2 Beginning

Di malam hari yang dingin...

Duduklah seorang wanita yang sedang menangis tersedu-sedu dia masih belum menerima kenyataan pahit yang dibuat oleh orang yang dicintainya.

"Hikss, mengapa jadi seperti ini."Ucap wanita itu disela-sela tangisannya.Dia sangat terpukul oleh perkataan yang dilontarkan oleh orang yang sangat ia cintai.

"Kita sampai disini saja Lee Jieun."Ucap

Baek Hyeon.

"Maksudmu?"Tanya Jieun dengan raut wajahnya yang tidak mengerti maksud perkataan kekasihnya itu.Hari ini adalah hari mereka tepat berkencan, Jieun bermaksud mengajak Baek Hyeon untuk kesini karena disini tempat Baek Hyeon menyatakan perasaannya kepada Jieun.

"Maksudku kita Putus!"Ucap Baek Hyeon mempertegas maksud nya.

"Putus?Baek Hyeon, tidak!Apa aku ada salah dengan mu?"Ucap Jieun ia berusaha menahan air mata nya.

"Kamu harus memikirkannya itu bitch, Aera sayang kemari..."

Lagi-lagi Jieun terkejut kenapa Aera sahabat nya datang kesini?

"Aera!Kenapa kamu disini.Apa yang sebenarnya kalian rencanakan kepadaku?"Tanya Jieun beruntun.

Aera pun menjawab...

"Jieun sahabatku...Sekarang Baek Hyeon adalah pacarku.Ingat itu!Jadi jangan pernah ganggu kami."Bentak Lisa lalu mendorong Jieun kebelakang dengan sangat kuat.

"Sayang mari kita tinggalkan jalang ini.."Ucap Aera menarik tangan Baek Hyeon untuk pergi dan meninggalkan Jieun yang masih belum menerima hal sebenarnya.

Jieun pun masih mengingat kata-kata yang menyakitkan itu, dia masih belum menerima dia sudah berpacaran dengan Baek Hyeon sudah 9 tahun, dan dengannya mudahnya Baek Hyeon memutuskannya sepihak.Ia tidak kesalahan apa yang ia buat membuat Baek Hyeon memutuskan nya di saat mereka akan menikah.

Ia berjalan tanpa arah, Jieun tidak tahu dia akan pergi ke mana tanpa ia sadari sebuah truk dari kejauhan mulai oleng dan benar saja truk itu menabrak tubuh mungil Jieun hingga Jieun merasakan tubuhnya terlempar dan terbang jauh ke jalan raya.Jieun merasakan kesakitan yang amat mendalam, kepala nya terasa pusing, pandangan mata nya mulai memburam.Padahal Jieun ingin hidup lama, tapi kenapa ia mati secepat ini?Ah, lama-lama Jieun menutup mata nya ditandai dengan salju pertama turun.

Jieun mati dengan menyedihkan, tapi suara teriakan yang sempat terdengar oleh Jieun memanggil namanya keras.Dan berakhir dengan kematian Jieun yang tentu saja mengenaskan.

avataravatar