32 31. Kewaspadaan

"Penggelapan uang?" ulang Rian seakan dia tidak tahu soal hal ini. Padahal Albert sudah menjelaskan di kantor tersebut.

"Iya, penggelapan uang karena menyalah gunakan uang itu sebagai kebutuhan hidupnya sehari-hari," ucap Key menjelaskan.

"Terus, dia langsung dipecat gitu?" Rian kembali bertanya.

"Iya nggak juga kali, gua dengar-dengar dia ketangkap basah menyalah gunakan uang itu saat bermain bigo live. Tau kan permainan yang suka di video secara terbuka. Di situ dia ketahuan sama pemilik website itu. Selain itu, website mereka pun sempat drop drastis," jawab Key menjelaskan kembali.

Leon dan Rey hanya menyimak dengan baik. Rian pun mengangguk-angguk seakan dia sudah mengerti permasalahan soal Hardi dan juga Anita. Kasus mereka pun satu per satu mulai terungkap. Cuma masih ada ke ganjalan dipikiran Rian saat ini.

"Drop drastis? Apa hubungannya?" Lagi-lagi Rian bertanya, seolah dia seorang detektif mencari identitas pelaku sebenarnya dengan cara menginterogasi setiap pertanyaan dia keluarkan dari mulutnya.

"Karena website yang dikelola oleh bosnya itu kalah dari permainan saham mereka ikut. Saham yang mereka pasang itu tidak sesuai dengan ekspetasi kemenangan. Saham itu seperti permainan angka yang terbesar seperti permainan togel tentunya. Jika elo pasang lebih besar dari milik orang lain, maka angka yang keluar dari permainan itu yang akan menjadi milik mereka. Jika angka keluar tidak sesuai harapan ya sudah, merelakan saja kekalahan yang mencapai miliaran itu," jawabnya lagi hingga sedetail-detailnya.

Rian mengusap-usap dagunya, berpikir keras pada penjelasan si Key. "Lalu?"

"Lalu, ya, itu yang gua bilang tadi, dia ketahuan setelah mengetahui dia bermain bigo live, dan menyalah gunakan uang perusahaan demi kebutuhan hidupnya sehari-hari," jawab Key bangun dari duduknya untuk masuk ke kamar mandi buat mandi.

Key berhenti di depan pintu kamar mandi, dia menoleh menatap terheran-heran pada Rian soal barusan dia menceritakan soal Hardi.

"Memang kenapa lo pengin tau banget soal Hardi? Sepertinya kasus Hardi pernah di bahas oleh anak lain deh? Jangan katakan elo nggak tau atau memang nggak mau tau?" tanya Key merasa curiga pada sikap Rian.

Rian menegak kemudian mengalihkan percakapan itu. "Nggak, gue hanya penasaran saja. Soalnya gue dengar ada kasus seperti itu. Jadi pengin tau saja. Ya, seperti lo bilang, gue memang nggak tau soal kasus dia. Tadi ada seorang pria tanya ke gue soal kasus mantan anggotanya. Pas pula di sana gue tanya kalian pada kenal namanya Hardi, nggak?" jawabnya alibi.

Key mengangkat satu alisnya, tetapi dia santai saja tidak terlalu di serius kan. Soal kasus Hardi memang sebentar saja. "Oh..."

"Terus, gue mau tanya lagi! Setelah dia ketahuan penggelapan uang, apakah dia langsung dipulangkan?" Key mengangkat sedikit kepalanya sambil menatap langit - langit kamar mandi.

"Sepertinya nggak? Dengar sekilas, dia dihajar babak belur dulu pengakuan darinya. Tapi karena dia nggak mau ngaku atas perbuatan, mereka mengantar dia pulang ke Indonesia dengan catatan menukar adiknya sebagai pembayaran hutang dari abangnya sendiri," jawab Key.

Rian pun akhirnya mengerti sekarang kasus soal Hardi dan Anita ada sangkut paut dengan semua itu. Soal tentang Hardi, Rian sudah mengerti sangat memuaskan, tinggal kasus adiknya yaitu Anita. Rian harus cari tau siapa yang menyebar video mesum itu? Apakah adiknya Hardi dulu pernah kerja seperti mereka?

