webnovel

Duduk dan Nikmati

Editor: Wave Literature

Klub Malam Shengshi, di ruang Tianzi nomor 1.

Dalam sebuah ruangan yang mewah, seorang pria bernama Zhu Chunchao berkata sambil tertawa, "Tuan Muda Jun, aku mendengar kemarin anda baru saja datang dari ibu kota, perjalanannya pasti melelahkan, aku mengundang Anda untuk datang ke sini secara khusus ... He-he, bersenang-senanglah."

Ketika mereka sedang berbicara tentang 'hiburan', mata Zhu Chunchao seketika terbelalak, "Tunggulah sampai Liu Muzhi naik ke atas panggung, wanita itu sangat mempesona! Suaranya benar-benar merdu!"

Disamping itu ada seorang pria bernama Jun Shangxie, ia mengenakan jas berwarna hitam yang menawan, dengan mata sipitnya yang tegas dan terlihat sangat menarik, serta tatapan tajamnya sangat memikat. Ia menggigit bibir tipisnya, dengan alis yang sedikit mengkerut menandakan ketidakpuasan.

Jika diperhatikan dengan seksama, dapat terlihat aura kemarahan di matanya.

—— "Dasar tidak punya perasaan, nggak tahu malu. laki-laki tidak waras. untuk menjadi budakku saja, kamu tidak pantas!"

Komentar sialan itu terlintas lagi dalam pikiran kosongnya, ia merasa sangat tidak nyaman seketika.

Aura kemarahan seolah berkumpul di sekelilingnya, matanya pun penuh dengan rasa jengkel dan ketidakpuasan.

Jun Shangxie terus memikirkannya, bagaimana bisa seorang gadis melakukan hal seperti itu?

Pada mulanya, ia hanya ingin menyelidiki anak dari pihak ketiga itu (Pihak ketiga yang dimaksud adalah Yin Sen, ia adalah ayah dari Yin Wushuang). Untuk mencari tahu apakah Yin Wushuang juga termasuk orang yang tidak tahu malu seperti orang tuanya, Jun Shangxie memberi julukan untuk Yin Wushuang sebagai 'gadis genit'.

Namun tidak disangka...

"Tuan muda? Tuan muda?" Teriak Zhu Chunchao.

Jun Shangxie menoleh, ia tampak heran, tak sadar jika dirinya sedang melamun. Ia adalah seorang prajurit sekaligus seorang jenderal. Terlepas dari profesinya sebagai prajurit profesional, ia dikenal dengan sikapnya yang tenang, 

Jun Shangxie sedang sakit kepala, ia mengernyitkan alisnya, menahan rasa sakitnya yang sedang dialaminya. Lalu lelaki itu berbicara dengan acuh, "Aku dengar dalam beberapa tahun terakhir ini Zhu memiliki hubungan yang baik dengan para kepala daerah?"

Zhu Chun menunjukkan senyum tumpul di wajahnya.

Mata pria itu dingin, "Tanah bagian selatan juga diberikan oleh Wakil Kepala Daerah Yin Sen untukmu bukan?"

Zhu Chun kehilangan senyumnya dan terlihat sebuah kepanikan di matanya.

Tiba-tiba kepalanya dipenuhi keringat dingin, seketika ia menggigit bibir bagian bawahnya, dan tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.

Wajah lelaki itu menjadi semakin dingin, seolah wajahnya diselimuti salju, dan suhu ruangan itu tampak turun hingga di bawah nol derajat.

Pada saat yang sama, terdengar suara Guzheng yang sedang dimainkan.

Zhu Chun dengan cepat mengambil remot kontrol dari kaca redup sembari menyeka keringatnya. "Tuan Muda Jun, kesini, dengarkan lagunya! dengarkan lagunya! Dengarkan Liu Muzhi... Loh? Siapa dia?"

Tata letak klub malam Shengshi ini sangat cerdik, ruangan itu dikelilingi oleh kaca pintar (intelligent glass), jadi warna ruangan bisa disesuaikan dengan preferensi pelanggan, selain itu pelanggan juga dapat mengubah kaca tersebut menjadi transparan.

Ruangan Tianzi no. 1 merupakan ruangan paling mahal dengan lokasi terbaik. Ketika kaca menjadi transparan, pelanggan di dalamnya dapat dengan jelas melihat panggung.

Saat ini, tidak ada penari panas, tidak ada hingar-bingar seorang DJ, hanya ada Guzheng dengan seorang gadis di atas panggung.

Seorang gadis tanpa riasan, dengan tatapan kosong dan dingin, serta hidung mancung dan bibir yang merah bak buah ceri, ditambah dengan sikapnya yang malu-malu, semua itu terlihat sangat cantik.

Ia mengenakan seragam sekolah, meskipun tidak secantik kostum panggung, namun terlihat sangat pantas dengannya untuk menunjukkan usianya yang masih muda.

Seperti bunga yang mekar di antara embun pagi, yang sangat menggoda.

Lingkungan yang berisik seketika mereda, pandangan semua orang tertuju ke panggung, sangat hening sehingga jarum jam dinding yang berdetak dapat terdengar.

Di dunia ini, hal yang paling digandrungi adalah rock and roll, kegembiraan dan kesenangan, namun setelah kembali ke rumah, yang ada hanyalah kesepian.

Di belakang panggung, si wanita pemilik klub malam meletakkan kedua tangannya di dada dan bersenandung pelan, "Kosmetik apa yang kau gunakan ketika berdandan? Pakaian apa yang kau kenakan? Itu cara terbaik untuk menjadi penampil yang sejati!"

"Benar, benar, apa yang anda katakan itu sangat benar."

Di ruang no. 1, Zhu Chun menyeka keringatnya lagi. "Siapa ini, dia bukan Liu Muzhi! Dari mana datangnya anak kecil itu, aku mau pergi menegur pemilik klub malam ini untuk menggantikan anak kecil di panggung itu!" 

Bagaimanapun, kita harus keluar dari sini untuk menemui pemilik klub malam ini.

Sebelum keluar dari ruangan, ia mendengar suara Jun Shangxie yang merupakan seorang pria terhormat dari belakangnya perlahan berkata, "Duduklah."

"Hah?" Zhu Chun menoleh dan berkata, "Tuan Muda Jun baru saja memerintah?"

"Duduk dan nikmati." Jun Shangxie mengulangi kata-katanya, dengan mata sipitnya yang bersinar.