17 Roti Sobek yang Menggoda

Pelahan lahan semua nya akan tahu akan semua hal yang telah dia maksud, Dan, secara perlahan-lahan juga dia akan sadar bagaimana semua hidup yang dia jalani itu terbayarkan. Saat mejadi bintang, mereka juga tidak akan peduli seberapa keras perjuangan mu.

------

Chessy segera kembali ke ruangan latihan bersama Yoona menyerahkan jus jerusk yang di pesan oleh Yoona. Setelah itu Chessy sibuk melayih koreografi yang telah dia buat. Yoona juga membantu beberapa gerakan yang Chessy buat. Mereka jadi sangat bersemangat karena beberapa bulan lagi setelah ujian skripsi kakak angkatan pertama selesai mereka akan tampil. Ia membutuhkan waktu beberapa bulan lagi.

Tapi seseorang bilang jika akan di tunda karena Dosen Kang yang sedang sakit dan beberapa guru lainnya yang masih sibuk, apalah pokok nya bener benar benar super sibuk. Chessy menatap seseorang yang baru saja masuk ke dalam ruang latihan nya.

Itu Mina yang udah selesai buang air besar. Wajah Mina seakan akan menunjuk kan ekspedisi terkejut yang luar biasa. Dia mengerahkan foto pada Chessy, dan ternyata itu si Adam yang habis di serang sama salah satu hatters nya.

Karena kaget dan merasa kasihan pada kondisi Adam, Chessy segera berlari ke arah lapangan. Yoona juga, dia menyaksikan Adam yang telah terbaring lemas di tengah tengah lapangan.

Tapi di lain sisi juga Chessy gak bisa nolong karena semua orang ada di sana. Akan habis semua nyawa nya karena serangan netters juga. Adam akhir nya di bawa Taehyung ke dalam mobil dan segera di lari kan kerumah sakit.

Chessy hanya bisa menatap kepergian adam dengan mobil hitam itu, Yoona menyuruh Chessy untuk kembali ke ruang tari dan segera pulang.

"Lo yakin mau nganter gue?" Tanya Yoona yang tidak percaya.

Chessy mengangguk.

"Nanti gue bakalan terkenal dong ya? Okelah kalo gitu. Yuk! Pulang!" Ajak Yoona.

.

.

.

Chessy sudah berpenampilan menjadi sosok Chessy yang jelek. Adam dan Chessy telah menyiapkan nama yang cocok dengan Chessy, Park Yujin.

Chessy kehilangan arah, dia bingung harus kemana dia pergi? Mall? Lagi gak ada duit di ATM semua. Sedangkan dia juga bosen untuk pergi ke taman, dan mata Chessy tertuju pada rumah makan milik Bi Ahn. Tanpa banyak berpikir Chessy segera menyeberang dan masuk ke dalam restoran itu.

Dia menatap beberapa ibu ibu yang ada di sana, sambil memesan makanan Chessy menatap seseorang yang seperti nya dia kenal dengan orang itu.

"Adam?" Tanya Chessy yang gak percaya Adam ada di sana.

"Ssst... sekarang aku jadi Jongi, tapi kacamata ku hilang. Mungkin ketinggalan di apartemen mu, kamu punya kacamata?" Tanya Adam juga.

Chessy merogoh tas nya dan mendapati kacamata di sana, dia langsung memberikan nya pada Adam. Adam langsung menarik tangan Chessy, karena beberapa orang mulai memadati tempat itu.

Entah ke arah mana Chessy di bawa, tapi dia di ajak ke suatu tempat. Itu ruang tari. Kosong sekali, dan terkesan lebih ke terbengkalai.

"Aku baru saja beli ini untuk tiga bulan kedepan supaya kita nia fokus latihan nya." Kata Adan.

Chessy melompat gembira dan tidak sadar kalau dia telah memeluk Adam.

Adam ketawa ketiwi, menyerahkan sapu dan pel pada Chessy. "Kita bersih bersih." Kata Adam yang memang benar benar membersihkan tempat itu dengan penuh semangat. Chessy mengangguk saja lagipula gak ada salah nya juga jika cuma harus bersih bersih, Chessy juga bisa melakukan hak seperti ini.