*****

Sementara di hotel terbesar Manila, Filipina. Stella baru saja selesai mandi. Dia bersiap untuk menemui suami tercintanya di apartemen tentunya. Dia ingin mengetahui apakah wanita itu masih di sana?

Ketika dia akan beranjak dari kamarnya, sebuah ponsel miliknya bergetar. Dan seseorang menelepon tanpa dikenal siapa nomor itu. Tanpa dia ragu, dia pun mengangkat dengan laga wibawa.

"Ya, halo Helena," jawab Stella menyambut hangat pada sahabat baiknya.

[ "Stella! Aku shock, kapan kau tiba di sini? Kau tahu, jika bukan Albert memberitahukan kepadaku, bahwa kau ada di sini," ] jawab Helena merasa bahagia dari suaranya itu.

Stella tertawa kecil saat menerima panggilan telepon dari sahabatnya itu. Mungkin dia sengaja tidak memberitahukan kepadanya. Karena Albert sudah memberitahukan kepadanya, maka kejutan itu pun hilang.

"Padahal aku sengaja datang ke sini, tidak ingin memberitahukan kepadamu. Aku ingin beri kejutan, kalau sudah diberitahu oleh Albert, yaaa ... kejutan itu pun hilang, memang dasar Albert tidak bisa dijaga mulutnya," ucapnya kemudian sambil mengunci pintu kamar untuk bersiap ke rumah sahabatnya.

[ "Kenapa bisa begitu, kau tahu aku sangat bete tanpa ada teman bisa aku ajak cerita. Sejak kau menikah dengan Andre, kehidupanmu benar-benar beda dari luar pikiranku?!" ] gerutu Helena merasa dirinya sangat iri kepadanya.

Stella menelusuri lorongan kamar hotel, hingga orang-orang yang menginap di sana menoleh dan melirik atas kemolekan pada penampilannya. Stella tetap angkuh pada pendirian meskipun orang-orang sekitar memperhatikan dirinya hingga beri tanda siulan padanya. Hanya seculas senyum di bibir Stella.

"Jangan terlalu pesimis, tepat sekali aku juga mau ke rumah kau, aku ingin menceritakan sesuatu kepadamu," ujarnya setelah masuk ke mobil taksi dia pesan.

Akhir percakapan dari telepon Helena, Stella pun meminta supir taksi itu ke rumah Helena tersebut. Sedangkan di rumah sederhana itu, Helena meletakkan ponselnya di atas meja. Albert baru saja sampai dari tempat untuk Anita.

"Ke mana saja kau? Hari ini Stella akan ke sini, aku tidak ingin kau bersikap dingin terhadapnya," ucap Helena memberitahukan kepada Albert.

Albert mengangkat satu alisnya, "Memang kenapa?" Albert pun bertanya.

"Pokoknya aku tidak mau dia lihat hubungan kita itu tidak baik-baik saja," ucap Helena lagi seakan dia tidak benar-benar bahagia. Apakah Helena tahu kalau saat ini Albert sedang berdekatan dengan seseorang atau kasus di video itu?

"Memang selama ini apakah hubungan kita tidak benar-benar baik-baik saja?" tanya Albert lagi, sembari menuangkan air minum dalam gelas. Dia seakan sangat kehausan.

Helena pun melipat kedua tangannya, dan menghampiri suaminya itu. Entahlah apa isi pikiran Helena saat ini. Bahkan dia tidak tahu perasaan apa ketika Andre membawa seorang wanita dan menikahinya atas tujuan apa? Belum lagi video itu terus beredar, apalagi Albert sering pulang larut malam jika bukan ....

"Ayokong mangyari sa pagitan ng aming relasyon dahil ...." ( saya tidak ingin itu terjadi hubungan kita karena .... ) Helena menggunakan bahasa daerahnya, dan buat Albert membalas dengan rasa tidak suka dari sikap istrinya itu.

"Huwag maging mapang-akit na hindi mo nakikita!" ( Jangan berprasangka buruk tidak kau lihat!)

*****

Maaf, bahasa tagalog saya gunakan google. Jadi jika ada salah dalam kalimat, saya mohon maaf. Karena saya tidak tau cara menggunakan bahasa tagalog filipina. Terima kasih :)

avataravatar
Next chapter