4 Tuan Muda Lan Tidak Berperasaan

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Feng Sujin tidak menghindar, dia dengan cepat mengulurkan tangannya untuk menangkap cangkir teh itu dan berkata dengan dingin, "Jika Nyonya ingin membuang cangkir teh ini, aku bisa membuangnya untuk Anda."

Segera setelah itu terdengar suara yang keras. Gelas yang tadi ditangkap oleh Feng Sujin dilempar ke wanita yang sebelumnya memukul Feng Sufei.

"Aduh! Aduh! Nyonya, sakit sekali…"

Nyonya yang melihat pemandangan itu pun seketika marah besar, "Kamu… kamu…"

"Nyonya, Anda jangan marah, jangan marah…"

Seorang perawat yang ada di sebelahnya dengan cepat meredam amarah nyonya itu.

Setelah beberapa saat amarah nyonya itu pun mereda, dia menunjuk ke arah Feng Sujin dan berkata, "Kamu gadis sialan! Beraninya kamu melawan! Tahukah kamu bahwa ada masalah dengan bahan mentah berlian di perusahaan Feng? Jika tidak menikah dengan keluarga Lan, perputaran uang akan terputus, tidak ada uang lagi, dan ayahmu semakin tidak bisa diselamatkan!"

Feng Sujin sangat merasa tidak nyaman dan tertekan di dalam hatinya.

Nyonya itu selalu menggunakan ayahnya sebagai senjata untuk mengancamnya, dan setiap kali itu terjadi, dia harus selalu menurut dan bekerja sama, dia benar-benar hampir tidak tahan lagi.

Feng Sujin menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Baiklah, aku akan pergi mencari Lan Beichen, tetapi dia setuju atau tidak untuk menikah, aku tidak bisa menjaminnya."

Pada saat itu, seorang wanita dengan riasan cantik dan berpenampilan menarik berjalan masuk melalui pintu, dia adalah putri dari bibinya.

"Hei, bukankah ini kakak perempuanku yang bersih? Huh, saat Tuan Muda Lan berada di antara kita berdua, dia memilihmu secara pribadi! Dengar-dengar dia suka wanita yang bersih? Jika bukan karena kamu tidur dengan Tuan Muda Lan dan sesuatu telah terlanjur terjadi, tentu saja dia tidak akan mau menikahimu!"

Yuan Luyi secara langsung mengungkapkan rasa irinya terhadap Feng Sujin.

Pada awalnya dia juga ingin mendekati Lan Beichen, tapi karena adanya Feng Sujin, akhirnya dia tidak lagi memiliki kesempatan itu.

Nyonya itu merasa bahwa cara ini mungkin bisa berhasil, dia harus membiarkan Feng Sujin dan Lan Beichen tidur bersama.

...

Feng Sujin membawa adik perempuannya keluar dari rumah keluarga Feng dan pergi ke rumah sakit. Dia melakukan pemeriksaan menyeluruh kepada adiknya.

Jika hasilnya tidak ada masalah, dia baru bisa merasa tenang.

Ketika Feng Sujin menggandeng tangan adiknya berjalan melalui koridor, dia mendengar para dokter sedang membicarakan sesuatu.

"Apa kau sudah dengar? Orang yang tinggal di ruangan VIP No. 1 itu adalah bintang besar, Liu Shiya!"

"Tidak hanya terlihat cantik di dalam televisi saja, tapi ketika aku masuk untuk memeriksanya dan melihat orangnya secara langsung, dia bahkan jauh lebih cantik daripada yang terlihat di televisi!"

"Aku tadi diam-diam juga melihat Tuan Muda Lan berada di ruangan itu."

"Jangan-jangan kabar yang mengatakan bahwa Tuan Muda Lan kabur di hari pernikahannya, adalah karena Liu Shiya?"

"Jika kamu bertanya padaku, tentu saja aku akan memilih Liu Shiya. Feng Sujin, selain statusnya yang merupakan anggota keluarga Feng, dia tidak punya apa-apa."

.....

Feng Sujin yang mendengarnya pun langsung menarik adiknya ke arah lift tanpa mengubah ekspresi wajahnya.

Meskipun Feng Sufei seperti anak kecil yang masih berumur beberapa tahun, namun dia juga tahu bahwa kakaknya sedang sedih, "Kakak, jangan sedih."

Feng Sujin tiba-tiba ingin menangis saat mendengar ucapan adiknya.

Selama bertahun-tahun ini, tidak peduli betapa sakit atau menderitanya dia, dia tidak pernah putus asa untuk terus bertahan hidup, karena dia masih memiliki seorang adik perempuan. Adik perempuannya itu adalah satu-satunya kehangatan baginya.

....

Ketika Feng Sujin membawa adiknya keluar dari gedung rumah sakit, dia tiba-tiba melihat seseorang mendekat dari kejauhan. Lan Beichen!

Dia terlihat tampan dan mulia seperti biasanya, dengan wajahnya yang bagaikan ukiran patung, setiap sudut di wajahnya tampak tajam, sorot matanya dalam, bibir tipisnya sedikit mengatup, postur tubuhnya terlihat sangat gagah.

Dia juga masih mengenakan jas putih yang dipakainya di acara siang hari tadi. Warna putih itu semakin memperlihatkan auranya.

Feng Sujin pun seketika tidak bisa bergerak saat melihat sosoknya, dia merasakan kakinya seperti tertancap ke dalam tanah.

Dua tahun bukanlah waktu yang singkat, dia menuangkan seluruh perasaannya kepada Lan Beichen, tetapi dia tidak pernah menyangka bahwa lelaki ini bisa menjadi dingin dan kejam.

Feng Sujin masih ingat bagaimana Lan Beichen menghempaskan tangannya tadi.

Lan Beichen sepertinya juga telah melihat Feng Sujin, dia mengerutkan kening dan tampak sedikit tidak sabar, "Mengapa kamu bisa ada di sini?"

Feng Sujin merasa sangat ironis, dia mendengus dingin dan berkata, "Memangnya kenapa? Apa aku tidak boleh berada di sini?"

avataravatar
Next chapter