20 Rambut Kunti

Seolah kata-kata yang ku ucap hanyalah sebuah omong kosong yang tak berarti. Jika aku berbuat salah, maka kalian akan lebih percaya ucapan seseorang di banding ucapan ku sendiri. Jadi, untuk apa kalian menyukai ku jika kalian tidak percaya aku?

------

Para kakak-kakak nya pulang dan langsung menyerbu Chessy habis habisan. Menanyakan tentang ini dan itu, tapi Chessy hanya menggeleng seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Rose terus menekan Chessy supaya menjawab semua tuduhan itu. Tapi telinga Chessy udah kebal dengan nyinyir an Jenn yang terus mengancam nya.

"Ayolah Chessy.... nanti ga eonnie belikan baju baru loh!" Kata Jenn dan sambil terus berbohong siapa sebenarnya orang yang ada di ruangan itu.

"Sudahlah Jen. Sana gih tidur aja kamu. Besok ada jadwal mu kan?" Tanya Sooya sambil memeluk Jenn dan menggeret nya hingga masuk ke dalam kamar mereka.

Sedangkan Chessy merasa bahagia karena otak milik Sooya berjalan tidak sia-sia selama ini. Chessy segera merapikan barang barang nya yang ada di sana, si jenius kedua ini... Rose masih terus menatap Chessy dengan amarah yang terlihat di mata nya.

Sudah tidak usah di tanya lagi, the twins itu tuh emang suka berantem. Rose memindahkan semua barang barang Chessy, seperti selimut bantal, dan guling ke ruang an depan. Ruang televisi.

"Kalau kamu gak mau cerita ya udah! Tidur diluar sana!" Teriak Rose yang langsung menggendong Lisa dengan sekuat tenaga, dan meletakan nya asal asalan.

"Hmmm... terserah mu Chaeyoung..." kata Chessy yang langsung tertidur di sofa itu. Sedikit tidak tega dengan teman nya itu, tapi yah mau gimana lagi... Chessy emang nyebelin.

Selama ini tuh Rose dan Chessy selalu berantem, tapi besok nya udah baik baik sendiri. Seakan akan gak pernah berantem. Rese kan dua anak paud ini?

.

.

.

Room Jen-chu....

Biasalah emak emak yang satu ini tuh lagi ghibah tentang Chessy yang semakin hari semenjak masuk kuliah tuh tingkah laku nya jadi agak curiga. Terutama Jenn yang paling khawatir.

"Apakah Chessy di bully lagi? Atau... Dia... Dia di---"

"Udah sih Jen. Chessy tuh baek-baek aja. Lu jangan mikir yang enggak enggak. Kata ustad somad ucapan adalah doa loh!" Sahut Sooya.

"Sooya eonnie! Kenapa kamu terus membela Chessy ha?! Ada yang eonnie sembunyikan juga ya?!" Ketus Jenn.

Sooya sedikit takut sekarang dengan Jenn, aduh.. salah omong dikit Sooya bakalan salah. Gak di jawab juga nanti Jenn malah mikir yang kagak-kagak. Karena itulah Sooya cuma menggeleng sambil berpura pura sedang mengerjakan skripsi akhir milik nya yang sebenarnya udah dia kerjakan.

Sooya kan pinter nih ya, jadi yah di koreksi nya berkali kali dah tuh. Jenn mau ngomel lagi tapi mulut nya tertutup karena mendengarkan teriakan dari luar.

Duar!! Suara listrik mereka yang seperti nya meletus entah karena apa. Jenn langsung berteriak ketakutan, mencari di mana Sooya eonnie nya berada.

"Sooya eonnie? Sooya ya!!" Teriak Jenn sambil terus menutup mata dan telinga nya.

"Apaan sih Jen. Sini sini..." kata Sooya yang langsung hidupin senter hp nya.

Dia mulai membuka pintu kamar nya, dan telinga nya mendengar kan suara suara aneh. Apa itu hantu? Duh... Rasa nya Sooya juga pengen lari, tapi peran dia di sini tuh jadi yang tertua yang paling berani dan bersifat keibuan. Gak mungkin dia lari duluan.

"Lepasin gak! Awas aja lo! Chessy!!" Teriak Rose. Sooya menoleh ke arah kiri nya.