Adam menyetel musik nya dan mereka tertawa gembira karena saking senang nya padahal cuma tempat latihan tari yang sederhana saja. Chessy pamit ingin beli minuman.

Karena lantai nya udah bersih dan studio tari itu juga tidak seburuk yang tadi.

Chessy mengambil dua air putih dingin dan membayarkan minuman itu dengan uang nya sendiri.

Chessy kembali ke dalam studio musik itu dan mendapati Adam yang telah melepas kan kaus nya. Refleks Chessy menutup mata nya erat erat. Chessy menyerahkan minuman itu pada Adam dengan masih menutup mata nya.

Karena merasa ada yang aneh Adam langsung bertanya apa penyebab Chessy menutup mata nya.

"Anu... itu... Roti sobek lu!" Teriak Chessy sambil menunjuk dada dan perut Adam.

Karena merasa itu benar, Adam tertawa puas. Sambil perlahan lahan mendekat kan tubuh nya, dan itu membuat Chessy sangat ketakutan. Takut khilaf bund. Chessy mundur setiap kali adam maju.

"Sini... Sini Chessy..." kata Adam. Lalu dia berhasil mendapatkan Chessy, dan mulai memeluknya. Entah karena apa tapi rasanya nafsu banget Adam kali ini.

Setelah dia rasa cukup, dia memegang tangan Chessy, dan meletakan nya ke perut nya yang kayak roti sobek itu.

"Adam---" kalimat Chessy terpotong saat dia sudah membuka mata nya.

"Obatin gua dong. Gila, sakit banget perut gue...." kata Adam sambil menyerahkan alat dan bahan bahan untuk mengompres perut nya.

Adam duduk di pinggir ruangan itu, Chessy juga, dia nurut aja karena kasihan liat lebam di perut nya Adam, kayak nya parah banget gitu. Beberapa dahi dan siku serta tangan Adan juga.

Pipi nya yang lecet karena di pukul juga masih ada. Chessy bertanya apa sebab ini semua.

"Adalah yang nama nya Hatters. Biasa dia bilang kalau aku gak pantas ada di grup ku, aku di suruh keluar seenak jidat nya gitu? Yah gue yang di pukul duluan langsung balas dong. Kayak gak tau gue aja!" Kata Chessy yang sangat kesal karena ada yah orang yang gila kayak gitu?

Chessy masih mengobati luka Adam sambil kadang kadang salah fokus dengan semua yang ada di tubuh Adam itu.

"Lo rajin olahraga ya?" Tanya Chessy.

Chessy mengangguk, mematikan ponsel nya dan mulai memandang Chessy yang benar memang kata para penggemar nya.

"Beautiful..." kata Adam.

Chessy kaget dengan kata Adam dan tangan Chessy gak sengaja megang anu.... itu... bagian bawah roti sobek. Dan karena itu, wajah Adam mulai memerah.

"Eh, maaf maaf. Gue... gue... lanjut beres beres yah!" Kata Chessy yang langsung berdiri dari sana.

Adam langsung menarik tangan Chessy yang langsung membuat Chessy jatuh ke pelukan Adan. Adam berdiri dan menabrak kan tubuh Chessy ke dinding, memandangi wajah Chessy yang begitu cantik, dan lebih cantik jika di liat dari dekat.

"Kamu berusaha menggoda ku Chessy?" Tanya Adam.

Chessy mengangguk, berusaha untuk melepaskan tubuh Adam. Tapi dia malah salah megang, dan malah megang dada Adam yang benar benar berbidang

Adam tersenyum dan terus menatap Chessy dengan mata nya yang indah.

"Adam... lepasin, gimana kalau orang lain liat?" Tanya Chessy yang terus terusan terpaku dengan mata Chessy.

"Gak apa apa dong, malah lebih bagus." Kata Adam dengan senyum manis nya itu.

avataravatar
Next chapter