webnovel

Permainan Ku..

Saat dadu diputar, kedua orang mengadu nasib dihadapanku. Dan aku lah si pengadu nasib itu ..

Lunamori_Story_26 · Games
Not enough ratings
27 Chs

_7_ (Bonus)

Aku berdiri diatas memperhatikan seluruh semut itu bergerak. Kedua orang itu kemudian masuk. Kali ini dua saudara adik dan kakak.

Oh..ada ide.

Aku tersenyum ketika melihat raut kebencian kedua saudara itu. Benar benar permasalahan anak anak yang sepele.

"Selamat datang,--"

"Kapan dimulai, dasar adik pencari perhatian!!" seru kakak memotong pembicaraan ku dan menatap sinis pada adiknya.

"Kakak pembohong. Adik tidak pernah mencari perhatian mama dan papa"

"Huh dasar pencari perhatian"

Mereka saling berdebat, kemudian aku kembali berdiri dan memandang mereka seolah merendahkan mereka.

"Diam "

_

Sekarang permainan dimulai , karena aku juga bosan.

"Jadi kalian akan berada di suatu ruangan secara bergantian., bermain petak umpet dimana seluruh Boneka menjadi musuh dalam hitungan 10"

Kakak terlihat mendengus mudah,

"Mudah banget", ..."Hanya 10 detik loh"

Adik terlihat kesal dengan sikap kakak yang terlihat kekanak-kanakan.

"Mulai"

_

Permainan dimulai dengan melempar dadu. Kakak segera memulai.

"Selamat 5 boneka akan bermain"

Aku tersenyum, melihat mereka mulai saling membenci. Sifat kakak yang selalu merasa benar dan sifat adik yang mulai membenci sifat kakaknya.

Di satu sisi kakak yang salah karena bersikap keras kepala dan disatu sisi adik yang salah karena terlalu mudah membenci.

Huh... hubungan manusia begitu mudah ditebak. Kebencian menebar kemana mana.

Mah..ini permainan juga ya, kita lihat siapa yang akan menang...smirk 👄

_

Kakak itu memasuki sebuah ruangan sempit. Terdapat lima boneka yang tertidur disana. Kakak melihat itu dari dekat.

"Hm..jadi boneka bodoh ini yang akan mencariku..tidak masuk akal!" ucapnya tidak percaya lalu tertawa.

Ia bersembunyi di atas lemari dan menutupi Kepalanya dengan selimut kecil. Ia berpikir ini akan sangat mudah.

Hingga..

"1..." hitungan dimulai, betapa terkejutnya dia melihat boneka itu perlahan bangun kemudian mencari seperti manusia.

"2...3...4...", kakak menutupi wajahnya dengan gusar. Apakah..ruangan yang telah dimasukinya ternyata benar.

Ia mengira permainan kematian itu hanyalah sebuah permainan kecil. Ugh..dasar dirinya yang terlalu keras kepala ini!!

Hitungan terus berlangsung sangat lambat, hingga hitungan ketujuh. Kakak menghela nafas pelan agar tidak ketahuan.

Tetapi..tiba tiba sebuah boneka muncul di hadapannya kemudian tersenyum dengan sangat mengerikan.

"Ketemu..", ..hitungan terus berlanjut. Boneka itu diam disana dan tidak bergerak lagi.

Boneka boneka lain mulai berjalan mendaki lemari. Sungguh aneh!! mana ada boneka yang bisa bergerak!?

"10..", hitungan berakhir sesaat sebelum boneka itu melihat mukanya.

_

Kakak berdiri diatas lantai dan mengatur nafas yang sangat sesak. Sial aku jadi takut pada boneka aneh itu.

Kakak melihat keatas melihat wanita pirang itu berdiri dengan wajah datarnya.

Kemudian menyuruhku memutar dadu untuk menentukan hukuman. Aku menggulingkan dadu.

"Selamat ular tangga kematian akan datang"

Ular..?

_

Tidak lama kakak dilemparkan lagi dalam sebuah lubang. Kemudian ada sebuah dadu yang terus berputar. Tidak lama badannya juga ikut berputar.

Kakak melihat keatas terdapat adik yang khawatir padanya. Apa dia terlalu berlebihan menuduh adik ya?

Tidak lama dia sampai pada sebuah ular dan ular itu mendesis kemudian memakan kakak dengan rakus.

"Ka..kak...hiks" adik merasa sangat sedih kemudian menangis dengan cengeng.

Kakak kini telah tiada tanpa meninggalkan bekas satupun.

Adik menengadah ke atas melihat wanita pirang itu tersenyum dan bertepuk tangan.

Bagiamana bisa wanita itu tertawa setelah melihat manusia mati!!

Bukan..ia bukan manusia....matanya berwarna biru sebiru langit pada malam itu.

Dia hanya tersenyum,...

_

_

"Selamat atas kemenangan mu"

_

_