10 _10_

Kedua pria itu perlahan berjalan menuju tombol.

"Cih kau benar benar mempercayai nya mana ada permainan seperti itu!!" bisik pria berambut coklat.

"Aku juga sebenarnya tidak percaya tetapi perempuan itu tidak seperti akan berbohong" sela pria berambut hitam legam itu.

"Kau lebih percaya pada perempuan tidak kusangka all, kau memang playboy murahan!!" sinis pria berambut cokelat tersebut.

"Berisik, kita harus menyelesaikan permainan ini" seru all menatap dengan raut datar .

All menekan tombol dan perlahan mereka berpindah dalam suatu ruangan..

"Gadis itu sebenarnya siapa sih. Mana ada tempat secanggih ini,!!" keluh pria berambut coklat Tersenyum mengeluh.

Pria yang disebut all hanya menatap ke sekeliling. Ia mendelik aneh. Tidak ada tangga ataupun dinding dan ruangan yang memindahkan kami.

Berarti mereka dipindahkan melalui dimensi lain. Masa sih!!, mana ada manusia seperti ini.

Atau jangan jangan..

Tak

Mereka berpindah dalam sekejap. All melihat kebawah ada lantai berwarna coklat yang menunggu mereka.

Gadis itu menatap kami dari atas. Dari tempat duduk khasnya sebagai tuan permainan.

Kedua matanya benar benar seperti ikan mati. Gadis yang sungguh dingin.

Dia hanya menatap kami tanpa mengubah ekspresi nya.

_

_

Pria berambut coklat itu menatap ke bawah Terdapat gambar yang sangat besar.

Namaku adalah ton, dan temanku adalah all. Kami selalu saja bertengkar. Ia menyebalkan sekali , selalu saja sok pintar dan sok keren..

Aku sangat sangat membencinya, sejak dulu aku ingin sekali mengalahkannya.

Tetapi semenjak ada selebaran yang sekarang tersebar di seluruh sekolah , selebaran yang berisi tentang

"Bahwa ada sebuah permainan yang mengadu antara dua orang , dan akan ditentukan di suatu tempat setelah menandatangani perjanjian..."

Tetapi aku sama sekali tidak mempercayainya, dan tentu saja itu sungguh menarik.

Ada yang mempercayainya ada juga yang takut dan tidak mau melihat selebaran itu.

Aku mengajak sosok rivalku itu dan dia setuju setuju. Mungkin saja ini hanya permainan biasa.

Permainan biasa..yang tidak mungkin mengarah pada kematian.

_

_

Gadis itu menatap dari atas , kedua matanya menatap ke arah bawah.

Hasil pertandingan ini bisa ditentukan.

Pria hitam itu yang akan menang, dia cukup pintar dan pandai mengambil keputusan.

_

_

Pria berambut coklat itu mengambil sebuah pensil raksasa dan melukis huruf x pada gambar besar itu .

Dan bergantian pada pria berambut hitam dengan huruf o.

Sret

Sret

Kira kira begini posisinya..

x o x

x

o

Pria berambut hitam menaruh huruf o pada sisi kanan.

x o x

x

o o

Pria berambut cokelat dengan senyum penuh kemenangan yang tentu saja bodoh memblok dengan meletakkan huruf x pada sisi kanannya.

x o x

x

o o x

Pria berambut hitam itu tersenyum penuh kemenangan, ia segera menutupi kemenangan dengan meletakkan huruf o di atas.

x o x

x o

o o x

Pria bermata marah itu menatap sangat terkejut. Ia memarahi rivalnya itu seperti biasa.

Dan

KRESH

kedua nya membelalak mata ketika tangannya benar tangan dari ton terlepas dengan sendirinya.

Seperti terpotong tetapi sama sekali tidak terlihat. Darah menetes dari luka itu. Pria berambut coklat itu berusaha menghentikan pencabutan itu.

Tetapi tetap saja itu tetap tak terhentikan. Aku menatap ke arah atas melihat sosok gadis pirang itu.

"Ba.. bagaimana bisa??" Dia tidak menyangka ada manusia yang masih sedatar itu saat melihat manusia kesakitan disana..

Tetapi benar saja, gadis itu hanya menatap seperti boneka dengan kedua mata biru berlian.

"Sialan!!, apa yang kau lakukan" seru pria berambut hitam itu menatap dengan kedua mata menekuk marah.

Gadis itu hanya menatap ke arah depan. Memperhatikan ton yang berlumuran darah dan ketakutan.

"Bukankah sudah kukatakan?" serunya dan kembali terdiam.

Sial!!, sebenarnya tempat apa ini!!

_

_

_

avataravatar
Next chapter