9 Bar Ye Wei Mian

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Liu Shiya menyaksikan adegan itu dengan jelas dari lantai atas, cahaya suram melintas di matanya yang menawan.

Dia terus menatap ke bawah sambil menahan emosinya, kuku-kuku di jarinya seolah hampir bisa menembus dinding.

Setelah melihat mobil Lan Beichen pergi, pandangannya tertuju pada Feng Sujin yang masih terus berdiri di sana, senyum aneh pun muncul di sudut bibirnya.

Setelah itu, Liu Shiya terlihat melakukan panggilan telepon, "Tolong carikan data informasi tentang Feng Sujin, semakin rinci akan semakin baik, lakukan secepat mungkin."

Setelah menutup telepon, Liu Shiya bermain dengan ponselnya dan bergumam pada dirinya sendiri, "Feng Sujin, Lan Beichen adalah milikku. Sekalipun kamu ingin merampasnya, kamu tidak akan bisa, heh…"

…...

Feng Sujin berdiri di dalam kegelapan untuk waktu yang cukup lama sebelum melangkahkan kakinya yang telah kaku.

Karena telah berdiri cukup lama, kakinya pun agak mati rasa. Dia berjalan seperti seorang pengemis yang menyedihkan dan kedinginan.

Lan Beichen saja tidak mau membantunya, apalagi orang asing?

Keluarga Feng dan keluarga Lan sudah tidak mungkin melakukan pernikahan bisnis. Dengan temperamen kejam berdarah dingin nyonya besar itu, dia pasti akan memotong dana untuk perawatan ayahnya, dan ayahnya yang dalam kondisi seperti itu pun nyawanya akan terancam.

Dia berjalan lontang-lantung dalam kebingungan, tidak tahu sudah berapa lama dia berjalan, kakinya pun mulai terasa sakit. Lalu ketika dia mendengar sebuah musik yang memekakkan telinga, dia baru tersadar dari lamunannya.

Dia kemudian baru menyadari bahwa dia telah berjalan sampai ke depan sebuah bar.

Ye Wei Mian!

Ini adalah kasino yang terkenal di Kota Beiquan, dan juga merupakan tempat hiburan bagi anak-anak orang kaya yang berkuasa.

Feng Sujin menatap tempat itu dengan sorot mata kosong, kemudian menyipitkan matanya.

"Nona, selamat datang."

Feng Sujin ingat bahwa ketika dia masih kuliah, seseorang pernah berkata bahwa bekerja di sini sebagai penyanyi atau penari memiliki gaji yang lumayan tinggi.

Dia dulu pernah mengalami cedera di kakinya, dan dokter mengatakan jika dia tidak bisa lagi menari.

Tetapi demi menyelamatkan ayahnya, dia ingin mencobanya, bahkan jika kakinya patah pun dia akan terus bertahan untuk menyelamatkan ayahnya.

Ibunya juga pernah berkata bahwa menari adalah sebuah seni yang elegan, tapi kalau dia datang kemari untuk menari, apakah ibunya akan menyalahkannya?

Faktanya, Feng Sujin tidak bisa terlalu banyak berpikir di dalam hatinya sekarang. Sekarang hal penting yang ada di dalam pikirannya adalah bagaimana mencari uang untuk menyelamatkan ayahnya.

Dia langsung masuk dan menuju ke meja resepsionis dengan sedikit kebingungan, "Halo, permisi, apakah di sini sedang membutuhkan seorang penari?"

Pelayan pria di meja resepsionis itu menatap Feng Sujin dari atas ke bawah, "Syarat untuk bisa bekerja di tempat kami cukup tinggi, tetapi gajinya juga tinggi. Kamu bisa mencoba menari di atas panggung. Jika bagus, kami akan mempertimbangkan untuk mempekerjakanmu."

Feng Sujin melihat ke arah panggung yang berisik dan kacau itu, sebuah band musik rock terlihat sedang tampil, orang-orang pun bernyanyi dengan begitu antusias.

"Apakah kamu tidak berani naik?"

Feng Sujin memejamkan mata dan menarik napas dalam-dalam. Tidak ada yang dia takuti.

Setelah terdiam sesaat, Feng Sujin langsung melangkahkan kakinya, memutari sisi panggung dan kemudian berjalan ke atas panggung. Dia mulai menari mengikuti irama musik, menunjukkan kelenturan pinggangnya dan keterampilan menarinya.

Meskipun bar itu sangat berisik dan ramai, musik dan tempatnya juga tidak beraturan, namun Feng Sujin bisa tenggelam dalam dunia tarinya sendiri. Dia menarikan sebuah tarian ciptaannya sendiri yang lembut dan indah. Dia bahkan berputar dan melompat dengan begitu anggun, seperti bidadari yang jatuh ke dalam debu.

....

Pada saat yang sama, di sebuah ruang baca sebuah vila, setelah Ye Xing selesai melaporkan pekerjaannya, dia menatap Jun Mohan dan berhenti berbicara.

Jun Mohan melirik Ye Xing, "Apa masih ada hal yang lain?"

Ye Xing berdehem ringan dan berkata, "Tuan Muda Jun, barusan ada pesan dari bawahan yang mengatakan bahwa Nona Feng menari di Ye Wei Mian."

Mendengar kata-kata Ye Xing, cahaya suram dengan cepat melintas di mata Jun Mohan yang menawan, begitu cepatnya hingga membuat orang tidak bisa bereaksi.

Melihat Tuan Muda Jun yang tampak acuh tak acuh, Ye Xing berdehem lagi dan berkata, "Tuan Muda Jun, Anda mengatakan bahwa dia unik, jadi saya mengambil inisiatif menyuruh bawahan untuk mengawasi pergerakan Nona Feng."

avataravatar
Next chapter