Tak
Tak
gadis itu melangkah dengan langkah santai dan tidak terburu-buru.
Kedua matanya menatap tenang seperti air tidak lebih tepatnya kosong.
_
_
_
_
Gadis itu memasuki dimensi lain dan kini bertemu dengan sosok hitam yang membelakangi nya.
mungkin bagi sebagian besar , pertemuan dengan maklhuk hitam nan besar ini akan sangat mengerikan.
Tetapi tidak, gadis itu hanya menatap datar dan menunduk memberi hormat.
Sebenarnya semua makhluk itu sama, kalau kita memperlakukan mereka dengan baik mereka juga akan baik pada kita.
sayangnya manusia terlalu takut menatap maklhuk yang jauh berbeda dari mereka.
"Kau sudah tiba ya?"
"iya.."
_
_
_
Makhluk itu berbalik. Tampaklah badannya yang sangat besar dengan warna hitam dan kedua mata merah yang sangat menyeramkan.
Gadis itu tetap tenang ia bahkan tidak merubah ekspresinya saat makhluk itu mengeluarkan aura mengerikan..
"Kau masih sama saja"
"Apanya,?"
"Matamu itu, kau selalu tenang seperti tidak takut apapun"
".."
"Ah sudahlah. Bagaimana keadaanmu sebagai hakim selama beberapa tahun ini?" tanya makhluk itu dengan suara besar menggelegar.
Gadis itu hanya menatap datar.
"Cukup menyenangkan, saya bisa melihat banyak manusia bertarung dan itu membuat saya terhibur"
"Baguslah, kau tidak akan kembali ke dunia manusia kan?"
"Tidak akan"
".."
"Beberapa hari ini ada manusia yang datang ketempat kita. dia sama sekali tidak mendaftar dalam kontrak itu"
Kontrak itu adalah kontrak kematian. Siapapun yang menandatangani kontrak itu. Maka ia akan bisa berada di tempat perbatasan selamanya.
Karena tempat perbatasan itu seperti tempat kematian. Tidak ada yang bisa keluar dari aula permainan itu.
Gadis berambut pirang yang sangat cantik itu hanya tetap diam dalam posisi melingkarkan tangannya pada perutnya.
"Dia hanya berada beberapa saat di tempat itu. Dia tidak akan bisa disini lebih lama"
"Baiklah aku sama sekali tidak masalah. tetapi masalah ini adalah masalah kita gadis manis. Aku tidak mau aula perbatasan ini didatangi oleh manusia tanpa kontrak lagi mengerti!!"
"Baik saya mengerti"
"Kau yang menentukan nya, kau mau ke dunia Manusia itu atau tetap berdiam disini"
"..."
"Walaupun kau kesana, kau bisa kembali kesini. kau adalah aset yang sangat berharga"
"Baiklah saya mengerti"
"dan satu hal. Kau harus kembali untuk sementara ke dunia manusia"
Gadis itu membelalakkan matanya ketika mendengar itu. Sontak ia memgoyangkan kepalanya hingga setengah rambutnya menutupi wajahnya.
"Bukan tanpa alasan, kau tau mitsuka?"
"..Ta.. tau"
"Jangan pernah ijinkan dia kesini. jika dia menginjakkan diri kesini. kau tidak akan bisa kembali kesini"
"Kenapa?"
"Dia memiliki kekuatan supranatural yang sangat hebat walaupun tidak sehebat kamu. Dan kudengar ia sangat membenci maklhuk halus"
"Baik saya mengerti, saya akan mencari dan menghentikan dia"
"Baiklah silahkan pergi"
"Baik permisi" sahut gadis itu menunduk hormat lalu berbalik badan.
Tak
Tak
setiap langkah terasa sangat berat karena aura dari raja iblis. Hanya manusia seperti dia sajalah yang bisa bertahan dari Aura sekelam ini.
Ruangan itu seperti tanpa batas , berwarna kelabu seperti asap. Raja iblis selalu ada disana.
Ia tidak bisa keluar dan menguasai ruangan itu. Diantara semua iblis raja iblis adalah mahluk halus yang sangat besar dan sangat kuat.
Aku harus benar berhati hati..
Mitsuka..
_
_
_
_
Flashback...
Hiks hiks
Gadis itu terkapar di atas tanah. Ia melarikan diri dari rumah. Bajunya sangat lusuh dan kotor . Jangan lupa bau badannya yang menyengat seperti sampah.
Entah penderitaan apa yang ia alami. Yang jelas ia menangis dan tidak mampu berdiri.
Setelah puas gadis itu memiringkan kepalanya. Kedua matanya biru tetapi sangat kosong.
Ia melihat dalam diam sebuah bunga didepannya. Yang tidak lama di kerubungi oleh kumpulan kupu kupu bercahaya yang cantik.
Tak
Tak
"Apa yang kau lakukan disini?"tanya suara seram itu.
Gadis itu menoleh ke atas. Ia hanya menatap diam.. Tidak ketakutan dan tidak mengubah ekspresi nya.
"Kalau kau tidak pergi dari sini kau akan Mati!!" ancam maklhuk itu.
"Badanku sakit" seru gadis itu pelan.
"Sudahlah manusia memang lemah sekali!!" makhluk itu hendak pergi.
"Kau bukan manusia?" tanya gadis itu lagi pelan tetapi cukup terdengar.
Makhluk itu berbalik menampakkan wujud aslinya yang sangat seram.
"Betul , maka pergilah sebelum aku marah dan membunuhmu"
".."
Gadis itu berpakaian jas putih dengan gaun belang belang. Sangat lusuh dan kotor. Gadis itu menegakan badannya.
Mengambil alih duduk di atas rumput aneh. Rambut pirangnya perlahan jatuh dengan berantakan.
"Bisakah aku berteman denganmu?"
"Kenapa?"
"Aku benci manusia. Lakukan apapun agar aku bisa berguna untukmu" serunya dengan kedua mata kosong.
Manusia yang menarik.
"Baiklah sekarang ikuti aku" seru maklhuk itu.
Gadis itu bertatih tatih mengikutinya, gadis pertama yang sampai keperbatasan.
Gadis pertama yang sangat cantik dan memiliki kedua mata mati.
Gadis pertama yang tidak mati karena aura ku.
Gadis pertama yang sama sekali tidak takut pada makhluk halus.
Dia adalah aset berharga, aset manusia yang sangat berharga.
_
_
_