Jenn menarik sesuatu di sana, apa ini? Sooya mengarahkan senter nya di sana, dan mendapati rambut pirang yang sangat panjang.

Sooya dan Jenn saling tatap.

"Rambut kunti!!!" Teriak Sooya dan Jenn.

Chessy dan Rose yang mendengarkan teriakan kunti jadi ikut takut juga, yang awal nya berantem malah jadi pelukan kayak teletubbis. Sooya mengarahkan senter nya kesana, dan....

Tring.... lampu apartemen mereka hidup. Dan mata Jenn dan Sooya sama sama berapi api. Menatap dua adik adik nya yang benar benar pengen di hajar sekarang, Rose dan Chessy mundur perlahan-lahan tapi Jenn telah teriak dulu.

"Chessy!!!, Rose!!!" Teriak Jenn.

Mereka saling tatap dan Chessy berhasil keluar dari apartemen dengan Rose. Untung aja mereka berhasil keluar, kalau enggak tamat sudah riwayat mereka di gedung itu. Chessy dan Rose sempat mengambil pakaian tertutup, serta kacamata Adam yang dia pakai.

"Mau pesan minum?" Tanya seseorang. Rose mengangguk saja.

"Eh, Chessy... Gue kayak pernah liat kacamata itu deh. Dimana yah? Itu punya nya om om bukan sih?"

Chessy terbelalak, benar. Rosa pernah liat diri nya dan Adam yang menyamar menjadi, Park Yujin dan Jongi yang jelek. Chessy menggeleng, dengan mengatakan jika itu punya Yoona. Untung nya Rose percaya aja, karena dia gak mau berantem lagi.

Rose dan Chessy makan dan minum di sana, meski mereka lupa kalau sama sama gak bawa dompet buat bayar. Dan tidak ada manager Kim di sini.

"Mau bayar cash atau kredit?" Tanya orang itu yang menyerahkan bill nya."

Chessy dan Rose saling tatap. Mampus! Rose cuma bawa uang sepuluh ribu dan Chessy hanya membawa uang dua ribu.

"Eh... Mbak, kita bayar nya nanti dulu. Belum selesai makan nya...." kata Rose.

Pekerja di sana hanya mengangguk dan tetap menyerahkan bill itu. Banyak banget lagi rupiah yang harus mereka bayar, sekitar tiga ratus ribu an.

"Lo sih makan banyak banget!" Ketus Chessy.

"Udah deh jangan cari ribut!" Balas Rose juga.

Mereka duduk di sana sambil nunggu mukjizat bakalan dateng. Rose melambaikan tangan nya pada seorang laki laki dengan beberapa temen nya. Itu Jae dengan Taeyong dan Mark yang sedang mau memesan makanan.

"Jae jae... bayarin makanan gue dulu ya... please... nanti main bareng deh!" Bujuk Rose.

"Ga ah! Lo nanti bohong!" Jawab Jae

"Enggak! Janji gue mah... oke ya? Ya?! Sip!" Kata Rose yang langsung menarik tangan Chessy.

Jae belum bilang iya ataupun mengangguk, ia menatap bill dan banyak banget ternyata yang harus dia bayar.

"Mbak bayar makanan orang ini yah..." kata Jaehyun yang langsung menyerahkan kartu nya dengan jantan.

<«»>

Chessy dan Rose berusaha untuk mengendap endap lewat tangga yang masih di pajang Chessy di sana. Meski sedikit takut, Rose memberanikan diri nya untuk naik ke sana. Chessy juga menyusul Rose, lalu mereka berhasil masuk ke dalam kamar mereka.

"Akhir nya... kita bebas dari mak lampir Jenn, dan Buto Sooya...." kata Lisa dan Rose dengan kompak.

"Mak lampir?"

"Buto?"

Rose dan Chessy kompak menoleh ke belakang, dan melihat Jenn dan Sooya yang udah rebahan di kasur mereka.

"Mampus kita Chaeng...." Ucap pelan Chessy.

Rose meneguk air liur nya. Alhasil, Mereka harus di ceramahin, seperti acara siraman kalbu, dan di suruh nyuci piring yang udah dari kemaren gak di cuci.

"Malang nasib ku..."

"Kakak kuuuu..." Chessy dan Jenn selalu menyanyi itu ketika Jenn dan Chessy sedang menghukum nya.

avataravatar
Next chapter