahal ia baru pulang dan belum bercerita kepada siapa pun.

Wajah bik inah sedikit bingung mau jawab apa kepada pertanyaan atea, tidak mungkin juga ia membongkar rahasia nenek siti, jika hari ini sebenarnya pertemuan antara atea dan laki-laki itu adalah bagian dari rencana perjodohan yang dilakukan oleh nenek siti.

"Oh…itu ya non, bibi Cuma menebak saja. Soalnya biasanya non atea selalu marah-marah jika bertemu dengan cowok sombong dan nyebelin" jelas bik inah memcoba memberi alasan yang sedikit masuk akal.

" Emm… begitu ya, kirain bibi tahu darimana kalau aku tadi ketemu sama si mayor nyebelin itu"gumam atea.

Bik inah Cuma tersenyum" untung saja non atea percaya, kalau tidak aku bisa mengacaukan semuanya" gumamnya dalam hati.

" Ya sudah non, saya mau melanjutkan pekerjaan saya dulu di belakang. Kalau non atea mencari nenek siti, beliau ada di dalam kamarnya" ucap bik inah lalu berlalu berjalan kearah dapur untuk melanjutkan memasak makan siang.

Atea melangkahkan kakinya ke kamar nenek siti dengan membawa paper bag berisi obat pesanan neneknya yang ia ambil dari mayor Jordan. Toto..tok..tok, atea mengetuk pintu kamar nenek siti" nek…nenek ada di dalam?" teriak atea dari luar kamar.

" Masuk saja sayang tidak dikunci kok" jawab nenek siti dari dalam kamar.

Atea membuka pintu dan masuk kamar nenek siti. Ia melihat neneknya sedang berbaing di atas tempat tidur, atea memdekat dan meletakkan paper bag di atas meja"nenek sedang tidak enak badan kah?"

"tidak kok cucuku sayang. Biasa badan sudah tua begini, maklum saja jika mudah capek. Bagaimana kamu tadi ketemu sama anak teman nenek yang mengantar obat tidak?"Tanya nenek siti.

Atea tersentak dan langsung ingat dengan obat yang dia bawa"Oh..ini nek, titipan dari pak William" ucap Atea.

" Apa yang mengantarkan tadi pak William langsung?" tanya nenek Siti.

" Enggak kok nek...tadi si mayor resek itu yang nganterin obat ini" celetuk Atea dengan wajah marah dan jengkel.

" Kok mayor resek...siapa itu? setahu nenek anak pak William itu anaknya baik dan tampan lagi" puji nenek Siti.

" Mayor resek itu ya si Jordan, atasan kak Bayu alias anaknya pak William. itu tadi yang nganterin obat ini, puh... nyebelin banget deh sumpah nek. muka datar kayak tembok raksasa Cina, bicaranya dingin kayak gunung Himalaya, lidahnya itu lho tajamnya minta ampun deh sekali berbicara. jleebb... menancap di hati." jelas Atea panjang lebar kepada neneknya.

------****-------

hai readers....

Dukung novel ini dengan cara :

1. simpan di library

2.kirimkan power stone (PS)

3. tinggalkan komentar dan review terbaik

terimakasih.... atas dukungannya yang di berikan kepada karya saya. happy reading