12 _12_

Gadis itu sedikit melebarkan matanya saat melihat sosok yang lagi lagi menunggunya di depan.

Tepat di gerbang perbatasan antara dunia manusia dan dunia para roh.

Yah keburu matsuka memang hanya manusia biasa. Hanya karena matsuka memiliki hubungan keluarga dengannya bukan lebih tepatnya sebagai saudara kembarnya.

Matsuka dapat masuk ke alam ini walaupun memiliki batas waktu.

"Kakak!!" dia berteriak, dan memandangiku dari kejauhan..

Tak

Tak

Gadis itu melangkah kan kakinya perlahan kebelakang. Kenapa aku takut?

Hanya mitsuka saja, hanya seorang manusia yang berpenampilan mirip denganku.

_

_

_

Gadis itu menatap ke arah pria itu. Rambut pirang nya perlahan jatuh menutupi sebagian rambutnya.

Tak

Tak

Gadis itu mengenggam tangan kanannya dan menutup matanya sejenak.

Tak

Tak

Kemudian berjalan ke depan melalui sosok manusia yang sedang menghadang ku disana.

Tap

Gadis itu menatap datar ke depan, lelaki itu menangkap lengannya dan menatap dengan kedua mata sendunya.

"Jangan lari!!, kau adalah kakak. Kakak yang pemberani!!" seru lelaki itu. Menekankan dengan kedua mata menipis serius.

Gadis itu menoleh ke arah lain. Dengan wajah datar dan kedua mata biru yang seperti ikan mati.

Tap

Lelaki itu mendorong gadis yang lebih kecil darinya ke dinding batu..

Menahannya dengan kedua tangan nya yang lumayan besar..

"Kakak" lirihnya. Tetapi gadis berambut pirang itu sama sekali tidak bergeming. Seolah perbuatan lelaki itu sama sekali bukan apa apa.

"Apa urusanmu, pergilah jangan ganggu aku lagi" seru wanita itu akhirnya berbicara.

Dia menatap ke arah pria itu. Sungguh, ia tidak ingin berhubungan lagi dengan manusia lainnya.

Apalagi mitsuka.., mitsuka yang akan membuatnya goyah..

Tidak boleh ini adalah pilihan nya, dan dia tidak boleh menyesal atas pilihan ini.

_

_

Mitsuka melepas genggamannya kemudian menyentuh rambut pirangnya,

"Rambut ini mirip dengan kakak..--"

Sosok bermata biru itu menunjuk ke arah matanya yang besar tetapi sendu.

"Mata ini juga mirip dengan kakak--"

Sosok gadis itu tidak beroleh, ia tetap menatap dengan tubuh serupa dengan boneka.

"Kakak, tidak Mitsuki"

Deg

Deg

Gadis itu merasakan badannya memanas, dan segera mendorong lelaki di depannya.

Dia menoleh ke arah lain guna menutupi wajahnya dengan rambut pirangnya.

"Mitsuki, itu nama kakak!!"

Sosok gadis itu menatap ke belakang, nama itu..nama yang tidak boleh di sebutkan oleh siapapun.

Oleh siapapun, karena itu adalah..

Diriku yang menyedihkan...."

_

_

_

_

_

avataravatar
Next chapter